Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

AparatkaskusAvatar border
TS
Aparatkaskus
Tujuh Fraksi di DPRD DKI Tolak Interpelasi Anies Baswedan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tujuh fraksi di DPRD DKI Jakarta menolak hak interpelasi terhadap Gubernur Jakarta Anies Baswedan yang digulirkan PDIP dan PSI. Sebab, dinilai tidak ada manfaatnya untuk warga ibu kota.

Usulan hak interpelasi ini hanya ditandatangani 33 anggota dewan yang berasal 25 dari PDIP dan dan delapan anggota Fraksi PSI DPRD DKI.

Sedangkan, tujuh fraksi yang menolak di antaranya, Fraksi Gerindra, Fraksi PKS, Fraksi Demokrat, Fraksi PAN, Fraksi NasDem, Fraksi Golkar, dan Fraksi PKB-PPP. Artinya, 73 anggota dewan di Kebon Sirih mentahkan usulan PDIP dan PSI.

Ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI, Desi, menilai, hak interpelasi yang digulirkan oleh PDIP dan PSI tidak perlu dikuti.

"Kami Fraksi Demokrat DPRD DKI tak mengikuti interpelasi yang sedang ramai. Iya tidak perlu, Pak," kata Desi di Jakarta, Jumat (27/8).

Menurut dia, dewan di Kebon Sirih sebaiknya fokus saja terhadap permasalahan pandemi Covid-19. Sebab, Desi mengungkapkan, pertanyaan terkait balap Formula E bisa dilakukan dalam pembahasan di komisi-komisi terkait. "Bisa pada rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI," bebernya.

Hal senada ditegaskan anggota Fraksi PKS DPRD DKI Abdul Aziz. Dia menilai, masih banyak cara untuk menggali penjelasan tentang rencana Formula E dari Pemprov DKI tanpa harus menggunakan hak interpelasi.

Sebab interpelasi, menurut Aziz, merupakan upaya paksa menuntut sebuah jawaban dari kepala daerah, dan hasil dari interpelasi itu memiliki konsekuensi hukum.


"Kami menggunakan cara cara yang force. Ini (interpelasi) kan cara force, yah memaksa bahwa ini harus memberikan," tuturnya.

Sementara, Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI, Rani Mauliani, memastikan, Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta tidak akan mengikuti langkah itu.

Menurut Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI itu, mekanisme penggunaan hak interpelasi masih jauh untuk dilalui.

Setelah masuk ke meja pimpinan, harus musyawarahkan terlebih dahulu melalui Badan Musyawarah (Bamus) DPRD DKI untuk mengagendakan hak interpelasi.

"Kemarin, Kamis (26/8) agenda Rapimgab tiba-tiba dibatalkan dengan tanpa alasan. Agenda yang dibatalkan ini bisa berpengaruh pada agenda-agenda lainnya. Tapi, kami tetap hormati sikap teman-teman PSI dan PDIP. Namun, Gerindra tidak ikut soal interpelasi ini," tegasnya.

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI, Basri Baco menegaskan, pihaknya menolak interpelasi terhadap Anies terkait Formula E. "Kami nolak. Buang-buang waktu dan politis," Basri Baco.

"Rakyat perlu perbaikan ekonomi, rakyat Jakarta perlu anaknya sekolah dan bantuan pendidikan. Bukan interplasi," tegas Basri Baco

Ketua Fraksi PKB DPRD DKI, Hasbiallah Ilyas menegaskan, usulan interpelasi terhadap Anies yang digulirkan oleh PDIP dan PSI dianggap tak rasional. Sebab, dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (LHP BPK) masih berpotensi terjadi kerugian daerah.



Menurut dia, jika ini tidak berjalan baru ada kerugian daerah. Artinya, balap mobil Formula E ini harus berjalan agar tak ada kerugian daerah.

"Apa yang mau diinterpelasi? Pemprov gelar Formula E, jalankan rekomendasi BPK. Jadi, interpelesi ini tidak jelas. Kami menolak," tegas Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB DKI itu.

Hal positif gelaran Formula E ini, kata dia, akan menggerakan roda perekonomian Jakarta setelah dihantam pandemi Covid-19. Sebab, akan banyak turis mancanegara maupun lokal yang akan datang ke Jakarta.

"efeknya, pendapatan asli daerah (PAD) naik. Karena diperkirakan 30-50 ribu wistawan datang ke Jakarta. Kan, sudah zona hijau. Mudah-mudahan kasus Covid terus menunurun. Makanya, apa yang diintepelasi, bingung saya," bebernya.

Anggota Fraksi NasDem DPRD DKI, Ahmad Lukman Jupiter mengaku, tidak setuju terhadap pengguliran interpelasi Formula E Anies. Dia bahkan menyebut koleganya di Kebon Sirih terkesan buru-buru menempuh langkah interpelasi yang dimotori Fraksi PDIP dan PSI tersebut.

"Terlalu gegabah, karena persoalan Formula E yang ingin ditanyakan PSI dan PDIP bisa dilakukan dalam forum komisi dan badan di rapat-rapat dewan," kata Jupiter.

Sebab, menurut dia, terkait proses perhelatan Formula E cukup panjang dijalankan dan juga sudah setujui oleh PDIP dan PSI saat pembahasan di rapat resmi dewan.

"Jadi, dalam pembahasan masing-masing komisi terkait, prosesnya panjang dan sudah disetjui. Kok sekarang dibuat interpelasi," katanya penasaran.

Lebih jauh, dia menilai, justru penyelenggaraan Formula E yang merupakan event internasional akan membuat Jakarta jadi sorotan dunia.

"Sekaligus, kita bisa menunjukkan bahwa Indonesia mampu keluar dari wabah Pandemi Covid-19, Jakarta bisa menunjukan mampu mengatasai Covid," katanya.

Untuk itu, dia menyebut, interpelasi Anies tak perlu diteruskan. Selain itu, Fraksi PAN juga tercatat enggan untuk ikut mengajukan interpelasi.

Komen: masih ada yg waras.
Sumber: Tribunnewa
vaklentineAvatar border
esshollAvatar border
essholl dan vaklentine memberi reputasi
0
1.1K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan