Merahputih.com - Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Kemterian BUMN dan Biofarma-Kimia Farma baru saja meluncurkan aplikasi untuk mengecek ketersediaan obat terapi Covid-19. Aplikasi tersebut adalah Farmaplus ([url]https://farmaplus.kemkes.go.id).[/url]

Dengan aplikasi Farmaplus, masyarakat bisa mengetahui secara langsung update ketersediaan obat di 4.444 apotek Kimia Farma di seluruh Indonesia.

Aplikasi ini lengkap dengan peta setiap apotek untuk mempermudah pengguna mengakses lokasinya. “Kemenkes telah membuat satu aplikasi yang disebut Farma Plus di mana ketersediaan obat di apotek dapat diakses masyarakat,” kata Pelaksana tugas Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Arianti Anaya dalam konferensi pers, Sabtu, 10 Juli 2021.

Menurut Arianti, aplikasi ini sangat mudah diakses dan selalu update perharinya.



Data terbaru Farma Plus pada Minggu (11/7) menunjukkan stok obat pada Sabtu (10/7) hingga pukul 07.00. Dari data tersebut terlihat obat-obatan seperti Azithromycin, Favipiravir, Ivermectin, dan Oseltamivir memiliki stoknya yang relatif banyak. Yakni antara ada 100 ribu hingga 300 ribuan. Sedangkan obat Remdesivir dan baikizumab stoknya sangat sedikit.

Menurut Arianti, para pencari obat bisa dengan mudah memilih jenis obat, lalu menyesuaikan dengan provinsi dan kabupaten/kota tempat tinggalnya. Misalnya, masyarakat dapat melihat stok obat Azithromycin, aplikasi ini bisa menunjukkan lokasi apotek yang memiliki ketersediaan obat tersebut.

Nah terkait obat-obatan untuk Covid-19, Arianti mengimbau masyarakat sebelum membeli obat-obatan tersebut harus berkonsultasi dahulu dengan dokter. Kecuali saat membeli vitamin.

“Semua obat terapi COVID-19 harus dibeli dengan menggunakan resep dokter. Sebab, obat untuk terapi Covid-19 mempunyai risiko jika digunakan tidak sesuai resep dokter. Malah bisa berisiko akan menjadi racun dan bukan malah mengobati,” tambahnya.


Sumber