Kaskus

News

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Partisipasi Taiwan dalam Menghadapi Covid-19 Akan Membuat PBB Lebih Tangguh
Partisipasi Taiwan dalam Menghadapi Covid-19 Akan Membuat PBB Lebih Tangguh
Jumat, 20 Agustus 2021 | 10:21 WIB
Oleh : Asni Ovier / AO
Partisipasi Taiwan dalam Menghadapi Covid-19 Akan Membuat PBB Lebih TangguhMenteri Luar Negeri Taiwan, Jaushieh Joseph Wu. (Foto: TETO)
Jakarta, Beritasatu.com – Pandemi Covid-19 di dunia telah menyebabkan lebih dari 200 juta orang terpapar dan 4 juta orang meninggal. Dihadapkan dengan puncak pandemi lainnya yang disebabkan oleh virus corona varian Delta yang sangat menular, semua negara di seluruh dunia sangat menantikan kemampuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memperkuat langkah untuk menyelesaikan krisis.
Menteri Luar Negeri Republic of China (Taiwan), Jaushieh Joseph Wu mengatakan, Taiwan siap untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat internasional dalam menghadapi pandemi Covid-19. Keterlibatan Taiwan dalam PBB akan membuat lembaga itu menjadi lebih tangguh.

“Sekarang saatnya PBB menerima Taiwan. Dalam menghadapi gelombang pandemi yang meningkat baru-baru ini, Taiwan telah mampu mengendalikannya dengan baik. Karena, Taiwan memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan negara sahabat dan mitra untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi tersebut,” ujar Menteri Wu dalam siaran pers yang diterima Beritasatu.com di Jakarta, Jumat (20/8/2021).
Dikatakan, Taiwan memiliki kemampuan antipandemi yang sangat baik, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan rantai pasokan global dengan cepat, dan memberikan bantuan substantif berkelanjutan kepada negara mitra. Oleh karena itu, ujarnya, tidak ada alasan untuk melarang Taiwan memainkan peran konstruktif di dalam struktur PBB.

Menteri Wu menyatakan, di bawah tekanan Tiongkok, PBB dan badan-badan terkait terus menggunakan Resolusi 2758 Majelis Umum PBB tahun 1971 sebagai dasar hukum untuk mengecualikan partisipasi Taiwan. Namun, teks resolusi tersebut hanya membahas tentang keterwakilan Tiongkok di PBB, tidak menyebutkan kedaulatan atas Taiwan, juga tidak memberi wewenang kepada Tiongkok untuk mewakili Taiwan dalam struktur PBB.
Faktanya, ujar Wu, Tiongkok tidak pernah memerintah Taiwan. Hanya pemerintah Taiwan yang dipilih oleh rakyat Taiwan melalui prosedur demokrasi yang dapat mewakili Taiwan di kancah internasional. Oleh karena itu, Menteri Wu mengatakan, Tiongkok salah jika menyamakan Resolusi 2758 PBB dengan "Prinsip Satu China".

Dampak dari semua itu, ujarnya, pemegang paspor Taiwan tidak diizinkan masuk ke PBB untuk mengunjungi atau menghadiri pertemuan. Media Taiwan juga tidak dapat memperoleh kartu pers masuk ke PBB untuk wawancara.
Satu-satunya alasan perlakuan diskriminatif tersebut adalah masalah kebangsaan. Mengecualikan rakyat Taiwan dari PBB, kata Wu, tidak hanya merusak gagasan multilateralisme, tetapi juga melanggar prinsip-prinsip penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan hakiki sebagaimana yang disebutkan dalam tujuan pendirian PBB.
“Dalam 60 tahun terakhir, Taiwan terus memberikan bantuan kepada negara-negara mitra di seluruh dunia. Setelah PBB mengadopsi ‘Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan’, Taiwan tidak hanya bekerja keras untuk mencapai ‘Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs)), tetapi juga secara aktif membantu negara-negara mitranya dalam mencapai tujuan tersebut,” ujar Menlu Wu.
Partisipasi Taiwan dalam Menghadapi Covid-19 Akan Membuat PBB Lebih Tangguh
Menurut "The World Happiness Report 2021" yang diterbitkan oleh "Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan" (Sustainable Development Solutions Network/SDSN), Taiwan adalah yang tertinggi di Asia Timur dan peringkat ke-24 di dunia. Hal ini mencerminkan bahwa Taiwan telah menerapkan hasil dari SDGs.
Menteri Wu mengatakan, untuk mencapai tujuan nol emisi karbon pada 2050, Taiwan juga secara aktif membuat panduan (roadmap) dan merumuskan peraturan terkait untuk mempercepat kemajuan pekerjaan. Perubahan iklim tidak mengenal batas negara, Taiwan peduli dengan masalah ini.
Menteri Wu menyebutkan bahwa Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dalam pidato pemilihannya kembali pada Juni lalu menekankan bahwa pandemi telah membuat semua negara menyadari bahwa kita berbagi kehidupan satu sama lain. Maka, hanya dengan bisa menerima partisipasi dari semua pihak, PBB dan semua rakyat negara anggotanya baru bisa benar-benar mendapatkan manfaat.
“Taiwan adalah kekuatan kebaikan di dunia dan sekarang adalah saatnya bagi PBB untuk menerima Taiwan agar kami bisa membantu,” kata Menteri Wu.

https://www.beritasatu.com/dunia/816...-lebih-tangguh
0
261
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan