Pastikan orang tua menjadi pendidik yang baik untukmu dan tidak menghambat jalan kesuksesanmu. Pastikan orang tuamu mempercayai semua tindakan baikmu dan kerja kerasmu dan orang tuamu mau mendengarkanmu dan lebih sering memberikan nasehat terbaiknya dengan ikhlas.



Memiliki ikatan persaudaraan dalam satu rumah sangat sulit dan banyak sekali momen pertengkaran yang terjadi secara tiba-tiba, kondisi justru semakin memburuk dengan ketidakberdayaan proses perdamaian yang tak memiliki ruang untuk menciptakan perdamaian. Ke dua orang tua seharusnya berdamai dengan dirinya sendiri dan partnernya supaya bisa menciptakan perdamaian keluarga. Pertengkaran bahkan terjadi pada hal yang sepele seperti kebersihan dan melakukan akad jual beli. Padahal sudah terdapat kejelasan terkait hukum kepemimpinan di dalam keluarga yaitu suami adalah kepala keluarga yang berhak terhadap keutuhan keluarga di mata negara. Jika ditarik pada kegiatan yang berhubungan pada kebersihan maka suami menjelaskan tentang konsep kebersihan yang dipercayainya dan pada kegiatan akad jual beli maka suami juga secara terbuka menjelaskan tentang keterbukaan sikap terhadap penjualan dan pembelian kebutuhan pribadi.

Menjadi suami memang tidak mudah dan sayangnya negara tidak memberi pengarahan yang jelas terhadap kesejahteraan keluarga. Negara hanya mengizinkan pernikahan yang tercatat dan terbuka tanpa ada perlindungan kesejahteraan keluarga secara berkelanjutan.

Negara seperti Indonesia yang memiliki keberagaman sangat rawan terhadap ketidakadilan di dalam keluarga. Indonesia perlu memperhatikan kesejahteraan keluarga sampai dengan memberikan solusi yang terbaik dan memudahkan suami. Bahkan memperhatikan keadaan keluarga yang masih utuh dengan memberikan beberapa jaminan yang bisa menyelamatkan individu di dalam keluarga suami.

Suami dan istri biasanya saling berselisih dan membuat anak-anaknya tidak bahagia. perkataan yang muncul dari perkelahian suami dan istri tidak jarang untuk meminta perceraian, sebagian mungkin terjadi, namun sebagian tidak terjadi dan justru mengakibatkan luka. Padahal hukum agama sudah menjelaskan tentang pernikahan yang adil bagi kaum laki-laki dan perempuan tetapi banyak yang tidak memahami cara penggunaan hukum tersebut untuk mendapatkan kesejahteraan. Dengan hukum agama banyak individu yang terombang-ambing sendiri mempelajari ilmunya, bahkan di Indonesia yang memiliki beragam tipe tokoh agama yang memiliki cara pandang yang beragam mengajarkan hukum agama.