- Beranda
- Komunitas
- Regional
- TULIS AJA KASKUS
Tulis Aja Humaniora di TULIS AJA KASKUS


TS
junirullah
Tulis Aja Humaniora di TULIS AJA KASKUS

Tulis Aja Humaniora
Kompasianer ketemu lagi bareng opini mengangkat isu menggelitik di Kompasiana. Kerja sambil bersantuy aja, berkopi ria, ngeteh ada susu dan ada juga yang kagak pakek susu, ada juga ngudut bareng ngopi doang.

Ojo lali sa iki tenan mas bro.. wOw Uenak tenan sekali hidup di Indonesia yang memiliki keberagaman adat istiadat, suku, bangsa, dan budaya, apa lagi kalau memasuki wilayah yang bersuku-suku bangsa di kepulauan nusantara,
seperti tutur bahasa; peu/pu haba?, beungoeh nyoe get lon tuan, patarongi?, horas bah?, ojo seng tresno karo o wes uenak tenan, kahringan, konjo, bajo, ta iyek, pare bere bere, apa kareba?, buse, dan lain-lain,
Pemerintah tidak salah yang salah itu orang di dalam pemerintah, kenapa manusia yang sudah jelas tak baik akhlak sikapnya itu menempati kursi yang mengatasnamakan pemerintah untuk aspirasi rakyat, ternyata dari dulu sampai sekarang asik membodohkan dan tentu kasihan rakyat Indonesia,
Mirisnya lagi itu adalah kelakuan sikap mentalitas oknum pelayan masyarakat Indonesia yaitu bagi yang menjabat di pemerintahan yang sudah di posisikan di pemerintah dan dipercaya rakyat sebagai pejabat dan pengusaha di masing-masing wilayah nusantara, kok malah korupsi uang rakyat, apakah itu yang dikatakan dari rakyat untuk rakyat?! Dan hal tersebut tidak waras dan gila!
Hal ini juga tidak terlepas dari pengalihan isu-isu yang diciptakan media untuk menutup keburukan dengan melempar kebaikan ke hadapan publik, ini jugakan sudah berjalan lama, kasihan masyrakat Indonesia yang membaca berita atau isu itu tidak menelaah atau mengkaji ulang terhadap kebenaran yang sesungguhnya, hingga netizen dan masyarakat awam membabi buta respon caci, makian, dan penghinaan, bahkan merenggang nyawa akibat permasalahan pengalihan isu yang terjadi di Indonesia,
Sepengetahuan kompasiner isu dan modus yang diciptakan dalam politik itu untuk mengalihkan perhatian masyarakat awam, agar tertuju pada objek yang dikorbankan dan tentunya pihak yang dikorbankan sudah dibayar dan siap untuk dihajar dengan dibully respon netizen,
Wani piro itulah masyarakat awam Indonesia dengan mudahnya dihadapkan pada suatu objek seperti seseorang menaburi gula dilantai, dan pastinya tetap terjadi Toh..? dimana ada gula disitu pasti ada semut,
Manutan menilai psikologi seseorang pastinya memanut filosofi yang cerminan itu sebagai doktrin watak manusia itu sendiri yang memang setelah diobati tidak bisa lagi berubah,
Makanya semuanya terjawab dalam AKU Legend Chairil Anwar 1943 yang berkeyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa itu, bahwa akan ada pada suatu masa nanti bermunculan pahlawan yang menghabisi perilaku tabiat dan tingkah laku kemunafikan yang beredar di pemerintahan dan pengusaha yang tersebar di nusantara,
Guru Besar Sastra WS.RENDRA yang juga melegend sebagai Burung Gagak mengatakan dalam Puisi Pembangunan Indonesia yang berjudul Sajak Puisi Pertemuan Mahasiswa 1977, dalam bait-bait paragraf menyimpan makna Kemanusiaan bahwa; "Anda berada dipihak yang mana?, namun pertanyaannya kita itu tak kunjung mereda, atau bahkan menjadi pohon yang tumbuh di kebon belakang."
Filosofi Payam yang mendapatkan popularitas dan para intelektual dunia serta pembaca umum menunggu dengan tidak sabar untuk melihat dalam bentuk cetak buku, karya Muhammad Iqbal 1877-1938, dalam Payam 1923 bahwa "Saya hampir tidak perlu mengatakan apa-apa tentang Payam-i-Mashriq yang telah ditulis seratus tahun setelah Divan Barat. Pembaca sendiri akan melihat bahwa tujuan utamanya adalah untuk membawa kebenaran sosial, moral dan agama yang memiliki pengaruh pada perkembangan spiritual individu dan komunitas."
