- Beranda
- Komunitas
- News
- SINDOnews.com
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir Singgung Korupsi dan Menguatnya Oligarki
TS
sindonews.com
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir Singgung Korupsi dan Menguatnya Oligarki

JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan pidato kebangsaan bertajuk 'Indonesia Jalan Tengah, Indonesia Milik Semua'. Dalam pidatonya, Haedar menyinggung korupsi dan menguatnya oligarki.
Haedar berharap para elite dan warga bangsa dapat menjadikan kedua isu ini sebagai rujukan bersama. Menurut Haedar, ketika Indonesia memperingati usianya yang ke-76 tahun, di tubuh negeri ini masih terdapat sejumlah masalah kebangsaan, seperti suasana keterbelahan sesama anak bangsa, dan masalah radikalisme-ekstremisme yang pro kontra dalam pandangan dan penyikapan,
Masalah bangsa lainnya yakni korupsi dan perlakuan terhadap koruptor yang dianggap memanjakan, praktik demokrasi transaksional, kesenjangan sosial, menguatnya oligarki politik dan ekonomi, serta kehadiran media sosial yang justru memproduksi persoalan baru.
Baca Juga:
- Mahkamah Kehormatan DPR Bakal Follow Up Status Hukum Resmi Hasan Aminuddin
- Waketum Nasdem: Kami Prihatin OTT Hasan Aminuddin tapi Tak Akan Intervensi KPK
- Tak Perlu Khawatir, MUI Sebut 3 Vaksin Ini Boleh Digunakan
Tidak hanya itu, masalah yang dihadapi Indonesia saat ini yakni utang luar negeri dan investasi asing, kehidupan kebangsaan yang semakin bebas atau liberal setelah dua dasawarsa reformasi.
Baca juga: Pilpres 2024 Cuma Diikuti Dua Pasangan Calon Cenderung Perkokoh Oligarki Politik
"Secara khusus tentu masalah pandemi Covid-19 dengan segala dampaknya yang menambah masalah kebangsaan semakin berat," ujar Haedar dikutip dari naskah pidatonya, Senin (30/8/2021).
Haedar berujar, narasi atas masalah-masalah bangsa tersebut tidak mengurangi apresiasi atas kemajuan-kemajuan yang telah dicapai dalam kehidupan kebangsaan dari periode ke periode.
Ketika menghadapi masalah-masalah besar tersebut maupun dalam menilai capaian kemajuan, berkembang keragaman pandangan dan orientasi sikap sesuai sudut pandang dan posisi setiap pihak di negeri ini.
"Pada situasi yang krusial inilah maka diperlukan refleksi semua pihak bagaimana mengelola perbedaan-perbedaan itu untuk ditemukan titik temu dalam spirit Persatuan Indonesia demi keutuhan dan kelangsungan hidup Indonesia," pungkas Haedar.
Sumber : https://nasional.sindonews.com/read/...ent_aggregator
---
Kumpulan Berita Terkait :
-
Anggota DPR Fraksi Nasdem Terjaring Operasi Tangkap Tangan KPK, Selengkapnya di iNews Sore-
Ketum PBNU Sebut Ulama Timur Tengah Gagap Hadapi Pemikiran Baru-
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir Singgung Korupsi dan Menguatnya Oligarki0
238
11
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan