Ngomongin Birokrasi, Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme tak akan lagi habis-habisnya di Indonesia, karena sudah menjadi darah daging budaya lama, gimana yang dimaksud dengan sudah menjadi darah daging?!

Contoh misalkan uang negara dsri hasil korupsi, kolusi, nepotisme dibawa pulang kerumah, lalu belanja makanan dan minuman, terus dimakan bersama keluarga, dan proses ini sudah terjadi cukup lama,

Pertanyaannya apakah bisa dihilangkan?, apalagi musim pademi covid-19 ini, banyak pengangguran dan malah banyak PNS/ASN tak cukup untuk memenuhi belanjaannya, lantaran perputaran sudah ambil kredit dengan cara menggadaikan SK PNS/ASN nya ke bank-bank terdekat, dan hal ini sudah menjadi budaya yang meuleumakkan tangkurak dan meunceukangkan jari jemari dan jempol aneuk gaki dalam menikmati hidup di dunia,


Bagi anak regenerasi sekarang tak usah diboongi lagi deh, Toh.. mereka juga sudah tahu! Tentang semua pertunjukan wayang golek dan meuratoeh tampoe, jadi yang perlu ikatan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia,

Tahu apanya?!, iblisnya ini orang, jangankan wani wong deso.., untuk pengadaan AlQur'an di departemen agama saja di korupsi, bayangkan betapa bejat iblis yang menggodanya?!

Terus apalagi yang harus rakyat katakan, dan rakyat kepada siapa mereka harus saling memahami tentang hal anggota dpr saja ngedugem dan berhappy ria dengan mabok-mabokan di diskotik ato club malam,

Terus rakyat harus mengerti apalagi untuk mendukung calon pejabat waktu diketahui bahwa selama ini cuma hanya tampilan mahal doang, nyatanya dilapangan lain urusan dan lain program,

Rakyat tidak harus menyebutkan siapa dimana apa gimana bagaimana selanjutnya terus ngapain aja?!

Bukan pejabat yang jera atau insaf, tapi rakyat yang sudah banyak di tipu oleh pendosa yang sudah dipilih ternyata mengkhianati rakyat,

Solusi untuk kedepan alangkah baiknya ASN dihapus saja, lebih baik uang gaji mereka memperbaiki hidup rakyat yang 76tahun belum dimerdekakan dari artinya pembodohan, pengumbar janji, pengkhianat, terus berkuasa merajai tanah air Indonesia,

Birokrasi bikin aja system digital agar tidak banyak lagi menghabiskan uang negara untuk bayar gaji buta PNS/ASN, berlakukan sistem kontrak contoh seperti bekerja diperusahaan asing, jika sdm memenuhi kriteria pekerja silahkan kontrak, jika tidak sesuai tak usah stop sogok PNS/ASN,

Parahnya lagi untuk lolos PNS/ASN disogok pakek uang, kompasianer mengatakan sesuai pengalaman yang ditemukan dilapangan, tidak ada banyak yang lulus murni, jadi murni itu sedikit,

Jadi rakyat bertanya apakah birokrasi seperti ini sudah mendarah dagingkah?, aku hanya tertawa geram melihat panggung sandiwara kalian, korupsi, kolusi, nepotisme, sudah 76tahun mendarah daging di Indonesia, kok pura-pura tidak tahu?!

Ujung-ujungnya rakyat yang mendapat efek jera dan sudah kebalikan dari yang disajikan, karena mengapa?,

kalau doeloe itu Daud Beureueh pejuang membela kemerdekaan Indonesia, tapi kenapa mulutnya disumpal ditutup kain dalam helikopter, dan kompasianer telah melihat sendiri, itu jelas pengkhianatan kepada perjuangan rakyat yang intinya membela kemerdekaan Indonesia, kok malah rakyat pulak yang dikambinghitamkan dan dihabisi dengan berbagai macam daya upaya,

Jadi kalau birokrasi mau berjalan baik dan benar , coba luruskan dulu besi-besi yang sudah karatan itu?!

Hahaha.. gimana lurusinnya ya kompasianer?, ibarat besi bengkok sudah lapuh, rapuh, dan berlempengan karatan, jika diketok atau diluruskan pasti patah, tiada arti tak berguna sia-sia sudah, lanjutken Indonesia maju,

Apa yang seharusnya birokrasi lakukan dalam lingkungannya ?, birokrasi dapat menerapkan sistem teknologi dari yahudi atau amerika serikat untuk penanganan manajemen kepemerintahan semberaut yang selama ini hanya negara menghabis anggaran sangat banyak setiap bulannya,

karena yahudi itu adalah suku dan ras yang kecerdasannya mereka diatas rata-rata manusia yang lain. Jadi bekerjasama baiklah dengan mereka, jika memang itu sudah setuju dengan kemunafikan,

dan sistem itu sudah sangat cukup mantap untuk Indonesia maju, dan selanjutnya ciptakan alat-alat negara sebanyak mungkin seperti TENTARA NASIONAL INDONESIA untuk menjaga Pertahanan Indonesia, agar Indonesia tidak menyesal dikemudian hari dengan menangisi anak-anak cucunya, lho kok begini, lho kok begitu?, itu misteri pasti datang dan jangan disesali!

Birokrasi dengan menggunakan sumber daya manusia profesional yaitu Rakyat Indonesia Maju dan memiliki kekuatan penuh di bidang Pertahanan Negara Indonesia TNI,

Maka kalau mau usulan dan mendengar aspirasi rakyat, jadi buatlah apa yang telah rakyat sampaikan, tidak ada terkecuali walau sekecil apapun saran aspirasi dari rakyat dan itulah yang diutamakan, karena mendengar itu adalah ilmu pertama setelah kau membaca "Iqra" dan Sabar adalah Ilmu paling tertinggi diatas bidang keilmuan keduniawian.

Sudah paham? Sudah mengerti? Indonesia Maju?, Indonesia Tumbuh?, Lanjutken!

17-9-2021. Penulis. Junirullah