Keturunan-keturunan Raja di Raja dari Sabang-Meurauke, khususnya dari regenerasi Aceh Rayeuk Asai Phoen Lahee Raja dari Aceh Besar, sama halnya dengan orang tua saya Rusli Bin Sulaiman-Nurmala Bin Ahmad sebagai meuratoh Nadham kaoem Raja di Aceh 1945-1982 dan Umi Muslimah dari turunan kaoem meuratoh Nadham dan petran (pejuang kemerdekaan RI),
Akan turut meuratohkan dan meupetrankan kembali dalam era globalisasi sekarang ini, "KEURAJEUN JAMEUN WAJEB POH MATEE KAPHEE, JAK PEUUDEEP SYARI'AT ISLAM!" hukum ini masih berlaku salah satunya HUKUM CAMBUK dan ada banyak yang belum mengetahui karena banyak pengalihan isu, sehingga masyarakat awam tertuju pada objek yang dipolitisi, dan seharusnya perdamaian itu seutuhnya bagi Persatuan dan Kesatuan Republik Indonesia. Jika tak mampu dengan hukum undang-undang Indonesia hal ini dapat diberi pada Hukum Alam dan Sah.
Marwah Seuramoe Makkah
Islam phoen meusyehu di, Aceh
beuna ta jaga marwah bangsa
lee geutanyoe banmandum,
umat bangsa bansigoem donya
bek le sampoe tanyoe, meumawoe
bak watee jameun laknattullah
meuturie geutanyoe lahee, bhaten
lam tanoeh seuramoe makkah
Seuramoe Meukah Keuneubah
Indatu moyang tanyoe pang
ulee pusaka donya,
Lahee phoen Islam, di babah kuala
Tanoeh Peureulak, Aceh mulia
Wahee eeu rakan banmandum bangsa
bumoe tanyoe raya hasee meulimpah
leupah that luwah blang ngoen glee
lampoeh ngoen hasee hudeep, keu matee
Samoedera Pasai Aceh mulia..
Islam Aceh mulia..
17-8-2020
syair by. Junirullah
Sinopsis syair tersebut menceritakan dan mengisahkan realita dalam panjangnya sejarah peradaban yang terjadi di Aceh seperti;
Marwah Seuramoe Makkah adalah sebuah nama sejarah yang meranah di wilayah Aceh karena peradaban Islam menjadikan wilayah Aceh sebagai salah satu awal masuknya Agama Islam maka dengan momentum itulah Aceh melegenda dengan nama Seuramoe Makkah.
Marwah adalah panutan dari indatu moyang yakni sebagai contoh teladan bahwa para pendahulu yang telah banyak meninggalkan kisah sejarah dari peradaban zaman hingga sekarang, sehingga manfaat dari yang ditinggalkan oleh para pendahulu berupa syariat, adat-istiadat, budaya, harta, benda, dan materi yang terkandung dalam bumi Aceh menjadikan tulangpunggung dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Indonesia sudah begitu dan peradabannya juga sudah terbungkus rapih demikian, hanya tinggal penguasa dan pengusaha saja yang mau menginisiasinya bagaimana Indonesia ini berjalan dengan sebaik-baiknya, "BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH"
Karena dunia ini tidak selebar daun kelor, ada banyak umat-umat lain yang seagama sepaham dan menyadari betapa bahayanya kaum munafik di dunia dan khususnya di Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Meurauke, dan siapakah Pahlawan yang memberantas kaum Munafik ini?!
Kalau kompasianer sambil berusaha dalam ibadah hanya berdo'a dan menunggu datangnya hari yang telah dijanjikan itu, dan jangan panik dengan keaadaan yang nantinya di depan Handphone Android, Laptop, dan Komputer kaum munafik akan dikelilingi dengan kehancuran dan nama tinggi Asma'ul Husna : ALLAH MAHA MENGHANCURKAN kaum munafik dan barulah mereka kaum munafik tersadar dan berkata "Apakah ini yang telah dijanjikan Allah?, jika benar sungguh kita rugi karena telah munafik".
Sesal tiada berguna dan tiada artinya kini masanya kaum munafik telah tiba saatnya untuk menuai yang telah ditanam pada masa-masa kelam yang sudah bertanah air Indonesia, dan kaum munafik ini mendapatkan azab yang pedih seperti yang telah Allah,SWT janjikan dalam AlQur'an yang dibawa oleh junjungan RasulullahSalallahu'AlaihiWassalam MUHAMMAD,SAW.
17-9-2021. Penulis. Junirullah
0
106
0
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan