Ane itu penasaran dengan kehidupan di Arab Saudi yaitu tentang kehidupan berkeluarganya. Apakah sama dengan yang ada di Indonesia? Apakah terjamin keharmonisan keluarganya, bahkan termasuk memiliki empat istri atau memiliki istri lebih dari satu yang masih menerapkan sistem suami berpoligami.

Keluarga adalah aset besar bagi negara dan keluarga bertanggung jawab terhadap anak, justru permasalahan terhadap keluarga sering muncul, bahkan memiliki pembahasan tersendiri di dalam ilmu parenting.

Menurut ane ilmu parenting begitu penting dan mengali perkembangan yang pesat untuk bisa membantu memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan psikologi di dalam keluarga.

Jika konsep keluarga di negara Arab lebih mengenal pondok pesantren sebagai solusi terhadap pendidikan anak dan pemersatu hubungan keluarga maka mungkin ane bisa sangat setuju dan langsung memberikan penilaian tertinggi terhadap ilmu parenting di Arab, dan jelas bahwa ilmu parenting seperti di Eropa yang kebanyakan ane tau kurang begitu cocok untuk ane yang mana gambaran parenting di Eropa seakan mengedepankan penitipan bayi sehingga saat dewasa si anak menitipkan orang tuanya ke panti jompo.

Di Indonesia sendiri mulai banyak diberitakan soal poligami dan menurut ane itu bagus meskipun belum ada penelitian tentang poligami berdampak pada kesejahteraan keluarga dan ilmu parenting, tapi ane percaya dampaknya akan positif bagi yang menerapkan suami yang berani berpoligami.

Ane adalah anak yang bisa dibilang suka melamun karena terlalu memikirkan konsep hidup hehehe.... Konsep hidup salah satunya tentang hubungan kekeluargaan yang menurut ane kacau dan ane rasakan sendiri kekacauan itu.

Satu, ane memikirkan bagaimana ketika ane menikah? Ane tidak siap menyerahkan segala keadaan hidup ane ke negara termasuk ketika menikah maka ane berpikir bahwa di Indonesia ane akan menyerahkan diri ane sendiri dan istri ane ke negara, padahal kondisinya ane masih ada orang tua, nah saat ane berdiskusi dengan orang tua jawabannya cukup memukul hati, yaitu ane memang harus berurusan dengan negara dan orang tua melepas segala tanggung jawabnya, jadi ane tidak akan bisa manja lagi ke orang tua dan hal ini menurut ane akan merugikan ane pada ketergantungan hidup yang hakiki.

Ke dua, yaitu menurut ane adalah sikap kepasrahan dari seorang istri sekaligus sikap bertanggung jawab dari seorang suami. Sikap tanggung jawab suami yang memiliki istri lebih dari satu akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar menurut ane, karena ane sejak dari kecil melihat orang tua tidak bisa memberikan waktu yang baik untuk mendidik anak. Mungkin dengan adanya banyak keluarga dan keharmonisan yang cukup dari suami yang didapat dari istri maka anak juga menjadi harmonis hidupnya. Kemudian ane melihat istri yang begitu keras meminta kebebasan pada suaminya yaitu meminta cerai. Hak suami sangat besar sampai bisa menjadi penentu perceraian dan istri memiliki hak yang kecil di dalam perceraian. Dari kisah di atas sebenarnya ane merupakan anak dari keluarga yang tidak harmonis dan memikirkan jalan keluar terbaik tentang poligami untuk kesehatan keluarga dan ane juga di sini sekaligus menyinggung persoalan yang berhubungan dengan keterlibatan negara di dalam keluarga.