Tak harus ke Prancis ternyata untuk kita berpose dengan latar menara Eiffel. Di Aceh juga ada, lho, di tengah laut malah. Keren, 'kan?



Assalamu'alaikum Sahabat Kaskuser semuanya. Hai, hai, hai, jumpa lagi, ya, dengan Enya dalam cerita jalan-jalan dalam negeri, mengeksplor negara sendiri.

Setelah beberapa thread Enya banyak bercerita tentang keindahan pantai di Indonesia Timur tepatnya di Maluku Utara, sekarang, yuk, kita berpindah tempat ke Indonesia bagian barat, di provinsi paling ujung utara Pulau Sumatera, provinsi titik nol Indonesia, yakni Nanggroe Aceh Darussalam.

Mengelilingi Negeri Nanggroe Aceh Darussalam ini memang sudah lama kami cita-citakan, setelah terakhir kali kami berkunjung tahun 2013 dan pada awal tahun 2020-lah kami bisa kembali menjejakkan kaki di negeri yang merupakan satu-satunya daerah di Indonesia yang berlandaskan syariat Islam.

Tidak hanya terkenal sebagai negeri yang berazaskan Islam, Aceh juga sangat terkenal dengan kelezatan kulinernya, juga keindahan alamnya, termasuk keindahan pantai-pantainya.

Pantai di Aceh--sebagaimana umumnya pantai-pantai di bagian barat Pulau Sumatera, berbeda karakteristik dengan pantai yang ada di wilayah timur Indonesia--Kepulauan Maluku dan Papua--seperti pantai-pantai di Maluku Utara, tepatnya di Pulau Ternate dan Tidore yang pernah Enya kunjungi, yang mana beberapa threadnya juga telah Enya posting di sini.

Bersyukur sekali ketika Enya ke Aceh waktu itu, bisa bertemu sahabat semasa duduk di sekolah menengah--setelah lebih dari 20 tahun tidak bersua--yang dengan sukarela mengajak kami melihat pesona Aceh serta menikmati kelezatan kulinernya.





Yuk, ah, langsung saja kita berkodak ria di menara Eiffel, yang mungkin merupakan satu-satunya prototipe menara Eiffel yang dibangun di tengah laut, hehe!

Oh ya, Pantai Lhok Seudu ini letaknya sekitar 35 kilometer atau lebih kurang 35 menit dengan kendaraan bermotor dari Kota Banda Aceh menuju arah barat daya--Meulaboh--Aceh Barat, tepatnya berada di Desa Teupin Layeu, Kecamatan Leupueng, Kabupaten Aceh Besar. Sebelum sampai ke pantai yang dituju, mata kita sudah terlebih dahulu dimanjakan dengan pemandangan perbukitan yang banyak ditumbuhi pohon pinus.









***EHZ***

Berwisata ke pantai, sayang sekali jika tidak disertai bermain air. Meski tidak terlihat satu orang pun pengunjung yang berenang, tetapi kami tetap terbius untuk mencobanya. Apalagi menurut pengelola, pantai Lhok Seudu ini tidak terlalu dalam sampai ke batas bangunan menara. Selain itu juga minim ombak.

Ternyata, pantainya penuh dengan batu karang dan banyak yang tajam. Mungkin itulah sebabnya tidak ada pengunjung yang mau turun untuk berenang, hehe.





Keindahan pantai, pulau, dan bukit-bukit yang cantik ini benar-benar memanjakan mata. Ditambah banyaknya gazebo yang dibangun menjorok ke laut, yang bisa kita gunakan untuk beristirahat atau sekadar duduk-duduk bercengkrama bersama keluarga dan sahabat sembari menikmati suasana, membuat kita semakin betah saja berlama-lama di sana.



Selain itu, kita juga bisa menyantap aneka makanan yang dijual; mie aceh dan kopi aceh, es kelapa muda, aneka jus buah, dan beragam camilan lainnya. Uniknya, pesanan tersebut dibuat dan didatangkan dari atas bukit, diantar hilir mudik menggunakan keranjang yang dikaitkan dengan katrol. Seru juga, ya.

Puas menikmati hari, saatnya kita kembali. Sungguh, wisata alam yang sangat berkesan, yang kami nikmati bersama sahabat beserta keluarganya. Semoga keindahan alam di Pantai Lhok Seudu ini akan selalu terjaga keasriannya.

Oh ya, dalam perjalanan pulang, kami pun menyempatkan diri mampir lagi sebentar bermain pasir dan ombak di Pantai Lhoknga, yang tidak terlalu jauh dari Pantai Lhok Seudu tadi. Harus kami akui, kedua pantai ini memiliki dan menyimpan pesonanya masing-masing.



Well, selesai sudah cerita jalan-jalan Enya di Pantai Lhok Seudu yang indah ini. Kalau Sahabat sedang ke Aceh, jangan lupa jadikan pantai ini sebagai salah satu tujuan wisata, ya ....

Ikuti selalu kisah jalan-jalan Enya di thread lainnya ....
Ciayo .... ❤❤❤

***EHZ***

Tulisan ini merupakan opini pribadi dan foto-fotonya juga milik pribadi.