Jakarta, CNBC Indonesia - Taliban mengeluarkan aturan baru untuk perempuan di Afghanistan. Wanita pekerja diminta tetap tinggal di rumah sampai kelompok itu membuat sistem yang tepat untuk diterapkan.

Juru Bicara Taliban beralasan ini untuk keselamatan perempuan Afghanistan sendiri. "Ini prosedur yang sementara," kata Zabihullah Mujahid, dikutip BBC International, Rabu (25/8/2021).

Perintah agar wanita tetap tinggal di rumah pernah diterapkan kelompok itu saat berkuasa dari tahun 1990 hingga 2001. Saat itu diberlakukan hukum ketat terhadap perempuan untuk meninggalkan rumah.
"Pasukan keamanan kami tidak terlatih dalam menangani wanita, bagaimana berbicara dengan mereka," kata Mujahid lagi. "Sampai kami memiliki (sistem) keamanan penuh ... kami meminta wanita untuk tinggal di rumah."
Sementara itu Komisaris Tinggi HAM PBB Michelle Bachelet mengatakan hak-hak perempuan adalah dasar. "Garis merah," tegasnya dalam rapat darurat di Jenewa.
Bachelet juga menyoroti laporan perekrutan tentara anak dan eksekusi singkat oleh Taliban. Namun sayang, permintaan rekomendasi penyelidikan khusus PBB di sana tidak dipenuhi.
Sebelumnya, sehari setelah menguasai Kabul pekan lalu, Taliban berjanji memberikan hak-hak kepada perempuan dan anak perempuan. Termasuk kebebasan berbicara.

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...a-keluar-rumah