Diserang Balik Soal Mobil Dinas Gubernur Sumbar Rp2 Miliar, Netizen ke Mardani: Bijaklah dalam Beroposisi!

Terkini.id, Jakarta – Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera dikenal lantang memberikan kritiknya terkait polemik pengecatan pesawat kepresidenan beberapa waktu yang lalu.

Dalam kritinya, Mardani mengatakan bahwa keputusan pengecatan ulang pesawat kepresidenan yang memakan banyak anggaran adalah tindakan yang tidak bijak.

Menurutnya, lebih baik jika anggaran tersebut dialokasikan untuk membantu penanganan covid-19, kendali sudah dianggarkan sejak tahun 2019 lalu.

Di sisi lain, baru-baru ini terdengar kabar bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) kompak membeli mobil dinas baru di tengah pandemi dengan total anggaran yang dihabiskan mencapai Rp2 miliar.

Diketahui, Gubernur Sumbar, Mahyeldi merupakan polikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sama seperti Mardani Ali Sera.

Anehnya, Mardani justru seolah ‘membela’ apa yang telah dilakukan oleh Mahyeldi.

Melansir Pikiran Rakyat, Mardani melalui akun Twitternya mengatakan bahwa pembelian mobil tersebut telah dialihfungsikan dari yang awalnya untuk mobil dinas gubernur menjadi mobil operasional penanganan Covid-19.

“Hari ini sudah diinstruksikan melakukan pengalihan fungsi mobil dinas gubernur menjadi mobil operasional Covid-19,” tulisnya, dikutip terkini.id, Jumat, 20 Agustus 2021.

Ia pun menjelaskan bahwa pembelian mobil dinas tersebut sudah dianggarkan sejak tahun 2020 sebelum terpilih jadi Gubernur.

“Buya Mahyeldi menjelaskan pembelian mobil dinas sudah dianggarkan sejak tahun 2020 sebelum terpilih jadi Gubernur,” tulisnya kembali.

Berikut merupakan komentar dari warganet kepada Mardani Ali Sera di akun Twitternya.

“Ngecat pesawat juga dianggarkan 2019 sampeyan nyinyirin juga Mas,” komentar MoelyonoDjalil.

“Lah itu tahun 2020 kan sudah mulai covid yak, boleh donks anggarannya diberikan untuk menangani wabah covid? sedang pengecatan pesawat sudah dianggarkan dari 2019 hayoo bijaklah dalam beroposisi,” komentar krinsa dharmawan.

https://makassar.terkini.id/diserang...am-beroposisi/