- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Cerita Pejalan Domestik
Susahnya Mencari Mainan Edukasi di Malioboro


TS
abumuda
Susahnya Mencari Mainan Edukasi di Malioboro

Hari H sudah semakin dekat dan saya belum menemukan apa yang saya cari. Waktu seolah mengejar begitu cepat, seperti tidak memberikan kesempatan.
Cari Sesuatu yang Berbeda, Itu Harus
Jadi, jauh-jauh hari sebelum itu saya mengadakan sebuah lomba menulis untuk murid-murid kelas. Pemenangnya sudah tentu akan mendapatkan hadiah, tapi bukan pada hari-hari itu. Nanti, selesai libur sekolah. Maka dari itu, masa libur sekolah saya pakai untuk mencari hadiah buat mereka.
Menurut kalian, hadiah apa yang dirasa paling cocok untuk anak usia sekolah dasar? Hadiah yang tidak hanya membuat mereka senang, tapi juga bermanfaat.
Seperangkat alat tulis? Buku cerita? Majalah ensiklopedia?
Kalau iya, kita sama. Memang barang-barang itulah yang pertama kali ada di benak saya. Semua itu jelas sangat bermanfaat, tapi seolah hampir bisa dipastikan bahwa anak-anak juga sudah akan menduganya. Beberapa anak ada yang tidak begitu antusias mengikuti lomba karena mereka sudah tahu, “Paling hadiahnya itu-itu saja … “
Karena itu, setelah berdiskusi dengan seorang kawan, saya memantapkan diri untuk memberikan hadiah yang berbeda: mainan edukasi.
Malioboro yang Hampir Mengecewakan Saya
Hari sebelumnya, saat masih berniat untuk membeli majalah ensiklopedia, saya sudah menyempatkan diri untuk mencari-carinya di shopping; berharap bisa dapat edisi khusus dengan harga murah. Namun, sayang, karena pertimbangan lain, saya urung membeli.
Quote:
Barulah esoknya, ketika sudah mantap akan membeli mainan edukasi, saya pergi menuju kawasan Malioboro. Ya, yang saya cari adalah mainan edukasi tradisional, dan saya ingat betul kalau di sepanjang trotoar Malioboro ada cukup banyak pedagang yang menjualnya.
Singkat cerita, penyisiran pun dimulai.

Jalan Malioboro | Foto oleh: Dhian Hardjodisastro
Dengan berjalan kaki, pelan-pelan saya mengamati para pedagang. Dua-tiga kali bertanya, apakah mereka menjual barang yang saya maksud. Yah, ternyata zaman memang benar-benar telah berganti. Mereka memang menjual beragam mainan kayu, tapi tidak ada sama sekali mainan edukasi di situ.
Entahlah, cukup sulit memang mencarinya. Saya sudah dua kali bolak-balik di kedua trotoar Malioboro, bahkan sampai masuk ke Pasar Beringharjo, tapi hasilnya tetap nihil.
Di situ saya hampir kecewa, sampai saya melihat sebuah bangunan cukup nyentrik yang saya ingat tempo hari pernah memasukinya …
Namanya Saja yang Batik
Sebuah bangunan tingkat, warna putih. Letaknya berdekatan dengan Istana Negara. Kita harus melihat dari seberang jalan bila ingin melihat rupa bangunan tersebut, karena dari dekat, ia tampak seperti bangunan-bangunan lainnya.
Saya pun masuk …
Ini benar-benar tempat yang sempurna, persis seperti dulu saat saya pertama kali mengunjunginya. Tata ruang, perabot, dan segala macam pernak-perniknya sangat khas Jogja. Saya yakin sekali para wisatawan yang berkunjung ke sini akan betah. Saya rasa semua jenis oleh-oleh ada di sini, termasuk, tentu saja, batik. Karena menjadi prioritas, semua busana batik ditempatkan di lantai satu agar pengunjung bisa langsung melihatnya.
Akan tetapi, saya ingat, tujuan utama saya ke sini adalah mencari mainan edukasi tradisional. Maka, lepas berkeliling di lantai satu, saya naik menuju lantai dua.
Ternyata, apa yang ada di lantai dua lebih menarik, menurut saya, daripada di lantai satu. Ada banyak sekali pernak-pernik dan perabot rumah dengan beragam bentuk. Mengagumkan. Semua etalase penuh sesak, seolah tak pernah kehabisan barang. Saya sendiri sepertinya akan merasa kesulitan bila diminta membuat daftar barang-barang yang ada di sini.
Dan kembali lagi ke tujuan awal saya. Saya bertanya kepada salah seorang pegawai, apakah ada mainan yang saya maksud. Senangnya bukan main, pegawai tersebut langsung menunjukkan etalase tempat mainan edukasi itu dipajang. Memang hanya satu etalase kecil, tapi ia penuh. Bahkan, tidak hanya mainan yang saya cari (saya awalnya mencari puzzle bola kayu), beragam mainan edukasi asah otak pun juga ada di sini.
Dan karena pilihannya cukup banyak dan menarik, saya akhirnya malah tidak jadi membeli puzzle bola kayu. Saya membeli ini.

mainan edukasi tradisional yang dijual di Hamzah Batik

puzzle bola kayu (atau barangkali ada yang tau namanya?)
Jadi, jangan salah, di tempat ini, memang namanya saja yang “batik”. Namun, ia menyediakan semua yang dimiliki oleh “Kota Batik”.
Mencari mainan edukasi tradisional akhir-akhir ini memang sulit, tapi tidak sulit bila kalian mencarinya di Hamzah Batik.

toko Hamzah Batik Yogyakarta
Nah, bagaimana? Tertarik mencari oleh-oleh unik dari Jogja? Main saja ke Hamzah Batik.

-----
Sumber: NATIONAL FLOCATION
0
3K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan