Kaskus

News

ignatius.erAvatar border
TS
ignatius.er
Sinyal Varian Iver Huitfeldt class Indonesia Akan Jadi Kapal Destroyer





Dukung Channel Kami:

https://youtube.com/channel/UCqXr656...W-nB-Du3xCH0Pg


Sejak Sinyal Varian Iver Huitfeldt class Indonesia Akan Jadi Kapal Destroyerkeinginan TNI AL, untuk mengganti 6 fregat kelas Van Speijk dengan kapal baru, dan 2 kapal diantaranya akan naik kelas menjadi Destroyer yang dikemukakan ke publik pada Januari 2018 lalu.
hal ini membuat publik bertanya-tanya, tipe kapal apakah yang akan digunakan, untuk kapal kelas Destroyer TNI AL ini.

Nah, Pada tanggal 30 April 2020 lalu, telah dilakukan penanda-tanganan kontrak untuk akuisisi 2 varian fregat Iver Huitfeldt class antara Kementerian Pertahanan Indonesia dan Odense Maritime Technology atau OMT dari Denmark. Pada kotrak tersebut disebutkan kata varian yang berarti bahwa Indonesia tidak akan sepenuhnya menggunakan design asli fregat Denmark ini dan akan ada beberapa penyesuaian desain.


Usut punya usut, Langkah kustomisasi Frigat Iver Huitfeldt semakin terlihat ketika PT PAL mengajak konsultan perkapalan asal Jerman yakni MTG Marinetechnik, dan konsultan engineering Turki FIGES AS untuk turut serta, hal ini dilakukan pada April 2020 lalu, bulan yang sama dengan penanda-tanganan preamble contract.
Hingga saat ini sudah lebih dari setahun prosesnya berjalan sehingga rasa penasaran publik semakin bertambah.


Nah,dalam program Minimum Essential Force yang akan berakhir tahun 2024 mendatang, sejumlah kapal diharapkan dapat melengkapi armada TNI angkatan laut. Untuk armada TNI AL ditargetkan pada akhir MEF telah mempunyai kekuatan 190 KRI dan 4 kapal diantaranya merupakan kapal bertipe Destroyer/Perusak.


Keinginan untuk mengoperasikan 4 kapal sekelas destroyer bukanlah suatu harapan yang tinggi sekali karena TNI AL pada periode tahun 1960-an pernah mengoperasikan 8 destroyer kelas Skorry sekaligus.


Usut punya usut, pada Konfigurasi Senjata Fregat Iver Huitfeldt untuk varian Indonesia, disebutkan bahwa kapal akan mempunyai LOA atau length overall sepanjang 143,57 meter, yang artinya kapal akan lebih panjang 4,86 meter dari dimensi aslinya yang sebesar 138,71 meter. Persenjataan utama kapal selain 2 kanon 76 mm, CIWS 35 mm dan 2 peluncur torpedo adalah : 

-Medium Range SAM VLS 3 x 8 cells, 

-Long Range SAM VLS 4 x 8 cells, 

-Long Range SSM VLS 2 x 8 cells.



Nah, Dari konfigurasi persenjataan tersebut terlihat bahwa konfigurasi persenjataan varian Iver Huitfeldt Indonesia adalah sama persis dengan versi komplet fregat Denmark, diantara keduanya yang berbeda hanyalah pada peluncur rudal SSM dan merek rudalnya saja.
Terlihat bahwa kapal ini sanggup untuk melakukan serangan rudal secara salvo ke sasaran permukaan dan sanggup untuk melakukan serangan rudal ke sasaran udara dengan target yang multiple.



Untuk dapat melakukan serangan rudal dengan sasaran multiple kapal varian Indonesia mempunyai modal yang cukup karena dilengkapi kombinasi radar fixed array tipe AESA Hendsoldt TRS4D yang beroperasi pada C band sebagai multi function radar (MFR) dan radar MMSR 2000 yang beroperasi pada L band sebagai volume search radar (VSR).
Nah, Kombinasi keduanya akan menghasilkan hasil deteksi dengan akurasi tinggi, cakupan (coverage) yang unggul, pencarian (search) yang luas, kapasitas pelacakan (track) yang cepat dan pemanduan rudal yang akurat yang dibutuhkan untuk serangan multi target. Dapat disimpulkan bahwa kapal telah mempunyai radar berkategori Anti Air Warfare.

 Sinyal Varian Iver Huitfeldt class Indonesia Akan Jadi Kapal Destroyer


Dikatakan bahwa varian Indonesia lebih panjang hampir 5 meter kemungkinan adalah karena penyesuaian konfigurasi rudal dimana meskipun jumlahnya sama namun perletakannya berbeda, dan juga karena perubahan peluncur rudal SSM menjadi sistem VL. Perubahan ini akan menjadikan varian Indonesia bobotnya diperkirakan naik sekitar 5% menjadi panjang 143,57 m, dan berbobot 6.900 ton sehingga akan melebihi fregat kelas FREMM Bergamini class yang memiliki panjang 144,6 m dan bobot 6.700 ton. 


Nah, untuk jarak jangkau rudal, TNI AL menganut standar yang sama dengan kaidah internasional yaitu : Short Range <10 NM (<20 km), Medium Range antara 10-50 NM (20-90 km) dan Long Range >50 NM (>90 km). Adapun Iver Huitfeldt sejatinya adalah fregat NATO dengan persenjataan dan peralatan standar NATO sehingga diperlukan ijin terlebih dahulu untuk memasang persenjataan dari blok timur, pada sisi yang lain Indonesia bukan termasuk sekutu AS, sehingga persenjataan asli yang berasal dari AS kemungkinan ijinnya susah diperoleh.



Dan Untuk jenis rudal permukaan ke udara saat ini TNI AL menggunakan rudal tipe Mistral Tetral (6 km), dan VL MICA (12 km), jika Prancis menolak penjualan rudal Aster ke Indonesia maka pilihan untuk rudal VL SAM berjarak medium di pasaran masih ada VL MICA NG (Prancis), CAMM (UK-Italia), Umkhonto (Afsel), K-SAAM (Korea) atau VL JSM (Norwegia). Sedangkan rudal jarak jauh yang ada di pasaran ada Barak 8 (Israel-India).


Usut punya usut, Untuk rudal permukaan ke permukaan (SSM) saat ini TNI AL menggunakan tipe rudal MM-40 Block II, MM-40 Block III, C-802/C-705 serta P-800 Yakhont, namun hanya rudal Yakhont saja yang memakai peluncur VL. Jika rudal Yakhont tidak diberikan ijin untuk digunakan di varian Iver Huitfeldt ini maka di pasaran pilihan untuk rudal VL SSM jarak jauh ini terbatas diantaranya yaitu rudal Brahmos (India-Rusia).


Jika konfigurasi radar dan persenjataan varian Iver Huitfeldt untuk Indonesia ini telah tuntas dan mendapat persetujuan Kemhan maka langkah selanjutnya tinggal masalah produksi saja. Dan Jika tidak ada halangan, produksi akan dilakukan 100% di PT PAL sehingga PT PAL akan menjadi galangan kedua setelah ASC shipyard, pembuat Hobart class AWD Australia yang membuat kapal sekelas Destroyer di ASEAN dan Oceania.








Terimakasih...
0
2.5K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan