- Beranda
- Komunitas
- News
- SINDOnews.com
Ekonom: Ritel dan Pusat Belanja Masih Butuh Banyak Stimulus untuk Bangkit


TS
sindonews.com
Ekonom: Ritel dan Pusat Belanja Masih Butuh Banyak Stimulus untuk Bangkit

JAKARTA - Bertepatan momentum hari kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia, ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan, aktivitas sektor ekonomi dan pusat perbelanjaan bisa menjadi pendorong 'kemerdekaan ekonomi' di Indonesia.
"Jadi sekarang memang beberapa aktifitas di mal atau di pusat perbelanjaan bisa menjadi pendorong, tapi kan situasinya bagi sektor ritel saat ini sangat berat, apalagi sektor ritel ini kan salah satu penggerak perekonomian namun dibuka masih sangat terbatas di masa pandemi dan PPKM ini," kata Bhima saat dihubungi MNC Portal Indonesia (MPI), Selasa (17/8/2021).
Baca juga: Ini Deretan Mobil yang Digunakan Soekarno di Awal Kemerdekaan RI
Baca Juga:
- Lebih Efisien, Pemerintah Dorong Pemanfaatan Teknologi Informasi di Sektor Tambang
- Nelayan Keluhkan Susahnya BBM, Erick Thohir Langsung Telfon Dirut Pertamina
- Crypto Melawan Covid-19, Binance Charity Sumbang Dua Tangki Oksigen Cair
Bhima melihat saat ini pelaku usaha ritel belum sepenuhnya bangkit karena para pekerja di pusat perbelanjaan masih sangat membutuhkan banyak stimulus untuk kembali bangkit pasca pemberlakuan PPKM.
"Bagaimana membantu penyewa tempat di mal bagi para pekerja agar tidak tutup seratus persen atau sepenuhnya, dan butuh bantuan pemerintah berupa subsidi seperti diskon listrik, subsidi langsung dan bantuan beban biaya sewa," tuturnya.
Baca juga: HUT Ke-76 RI, Sri Mulyani: Indonesia Bangsa Tangguh dan Akan Terus Tumbuh
Sambil menunggu sektor ritel kembali pulih, Bhima mengatakan perhatian pada kasus Covid-19 harus ditekankan terlebih dulu agar terjadi penurunan dan sektor retail bisa kembali pulih dengan baik.
"Semenjak pandemi kita sebenarnya memiliki tiga kekuatan baru dalam pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dan muncul di tahun 2020 yaitu pertumbuhan ekspor yang meningkat, pergeseran investasi dari Jawa ke luar Jawa dan perbaikan ekonomi digital," urainya.
Sumber : https://ekbis.sindonews.com/read/513...ent_aggregator
---
Kumpulan Berita Terkait :
-

-

-

0
238
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan