- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengenal Asal Muasal dan Perjalanan Odong-Odong di Jakarta


TS
newsmerahputih
Mengenal Asal Muasal dan Perjalanan Odong-Odong di Jakarta

Merahputih.com - Odong-Odong merupakan sebuah wahana permainan anak-anak yang terdapat di Ibukota Jakarta. Wahana ini terbilang murah meriah dan menjadi alternatif hiburan anak-anak dari kalangan menengah ke bawah.
Dalam perjalannya, keberadaan odong-odong mengalami transformasi, baik dari segi desain dan bentuk. Dari mulai odong-odong sepeda, hingga odong-odong mobil.
Perihal nama odong-odong, rupanya berasal dari kesenian Sunda tepatnya di Subang, yaitu Sisingaan. Hal itu diungkapkan oleh Suwardi Alamsyah P dalam tulisan berjudul Sisingaan: Kesenian Tradisional Kabupaten Subang yang diterbitkan di situs Kemendikbud.
Dahulu Sisingaan dibuat sebagai simbol perlawanan serta gerakan masyarakat Subang terhadap penjajah. Khususnya para masyarakat Sunda, kebanyakan melakukan simbol tersebut.
Bila melihat ke belakang, simbol tersebut telah muncul sejak tahun 1813, persisnya ketika Inggris masuk dan menginvasi Subang.
Kala itu masyarakat Subang menggunakan simbol singa, yang merupakan simbol kekuatan negara Inggris. Kala itu, simbol singa sangat identik dengan kekuatan Britani Raya, yakni Inggris.
Kabarnya odog-odong berasal dari Subang (Foto: instagram @odongodongolala)
Bicara kota Subang, merupakan sebuah kota yang istimewa. Saat itu subang secara politik dikuasi oleh Belanda, namun secara ekonomi Subang dikuasi oleh Inggris.
Dengan keistimewaan yang dimilik oleh Subang, menjadikan masyarakat kreatif kala melawan penjajah yang masuk ke Indonesia, khususnya Subang.
Singa sejatinya merupakan hewah 'keramat' dan menjadi simbol kekuatan Inggris. Karena itu, Sisingan menjadi momok bagi warga Inggris.
Lantaran masyarakat Subang dan berkesenian dengan menaiki patung singa. Kala itu, moral tentara Inggris turun, dan membuat Inggris perlahan mengundurkan diri.
Menurut sebuah jurnal bertajuk Bentuk dan Fungsi Odong-Odong di Jakarta yang ditulis oleh Awang Eka Ovia Rizali dari Universitas Trisakti, dijelaskan bahwa odong-odong mulai ramai dan menjamur di Indonesia pada tahun 2000-an, salah satunya yakni Jakarta.
Munculnya odong-odong berawal dari jenis odong-odong yang digerakan dengan sistem kayuh seperti becak. Di mana pengemudi berada di belakang, kemudian mainan mobil-mobilan atau bentuk lain, dipasang serta digerakkan dengan cara dikayuh.
Kemudian, seiring berjalannya waktu odong-odong bertransformasi untuk berkeliling kota. Namun, umumnya odong-odong menjadi wahana permainan bagi anak-anak.
Dari sisi tampilan, odong-odong bentuknya menyerupai dari wahanan permainan yang terdapat di mal dan area permainan di kota-kota Besar.
Namun, untuk masyarakat dari kalangan menengah ke bawah, odong-odong bisa menjadi pilihan, dan tentunya membuat si kecil bahagia.
Mengapa terbilang sangat murah? Karena anak-anak sudah bisa menikmati permainan tersebut dengan biaya yang sangat-sangat terjangkau, yakni sekitar Rp 2000 per 3 lagu.
Biasanya lagu-lagu yang dimainkan merupakan lagu anak-anak yang populer. Seperti Bintang Kecil, Balonku Ada Lima, Naik-naik ke Puncak Gunung, Lihat Kebunku, Ambilkan Bulan dan masih banyak lagi.
Namun seiring berjalannya waktu, terkadang odong-odong juga memainkan lagu-lagu yang sedang hit saat ini.
Sumber






kabarotocom dan 2 lainnya memberi reputasi
3
695
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan