:tepuktangan:merdeka:tepuktangan
Halo agan dan sista,
Tahun ini 2021, pandemi covid-19 membatasi para siswa sekolah memeliki keterbatasan akses untuk melakukan kegiatan, yang mengharuskan semuanya serba virtual, baik dalam proses pembelajaran dan partisipasi kegiatan sekolah, apalagi jika sudah mendekati HUT RI, 17 Agustus demi perayaan terkadang banyak sekali event yang mengharuskan beberapa panitia lomba melakukan beberapa penyesuaian seperti di SMA Xaverius 1 Palembang, dengan mengadakan Pidato Virtual antar kelas.

Dengan adanya kegiatan ini kita semua masih bisa merasakan keseruan 17an. Walopun kegiatan upacara di lapangan ada yang ditidakan ada juga yang melaksanakan, lomba antar siswa dari perwakilan kelas merupakan contoh yang cerdik dalam mengisi kegiatan dan event sekolah. Tentunya lomba 17an di tahun tersebut bisa dibilang menarik banget, walopun hanya dilakukan aecara virtual. Bahkan lomba pidato mengedukasi, dengan tema kemerdekaan diharapkan semangat nasionalisme dan patriotisme.

Berikut ini perlombaan yang diselenggarakan OSIS SMA Xaverius 1 Palembang.





Keikutsertaan salah satu peserta pemenang Yenita dalam lomba pidato tahun ini ingin mendapatkan pengalaman baru. Ia pun hendak menyoroti masalah yang sedang up to date di kalangan remaja.

Yenita menyiapkan materi pidato dengan durasi 3-7 menit secara khusus tentang “Generasi muda dan tantangan kemerdekaannya (tantangannya diantaranya adalah dunia kejahatan dan pelanggaran hukum).”

Sejauh Yenita amati, topik ini dirasa sangat relevan dengan generasi z dan melenial. “Topik ini isi yang saya angkat adalah masalah sebagian besar remaja selalu meniru apa yang menjadi (up to date) tanpa menyaring dan memikirkan sebelumnya.”

Pada kesempatan kali ini, Yenita dalam pidatonya mengajak generasi muda untuk tidak mudah menyerah terhadap dunia kejahatan, melainkan menjadi pribadi yang merdeka untuk terus maju.

“Hal-hal yang berkesan bagi saya selama persiapan lomba ini adalah pemikiran untuk topik yang akan saya angkat. Saya melihat banyaknya berita anak muda sekarang menggunakan obat-obatan terlarang sehingga menjerumuskan ke pergaulan bebas dan bahkan ada yang menganggap LGBT hal yang wajar”, jelas Yenita.

Gugup dan tegang

Putri kelahiran Palembang, 20 Juli 2004 ini menuturkan beberapa kesan selama pidato berlangsung. Walaupun pidato disampaikan secara virtual dari rumahnya, perasaan gugup dan tegang tak luput dari Yenita.

“disitu saya merasa sangat gugup sehingga saya merasa penampilan yang saya berikan kurang maksimal. Karena gugup tersebut melanda diri saya, sehingga akhirnya pidato yang harusnya belum selesai di bagian penutup, saya selesaikan atau akhiri dengan segera karena saya tidak dapat memikirkan (seketika lupa) apalagi yang saya buat dalam teks pidato”.

Pengalaman lomba pidato dan rasa gugup, tegang, dan deg-degan menjadi pengalaman yang sangat berkesan. Yenita tidak berjalan seorang diri, ia merasa sangat berkesan dan tersentuh di mana “ada orang tua dan beberapa teman-teman memberikan support dan dukungan untuk saya.”



Yenita menceritakan pengalamannya dalam menyiapkan pidato dalam konteks perlombaan untuk memperingati HUT RI ke-76 ini, antara lain:

Cara agar dapat menyampaikan pidato dengan baik adalah membaca teks pidato secara berulang kali agar ingat pemilihan kata-kata yang gunakan.

Walaupun dalam lomba pidato tahun ini ia belum memberikan penampilan yang baik, namun ia ingin menyampaikan beberapa saran, menurutnya ketika ingin tampil, jangan terlalu banyak menghafal dan mengulang-ulang itu akan lupa pada saat lomba berlangsung.

Jangan menghiraukan yang lain, fokus pada hal atau kalimat apa yang ingin diucapkan.

Yenita berharap untuk pidato ini memberikan hal yang terbaik sebisa mungkin dan semampunya, saat dirinya ditanya tentang harapannya dalam lomba bidang pidato pada Senin, 16 Agustus 2021.

Itulah kisah Yenita dalam partisipasinya lomba pidato dalam rangka mengikuti kegiatan sekolah secara virtual, walpun terkesan sederhana akan tetapi nilai dari kegiatan tersebut setidaknya dapat mengedukasi Yenita sendiri, harapannya dan doa, semoga menjadikan dia murid yang berguna untuk nusa dan bangsa.

:tepuktangan:tepuktangan:tepuktangan

Sumber

Artikel