- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengapa Banyak Orang Kesulitan Hingga Nyasar Saat Liat Maps


TS
riandyoga
Mengapa Banyak Orang Kesulitan Hingga Nyasar Saat Liat Maps
Hai GanSis! Sudah lama banget saya gak bikin thread di Kaskus. Asal GanSis tau, ada dua draft yang sudah saya buat. Tapi rasanya uda buntu banget buat meneruskannya.
Buntu, sama seperti thread ini juga, tentang kebuntuan. Buat cewek-cewek atau siapapun kamu yang kesusahan baca maps, pasti sering mengalami kebuntuan. "Loh ini kemana lagi kok ke semak-semak gini".
Jujur saya belum pernah nyasar akibat salah baca maps. Alhamdulillah sejauh ini kalau baca maps selalu sampai tujuan. Justru pernah nyasar kalau gak lihat maps. Tapi saya pahami sebab banyak orang yang kesulitan dalam membaca maps, terutama buat cewek.
Dari sejumlah artikel terkait yang saya baca, disebutkan cewek itu seolah terkena "kutukan" tidak bisa baca maps. Sebabnya macam-macam sih, dari yang keterbatasan visual, sampai memang gak paham lokasi akibat terbiasa diantar-jemput.
Saya paham kenapa banyak orang kesusahan baca peta. Karena memang bikin njlimet. Perlu waktu lama untuk memahaminya, kecuali kalau memang kita sudah menguasai lokasi.
Lantas kenapa serumit itu membaca maps? Ya ini asumsi saya sendiri ya. Menurut saya ke-ambigu-an penamaan lokasi di sejumlah tempat di Indonesia ini sedikit banyaknya membuat banyak orang kesusahan mencari alamat. Misalnya kota saya, Binjai.



Nama tempat yang sama
Ini baru belakangan saya tahu. Awalnya saya kira Binjai itu hanya satu, yakni Kota Binjai di Sumatera Utara. Namun ternyata ada saudara saya dari Aceh, Ia bilang kalau dirinya juga tinggal di Binjai. Loh ini gimana?
Lalu setelah di Googling, ternyata lebih mengejutkan lagi. Ternyata di Sumatera Utara ini nama Binjai gak cuma satu. Di Langkat ada, di Asahan ada, di Batubara ada. Hingga di Kalimantan juga ada.
Bayangkan kalau ada orang luar provinsi datang ke Binjai, dan cari pakai Maps cuma modal kata kunci "Binjai". Rupa-rupanya dia bisa nyasar.
Terlebih tidak semua orang tahu bedakan mana yang Kabupaten, Kotamadya dan Kecamatan. Seperti halnya Bogor dan Bandung, ada Kotamadya dan Kabupaten.
Dan juga ada orang yang cari alamat bermodal nama desa atau kelurahan. Makin membingungkan kalau dia nyasar ke Kabupaten, yang seharusnya tujuannya ke Kotamadya.
Nama tempat yang tidak familiar
Saya sih gak paham betul pemberian nama tempat di Indonesia ini seperti apa aturannya. Cuma saya bingung saja nama tempat yang ada tidak familiar atau melekat pada tempat dan masyarakatnya.
Misalnya di tempat saya. Kelurahannya namanya Sukaramai, yang mana dulunya Bandar Sembah. Kemudian (Bandar Senembah) dipecah menjadi 3 kelurahan. Sukaramai, Sukamaju dan Bandar Senembah.
Sebenarnya tempat tinggal saya sudah familiar dengan sebutan "Bandar Rejo" dari dulunya. Tetapi nama kelurahannya sekarang Sukaramai. Tidak ada yang salah juga sih. Tapi kalau pesan Becak, tunjukan alamatnya jadi susah. Karena orang-orang gak paham "Sukaramai" dimana. Yang mereka tahu "Bandar Senembah dan Bandar Rejo".
Apalagi kalau ada orang yang masih terbiasa dengan nama tempat yang lama, bisa-bisa nyasar kalau pakai Maps. Misalnya nih ada teman saya yang mau datang ke rumah, kemudian saya kasih alamat dengan nama lama. Teman saya ini bisa nyasar kalau dia pakai Maps. Hadeeh…
Jadi gitu GanSis, alasan kenapa banyak orang kesulitan bahkan sampai nyasar gara-gara salah baca maps. Yang jelas ini versi saya, berdasarkan pengalaman.
Sebenarnya kendala ini bisa kita atasi dengan lebih banyak dan cermat dalam membaca. Karena beberapa tempat di Indonesia yang penamaannya mirip-mirip, maka kita dituntut lebih teliti.
Dan lebih mengenali tempat tujuan. Mesti jelas dalam menuliskan alamat. Jangan cuma nama desanya saja yang tahu. Tapi harus jelas nama kecamatan, kota/kabupaten, hingga provinsinya bila perlu.
Karena saya pernah melihat orang promosi dagangan di Facebook, cuma cantumkan nama desanya. Pembelinya kan jadi bingung ya lokasinya dimana. Mesti chat satu-satu hanya untuk tanya tempat dan itu tidak efisien.
Kira-kira seperti itu ya, semoga dapat dipahami.
Rianda Prayoga
Binjai, Sumatera Utara, 15 September 2021
Quote:
Buntu, sama seperti thread ini juga, tentang kebuntuan. Buat cewek-cewek atau siapapun kamu yang kesusahan baca maps, pasti sering mengalami kebuntuan. "Loh ini kemana lagi kok ke semak-semak gini".
Jujur saya belum pernah nyasar akibat salah baca maps. Alhamdulillah sejauh ini kalau baca maps selalu sampai tujuan. Justru pernah nyasar kalau gak lihat maps. Tapi saya pahami sebab banyak orang yang kesulitan dalam membaca maps, terutama buat cewek.
Dari sejumlah artikel terkait yang saya baca, disebutkan cewek itu seolah terkena "kutukan" tidak bisa baca maps. Sebabnya macam-macam sih, dari yang keterbatasan visual, sampai memang gak paham lokasi akibat terbiasa diantar-jemput.
Saya paham kenapa banyak orang kesusahan baca peta. Karena memang bikin njlimet. Perlu waktu lama untuk memahaminya, kecuali kalau memang kita sudah menguasai lokasi.
Lantas kenapa serumit itu membaca maps? Ya ini asumsi saya sendiri ya. Menurut saya ke-ambigu-an penamaan lokasi di sejumlah tempat di Indonesia ini sedikit banyaknya membuat banyak orang kesusahan mencari alamat. Misalnya kota saya, Binjai.



