Kebersihan harus selalu dijaga, karena apabila kebersihan tidak dijaga sehingga terjadi kerusakan maka langkah yang dilakukan adalah perbaikan.

Desa Bendul Merisi kota Surabaya merupakan desa yang dihargai keberadaannya karena menjadi desa yang aktif melakukan pembangunan.

Desa bendul merisi dulunya sebuah rawa yang ditumbuhi tanaman khas rawa-rawa, dengan tanah berlumpur dan air yang sulit diserap tanah sehingga dibiarkan saja oleh masyarakat.

Masyarakat semakin bertambah dan menjadikan beberapa titik di pinggir rawa di sekitar menjadi rumah dan menambahkan tumpukan tanah untuk menghilangkan air di rawa, sehingga tanah menjadi tinggi dan air semakin lama menghilang menuju sungai.

Tanah terus mengalami peningkatan volume sebagai pondsri rumah warga sehingga masyarakat sering mengadakan pertemuan warga sampai dengan memiliki ide untuk memberi nama merisi yang artinya perkumpulan, kemudian masyarakat menyatukan nama bendul merisi sebagai nama desa yang terbentuk di atas rawa kota Surabaya.

Rawa di kota Surabaya terbentuk akibat pembangunan pemukiman penduduk yang tidak merata dari wilayah utara kota Surabaya dan wilayah Sidoarjo sehingga air hujan tidak terserap dengan baik di tanah dan menjadi rawa di desa Bendul Merisi.

Bendul merisi resmi menjadi desa tahun 1950an setelah adanya desa Jagir yang memiliki aktivitas padat penduduk di sekitar sungai Jagir, sehingga pembangunan menjadi sangat padat dan mencemari berbagai macam titik sungai.

Bendul Merisi menjadi tidak baik dengan polusi tanah dan air yang semakin tinggi akibat masyarakatnya, air tanah menjadi kotor dan tidak bisa digunakan untuk dikonsumsi kemudian PDAM juga memberikan catatan buruk terhadap kualitas air di bendul merisi.

PDAM menyarankan desa bendul merisi mengakses sumber air yang dikelola pemerintah kota dan memberikan akses untuk air konsumsi dari daerah lain untuk bisa digunakan setiap hari dan memberikan hak terhadap perdagangan air konsumsi untuk minum.

Desa bendul merisi masih menjadi desa pasif untuk menyuarakan kebersihan lingkungan dan kepemilikan sumber daya air bersih, sehingga perangkat desa tidak terlihat melakukan upaya untuk membuat masyarakat sejahtera.

sumber

Sekian dan mohon maaf jika terdapat kalimat yang menyinggung dan kritik dan saran dipersilahkan secara terbuka untuk menanggapi tulisan ini