Kaskus

News

adhie1185Avatar border
TS
adhie1185
(Kisah sukses) Kacang Tree-G membuat mantan PMI/TKI Malaysia ini sukses.
Sukses di negeri orang tak membuat Supartilupa daratan. Setelah 12 tahun menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia, Suparti pun memilih untuk pulang. Wanita mantan PMI tersebut mantap berbisnis kacang di kampung halamannya, Surabaya. Dengan tekad kuat, ia berprinsip bahwa bekerja di negeri sendiri pun bisa sejahtera.


(Kisah sukses) Kacang Tree-G membuat mantan PMI/TKI Malaysia ini sukses.
12 tahun menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia, Suparti pun memilih untuk pulang. Wanita mantan PMI tersebut mantap berbisnis kacang di kampung halamannya, Surabaya.





Sepulang dari negeri tetangga pada tahun 2011, Supartipun memilih memulai bisnis berjualan kacang. Biji-biji kacang yang telah diolah ia kemas dalam bungkusan plastik, lalu dijual ke warung-warung kecil. Awalnya sebungkus dijualnya dengan harga 500 rupiah. “Saya jual di warung-warung kopi,” kata Suparti dikutip dari jatimnet.



Spoiler for Penampakan kacangnya:




Awal mula mantan PMI tersebut berbisnis kacang, hanya dapat menghabiskan satu kilogram kacang per hari untuk dagangannya. Tetapi kini Suparti bisa menghabiskan 30 kilogram kacang per hari.
Dengan omset penjualan mencapai 5 juta rupiah per hari. Bisnis kacang Suparti kemudian dikenal pelanggan ketika ia mulai rajin ikut pelatihan yang diselenggarakan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surabaya. “Saya rutin mengikuti pelatihan pada Sabtu dan Minggu,”ujarnya.

Dalam pelatihan yang disediakan gratis itu, ia dan peserta lainnya belajar manajemen dan cara berwirausaha. Mulai dari cara produksi, menentukan ciri khas produk, membuat brand,  hingga memasarkannya.


(Kisah sukses) Kacang Tree-G membuat mantan PMI/TKI Malaysia ini sukses.Penyuluhan UMKM di kantor Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Surabaya (Image: dinkopum.surabaya.go.id)

Setelah empat tahun berlatih, nama Suparti pun masuk dalam daftar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai salah produk kreatif.

“Di tahun 2015 itu kacang buatan saya dinobatkan menjadi pemenang untuk kategori produk UMKM yang kreatif,”ujarnya. 

Setelah kacang buatannya menyabet predikat produk kreatif, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surabaya membantunya mengembangkan dagangan.
Mereka membuat kemasan yang menarik, mengonsep brand dan mendaftarkan hak kekayaan intelektualnya, mengurus sertifikasi halal, hingga membantu pemasaran. Bahkan, kini kacang produksi rumahan Suparti dikenal dengan Kacang Tree-G.

“Ada sejumlah varian rasa untuk Kacang Tree-G. Di antaranya rasa bawang atau original, keju, dan sambal balado. Dijual dalam kemasan 100 gram seharga 15 ribu rupiah dan 500 gram seharga 40 ribu rupiah,Kacang Tree-G diedarkan di pasar lokal hingga mancanegara,” ungkap wanita yang berusia sekitar 60 tahun itu.

Meski produknya sudah bisa dijumpai di gerai bergengsi, Suparti tetap memasok dagangan ke warung-warung kecil.“Ada 500 warung dan toko dalam sehari,” pungkasnya.

Mudah-mudahan kisah beliau menjadi inspirasi buat kita semua.

(Kisah sukses) Kacang Tree-G membuat mantan PMI/TKI Malaysia ini sukses.(Kisah sukses) Kacang Tree-G membuat mantan PMI/TKI Malaysia ini sukses.(Kisah sukses) Kacang Tree-G membuat mantan PMI/TKI Malaysia ini sukses.

yang punya berita : Rumah Migran (  April 23, 2021 )
0
1.2K
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan