Indonesia menjadi salah satu negara teratas kasus TBC di dunia.

Kasus TBC di Indonesia terbilang menghawatirkan sebab TBC penyakit menular.

Maka dari itu pemerintah kita terus berupaya menekan angka kasus TBC. Bahkan pemerintah menargetkan di tahun 2030 Indonesia terbebas dari TBC.

Lalu menjadi pertayaan apakah salah pemerintah menargetkan bebas dari TBC. Menurut penulis tidak.

Sebab TBC ini penyakit yang harus dihindari dan diwaspadai. Target bebas dari TBC tidak ada masalah, ini untuk kepentingan bersama.

Pastinya banyak masyarakat mendukung pemerintah melakukan upaya terbebas dari TBC.

Meski begitu dalam rencana terbebas dari TBC ini Pemerintah harus memberikan edukasi soal TBC.

Seperti bagaimana cara menangani TBC dan lainya. Tujuanya agar target pemerintah bisa tercapai.

Yang utama adalah agar masyarakat diedukasi, bagaimana caranya menangani TBC agar target tersebut tercapai. Dalam konteks usaha menyembuhkan rakyat kami setuju.

Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini Indonesia ranking teratas kasus TBC di dunia.

"Sudah tercantum dalam Perpres 67/2021 tentang Penanggulangan TBC, Indonesia memiliki target eliminasi TBC pada 2030," ujar Muhadjir dalam acara Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting dan Penanggulangan Tuberkulosis secara virtual, Selasa (28/9/2021).

Muhadjir mengaku, TBC menjadi penyakit yang cukup membutuhkan konsentrasi tinggi untuk menanganinya. Apalagi jumlah penderita TBC di Indonesia sangat banyak. Pada 2019 saja diperkirakan ada 845.000 kasus TBC atau 319 kasus per 100.000 penduduk. "Dengan angka kematian sekitar 107.000 atau 40 per 100.000 penduduk," jelasnya.

Sementara itu, diperkirakan ada sekitar 33% kasus TBC yang belum terlaporkan. Kondisi ini disebut sangat mengkhawatirkan karena bisa menularkan ke banyak orang lainnya.

"Notifikasi kasus TBC mengalami peningkatan signifikan sejak 2017 akan tetapi diperkirakan ada 33% kasus masih belum terlaporkan dan angka keberhasilan pengobatan masih di angka 83% serta terdapat 11.463 orang TBC penderita resisten (kebal) obat," jelas Muhadjir.