Nama tempat yang sama
Ini baru belakangan saya tahu. Awalnya saya kira Binjai itu hanya satu, yakni Kota Binjai di Sumatera Utara. Namun ternyata ada saudara saya dari Aceh, Ia bilang kalau dirinya juga tinggal di Binjai. Loh ini gimana?
Lalu setelah di Googling, ternyata lebih mengejutkan lagi. Ternyata di Sumatera Utara ini nama Binjai gak cuma satu. Di Langkat ada, di Asahan ada, di Batubara ada. Hingga di Kalimantan juga ada.
Bayangkan kalau ada orang luar provinsi datang ke Binjai, dan cari pakai Maps cuma modal kata kunci "Binjai". Rupa-rupanya dia bisa nyasar.
Terlebih tidak semua orang tahu bedakan mana yang Kabupaten, Kotamadya dan Kecamatan. Seperti halnya Bogor dan Bandung, ada Kotamadya dan Kabupaten.
Dan juga ada orang yang cari alamat bermodal nama desa atau kelurahan. Makin membingungkan kalau dia nyasar ke Kabupaten, yang seharusnya tujuannya ke Kotamadya.
Nama tempat yang tidak familiar
Saya sih gak paham betul pemberian nama tempat di Indonesia ini seperti apa aturannya. Cuma saya bingung saja nama tempat yang ada tidak familiar atau melekat pada tempat dan masyarakatnya.
Misalnya di tempat saya. Kelurahannya namanya Sukaramai, yang mana dulunya Bandar Sembah. Kemudian (Bandar Senembah) dipecah menjadi 3 kelurahan. Sukaramai, Sukamaju dan Bandar Senembah.
Sebenarnya tempat tinggal saya sudah familiar dengan sebutan "Bandar Rejo" dari dulunya. Tetapi nama kelurahannya sekarang Sukaramai. Tidak ada yang salah juga sih. Tapi kalau pesan Becak, tunjukan alamatnya jadi susah. Karena orang-orang gak paham "Sukaramai" dimana. Yang mereka tahu "Bandar Senembah dan Bandar Rejo".
Apalagi kalau ada orang yang masih terbiasa dengan nama tempat yang lama, bisa-bisa nyasar kalau pakai Maps. Misalnya nih ada teman saya yang mau datang ke rumah, kemudian saya kasih alamat dengan nama lama. Teman saya ini bisa nyasar kalau dia pakai Maps. Hadeeh…
Jadi gitu GanSis, alasan kenapa banyak orang kesulitan bahkan sampai nyasar gara-gara salah baca maps. Yang jelas ini versi saya, berdasarkan pengalaman.
Sebenarnya kendala ini bisa kita atasi dengan lebih banyak dan cermat dalam membaca. Karena beberapa tempat di Indonesia yang penamaannya mirip-mirip, maka kita dituntut lebih teliti.
Dan lebih mengenali tempat tujuan. Mesti jelas dalam menuliskan alamat. Jangan cuma nama desanya saja yang tahu. Tapi harus jelas nama kecamatan, kota/kabupaten, hingga provinsinya bila perlu.
Karena saya pernah melihat orang promosi dagangan di Facebook, cuma cantumkan nama desanya. Pembelinya kan jadi bingung ya lokasinya dimana. Mesti chat satu-satu hanya untuk tanya tempat dan itu tidak efisien.
Kira-kira seperti itu ya, semoga dapat dipahami.
Rianda Prayoga
Binjai, Sumatera Utara, 15 September 2021
Diubah oleh riandyoga 15-09-2021 13:01




345uki dan fias17 memberi reputasi
0
1.8K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan