unknownitAvatar border
TS
unknownit
Mengusut validasi dari setiap Opini


Quote:






Setiap orang punya hak untuk berpendapat namun dapatkah pendapat tersebut dipertanggungjawabkan.


Memang dasar culture yang membawa diri kita menjadi pembicara ulung. Jangankan membicarakan hal-hal yang berat seperti politik, saham, atau pemerintahan. Kita lebih sering membicarakan hal-hal yang ringan seperti kebiasaan orang lain, aktivitas orang lain atau sesuatu yang berhubungan dengan orang lain.
Ghibah namanya atau dikenal juga dengan ngrasani atau rasan-rasan. Disitulah opini dapat dikeluarkan dengan leluasa, dari yang opini biasa sampai yang ditambahi bumbu-bumbu.

Ada ungkapan "Jangan lihat siapa yang berbicara, tetapi apa yang dibicarakan", ungkapan ini tepat jika ditujukan untuk manusia yang bisa berpikir rasional dan normal. Jika itu diterapkan pada masyarakat kita yang agak radikal bisa-bisa banyak orang bodoh yang memimpin negeri ini. Eh, tapi kan sudah terlanjur terjadi.

Beberapa hal yang sering terjadi ketika mengeluarkan opini berikut ini perlu dipikirkan lagi.

Lempar batu sembunyi tangan



Asal lempar pendapat tak peduli dengan etika atau norma, jika berani untuk bertanggung jawab sih oke saja. Namun yang terjadi si pelaku malah cuci tangan setelah heboh dan ricuh di publik. Makannya kita sering lihat klarifikasi dari segelintir orang yang tidak punya pilihan lagi menangani masalah yang dibuatnya. Sepertinya maaf memang jurus paling dahsyat di negeri ini.

Beda pendapat artinya musuh



Ada cerita tentan orang ribut gara-gara berbeda pendapat soal bubur diaduk atau tidak. Ternyata semudah itu membuat orang bertengkar, tak perlu effort yang berlebihan. Beda pendapat bukan berarti semua hal dari diri kita beda, namun hanya cara pandang dalam suatu masalah saja. Jika memang ingin diskusi soal cara pandang itu harus dilakukan dengan kepala dingin. Bukan dengan siapa yang lebih keras bicaranya atau lebih banyak omongnya.

Merasa paling pintar ketika diskusi



Siapa sih yang mau dipandang bodoh, setiap orang punya ego untuk dipandang menjadi orang yang superior dibanding yang lainnya. Dengan merasa pintar pada saat diskusi hanya membuat kita merasa bahwa penjelasan orang lain tidak masuk akal dan sia-sia saja terjadi diskusi. Ada ungkapan "Kosongkan cangkir ketika memulai diskusi", yang berarti setiap mau belajar sesuatu kosongkan pikiranmu seakan tidak tau atau baru pertama kali belajar. Teknik ini bisa digunakan saat diskusi ataupun belajar.

Kembali pada validasi tadi, setiap orang boleh saja mengeluarkan opini seliar mungkin. Namun harus dilihat lingkupnya dan hal yang harus dipertanggungjawabkan dibelakangnya. Jangan asal lempar opini tanpa pikir panjang, karena setiap opini perlu pertanggungjawaban pada akhirnya. 


Jika ada tambahan dari
emoticon-Cool dan emoticon-Angel
bisa ditambahkan di kolom komentar


Quote:


Kalo ngasih ini emoticon-Rate 5 Starmakasih
dan dikasih ini emoticon-Toast juga nggak nolak
kalo cuma mampir Alhamdulillahemoticon-Shakehand2




Sumber : Keresahan dan Pengalaman pribadi
Gambar : Google Images, Pixabay, Pexels serta editan sendiri
OpiniLempar_batuDiskusi
0
719
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan