- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Raksasa Properti China Terancam Bangkrut, Nular ke Perbankan?


TS
Lockdown666
Raksasa Properti China Terancam Bangkrut, Nular ke Perbankan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Evergrande Group terancam bangkrut. Perusahaan real estat raksasa asal China ini tidak mampu membayar bunga pinjaman yang jatuh tempo pada 20 September mendatang, menurut laporan Bloomberg, Rabu (15/9/2021).
Kementerian Perumahan dan Pembangunan Perkotaan-Pedesaan (MOHURD) mengadakan pertemuan dengan bank-bank besar China minggu ini. Mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut, Evergrande masih mendiskusikan dengan bank kemungkinan untuk memperpanjang pembayaran dan menggulirkan beberapa pinjaman.
Regulator telah memperingatkan risiko yang lebih luas terhadap sistem keuangan negara jika kewajiban US$ 305 miliar perusahaan tidak terkendali.
Evergrande mengatakan telah melibatkan penasihat untuk memeriksa opsi keuangannya dan memperingatkan risiko gagal bayar di tengah anjloknya penjualan properti dan kurangnya kemajuan dalam pelepasan aset, Selasa (14/9/2021).
Pekan lalu, penyedia intelijen keuangan REDD melaporkan Evergrande telah memberi tahu dua bank bahwa mereka berencana untuk menangguhkan pembayaran bunga yang jatuh tempo akhir bulan ini.
Lebih lanjut, lembaga pemeringkat S&P pada Rabu menurunkan peringkat Evergrande menjadi "CC" dari "CCC", dengan pandangan negatif, dengan alasan berkurangnya likuiditas dan risiko gagal bayar termasuk kemungkinan restrukturisasi utang.
Lembaga pemeringkat lain Fitch mengatakan dalam sebuah catatan Selasa malam jika Evergrande Group dapat mengekspos banyak sektor untuk meningkatkan risiko kredit. Menambahkan jika dampak keseluruhan pada sektor perbankan akan dapat dikelola.
"Kami percaya default akan memperkuat polarisasi kredit di antara pembangun rumah dan dapat mengakibatkan hambatan bagi beberapa bank kecil," kata Fitch.
Fitch telah menurunkan peringkat China Evergrande Group menjadi "CC" dari "CCC+" pada 7 September, yang menunjukkan bahwa Fitch melihat kemungkinan default.
Fitch mengatakan 572 miliar yuan dari pinjaman Evergrande dipegang oleh bank dan lembaga keuangan lainnya. Namun bank mungkin juga memiliki eksposur tidak langsung ke pemasok pengembang, yang berutang 667 miliar yuan untuk barang dan jasa.
"Bank-bank kecil dengan eksposur yang lebih tinggi ke Evergrande atau pengembang rentan lainnya dapat menghadapi peningkatan signifikan dalam kredit bermasalah (NPL), tergantung pada bagaimana setiap peristiwa kredit yang melibatkan Evergrande berkembang," kata Fitch.
People's Bank of China (PBOC), bank sentral China dan pengawas perbankan negara itu memanggil eksekutif Evergrande pada Agustus lalu dan memperingatkan bahwa mereka perlu mengurangi risiko utangnya dan memprioritaskan stabilitas keuangan.
https://www.cnbcindonesia.com/market...r-ke-perbankan
0
708
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan