- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Bekas Tahanan Tuduh China Operasikan Penjara Rahasia di Dubai


TS
extreme78
Bekas Tahanan Tuduh China Operasikan Penjara Rahasia di Dubai

Dalam pengakuan kepada Associated Press, Wu yang dibidik lantaran aktivitas "subversif" oleh tunangannya itu mengisahkan dirinya diinterogasi oleh petugas, serta dipaksa menandatangani sebuah dokumen yang menuduh sang tunangan melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga.
Wu dibebaskan pada 8 Juni lalu dan kini meminta suaka di Belanda.
Meski penjara gelap tergolong lumrah di China, pengakuan Wu mengindikasikan adanya situs serupa di luar negeri.
Namun begitu hingga berita ini diturunkan, AP belum dapat memverifikasi kebenaran kesaksiannya tersebut. Bukti yang mendukung klaim Wu dikabarkan antara lain berupa rekaman pembicaraan telepon dengan seorang aparat China, dan pesan pendek yang dia kirimkan ke seorang pendeta dari dalam penjara.
Wu mengisahkan dia dipaksa menghubungi tunangan dan pendeta yang membantunya di Dubai. Bob Fu, Direktur China Aid, membenarkan dirinya menerima panggilan telepon dan serangkaian pesan pendek dari Wu dengan menggunakan nomer telepon Uni Emirat Arab.
"Saya merasa dia berusaha menyembunyikan lokasi keberadaannya," kata Fu ketika dihubungi AFP. "Pada saat itu saya menyimpulkan sesuatu sudah terjadi padanya."
Situs gelap binaan China
Kementerian Luar Negeri di Beijing menepis kabar tersebut. "Apa yang bisa saya katakan adalah bahwa situasi yang digambarkan saksi tidak benar," kata juru bicara Kemenlu, Hua Chunying, Senin (16/8).
Hal serupa dikatakan Kepolisian Dubai yang memastikan pihaknya "tidak mengizinkan pemerintah negara asing untuk mengoperasikan pusat penahanan di wilayah" Uni Emirat Arab. "Dubai selalu mengikuti norma dan prosedur global dalam menahan atau mengekstradisi warga negara asing yang dicari pemerintahnya."
Penjara rahasia rajin digunakan dinas rahasia luar negeri AS, CIA, untuk menahan tersangka tanpa melewati prosedur hukum. Situs-situs gelap ini menjamur di Timur Tengah, saat Amerika menggencarkan perang melawan teror awal 2000-an silam.
Di bawah Presiden Xi Jinping, China menggiatkan penangkapan dan ekstradisi buronan politik di luar negeri. Selain Uighur, Beijing juga dilaporkan membidik pelarian Hong Kong atau warga Han yang dianggap membelot.
Selama Operasi Skynet pada 2020 lalu saja, China memaksa pulang 1.421 warganya dari luar negeri atas tuduhan korupsi atau tindak kejahatan keuangan. Dalam kasus Wu, Dubai pun selama ini rajin melayani permintaan China untuk menangkap dan mendeportasi warganya.
"Tidak diragukan Uni Emirat Arab pernah menangkap orang atas permintaan negara asing yang menjadi sekutu," kata Radha Stirling, direktur lembaga bantuan hukum Detained in Dubai, yang membela buronan politik di UEA.
"Saya tidak yakin mereka mau menolak permintaan dari sekutu sebesar China," imbuhnya.
Namun demikian, Patrick Theros, bekas duta besar AS untuk Qatar, menilai klaim Wu Huan perihal situs gelap China di Dubai "tidak selaras dengan" kebijakan UAE selama ini. "Mereka tidak akan membiarkan kebebasan sebesar itu, bahkan untuk negara sekutu," ujarnya.
"Gagasan bahwa China punya penjara rahasia di Dubai sama sekali tidak masuk akal."
https://news.detik.com/dw/d-5687125/...from=wpm_nhl_5



37sanchi memberi reputasi
1
348
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan