Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Massa aksi damai ‘bebaskan Victor Yeimo’ dibubarkan petugas



Massa aksi damai ‘bebaskan Victor Yeimo’ dibubarkan petugas

Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Massa aksi yang tergabung dalam Petisi Rakyat Papua (PRP) tolak otsus melakukan demonstrasi damai untuk pembebasan terhadap Juru Bicara Internasional Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Victor Yeimo dihadang aparat gabungan TNI dan Polri dengan menggunakan barracuda dan water cannon.

Massa aksi yang berada di titik kumpul wilayah Perumnas 3 Waena, Distrik heram Kota jayapura, Papua  dipukul oleh pihak apparat keamanan.

“Ketua KNPB pusat Agus Kossay dipukul di kepala hingga luka dan berdarah. Kemudian Alfa Hisage di pukul di kepala kepala kana. Demikian juga beberapa aktivis lain telah dipukul oleh Polisi dan Tentara Indonesia,” kata Nels Wenda kepada Jubi melalui panggilan telepon selulernya, Senin (16/8/2021).


Wenda mengatakan, ]B\tindakan kriminal oleh Polisi dan Tentara Indonesia[/B] ini terjadi ketika sejumlah aktivis dan mahasiswa hendak menggelar aksi demonstrasi damai beberapa titik di Kota Payapura.

“Kami gelar aksi damai untuk menuntut pembebasan Victor Yeimo yang sedang sakit di dalam sel/penjara Mako Brimob, Kotaraja,’ katanya.

Sejak Victor ditangkap sejak tiga bulan lalu, kini kondisi kesehatannya semakin memburuk.

Selain Victor, ada juga seorang aktivis mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen), Frans Wasini yang ditangkap sejak 3 bulan.


Sekira pukul 10.50 WP, apparat kepolisian menyemprotkan Water Cannon kepada massa aksi PRP yang melintas di depan kantor komando resor militer (Korem) 172 Jayapura yang berada di distrik Abepura. Massa aksi lalu membubarkan mengamankan diri.

Aktivis Green Papua Jhon Giyai yang tergabung dalam Petisi Rakyat Papua mengatakan rakyat Papua mengenal rasisme sebagai budaya penindasan yang dilanggengkan oleh sistem budaya penindasan negara Indonesia.

“Oleh sebab itu kami meminta kepada Masyarakat tertindas di seluruh dunia agar dapat memantau praktik rasialisme yang diterapkan dalam sistem negara tertentu untuk menindas rakyatnya,” katanya.

“Sehingga kami meminta kepada Indonesia untuk berikan hak penentuan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi rakyat bangsa Papua,” katanya. (*)

Editor: Angela Flassy
https://jubi.co.id/massa-aksi-damai-...medium=twitter

Udah dibilang lagi PPKM level 4 di Papua apalagi kasusnya lagi ningkat...
Makanya dibubarin paksa..tapi dipandang rasisme...
jerrystreamer1Avatar border
prabasAvatar border
muhamad.hanif.2Avatar border
muhamad.hanif.2 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
559
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan