Wawasan bersifat luas karena kemungkinan dari pemikiran orang yang berbeda, bisa jadi satu pengetahuan memiliki pandangan yang beda jika dipikirkan oleh orang yang berbeda. Wawasan didapatkan jika memiliki pengetahuan dan pemahaman, dengan terus berlatih dan mengembangkannya maka wawasan yang luas akan diperoleh. Karena bersifat luas, maka wawasan tidak di batasi benar atau salah. 

Lalu bagaimana wawasan mempengaruhi sebuah tindakan?
Simplenya, pengetahuan sederhana pisau bisa untuk menyayat. Dari pernyataan tersebut jika ada dua orang dengan wawasan pemahaman yang berbeda, maka mereka bisa melakukan tindakan yang berbeda dengan pisau tersebut. Sampai disini belum terlihat kedua orang tersebut mana yang benar dan mana yang salah, namun yang pasti mereka sama-sama memiliki wawasan tentang pisau itu.

Jika salah satu menggunakan pisau itu untuk melukai orang lain, apakah wawasan orang tersebut salah? sebaliknya, jika satunya lagi menggunakan pisau itu untuk melindungi orang lain, apakah orang itu memiliki wawasan yang benar?
Aku rasa tidak bisa menjadi patokan, wawasan terhadap pisau itu akan tetap menjadi wawasan untuk mereka masing-masing. Terlepas apa yang akan di lakukannya dengan pisau itu kemungkinan memiliki banyak faktor lain, salah satunya adalah strata sosial. Satu orang merupakan polisi, satunya lagi adalah seorang perampok.

Tapi tetap tidak mutlak, namanya juga manusia pasti memiliki nafsu amarah. Bagaimana jika polisi itu marah dengan temannya sendiri karena hal sepele misalnya, lalu menggunakan pisau itu untuk melukainya. Ok, sampai disini mungkin lebih baik pahami diri sendiri bahwa manusia selalu memiliki potensi untuk berbuat jahat kepada orang lain. 

Wawasan tentang suatu hal memang menjadi salah satu faktor orang dalam melakukan tindakan. Orang yang berwawasan luas akan memperhitungkan banyak hal di dalam tindakannya. Namun itu hanya sebagian kecil dari faktor seseorang melakukan tindakan. 

Sebelumnya, tindakan dan perilaku sebenarnya tidak sama, tapi memiliki keterkaitan yang kuat. Kalau tindakan merupakan suatu kegiatan kita untuk menyelesaikan masalah secepat mungkin. Kalau perilaku merupakan tingkah laku atau perbuatan kita sehari hari. 

Perilaku dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau genetika. 
Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang. Penerimaan terhadap perilaku seseorang diukur relatif terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol sosial.