- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Petugas Ambulans Jagoan Negeri Aing, Jatuh Tertimpa Pandemi Masih Dilempari Batu


TS
newsmerahputih
Petugas Ambulans Jagoan Negeri Aing, Jatuh Tertimpa Pandemi Masih Dilempari Batu

Merahputih.com - Suara sirine ambulans semakin akrab di telinga beberapa bulan terakhir. Mobil berwarna putih dengan lampu darurat biru-merah di kap tersebut mondir-mandir hingga di perkampungan. Pelantang sirine tak berhenti bersuara pagi, siang, sore, hingga malam.
Petugas sibuk membawa orang terpapar COVID-19, dengan gejala sedang hingga berat, juga mengantar jenazah pasien sampai tempat pemakaman khusus COVID-19.
Foto tenaga ambulans masih mengenakan hazmat lengkap tertidur di posko atau jalan mulai membanjiri media sosial. Pemandangan para petugas kelelahan tersebut persis foto tenaga kesehatan di masa awal pandemi. Mereka kewalahan.
Makin mengerikan, ketika sedang berjuang mengantar pasien COVID-19 dibayangi paparan virus, para petugas masih beroleh teror berupa pelemparan batu dari oknum seperti terjadi di Kalten, Jawa Tengah, (3/8).
Mobil ambulans Tim Kubur Cepat (TKC) Kecamatan Karanganom, Klaten, dilempari batu saat sedang membawa jenazah pasien terpapar COVID-19.
"Kami bawa jenazah dari RS Panti Rapih Yogyakarta ke Desa Brangkal sekitar jam 23.00 WIB melintas depan Gedung Wanita Semangkak Jalan Mayor Kusmanto. Kita pakai ambulans jenazah diikuti mobil keluarga," kata sopir ambulans, Hartono (47), di Posko TKC Karanganom, Selasa (3/8/2021), Radarsolo. jawapos. com.
Kejadian tersebut bukan kali pertama terjadi. Tentu ulah oknum pelempar batu beroleh kecaman keras masyarakat lain karena melukai jerih payah para petugas ambulans di masa lonjakan kasus harian COVID-19 di beberapa daerah.

Selain para nakes, petugas ambulans merupakan salah satu pilar penting penanganan COVID-19 di lapangan saat kasus harian COVID-19 varian Delta meroket. Mereka bukan lawan sehingga harus dilempar batu. Para pertugas tersebut sesungguhnya Jagoan Negeri Aing di masa pandemi.
Ambulans memang bukan sembarang kendaraan. Mobil putih tersebut dilengkapi peralatan medis untuk pertolongan pasien dalam kondisi kegawatdaruratan sebelum tiba di Instalasi Gawat Darurat.
Di jalan raya, ambulans punya hak istimewa seperti tertuang pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, mengenai Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Rincinya terletak pada pasal 134, salah satunya beroleh hak istimewa karena mengangkut orang sakit dan iring-iringan jenazah.
Terdapat empat jenis bunyi sirine ambulans. Pertama, suara mirip bunyi palang pintu perlintasan kereta api. Ketika ambulans menyalakan suara jenis pertama, maka ada pasien harus segera dijemput. Kendaraan lain perlu menepi dan memberi jalan saat ambulans menjalankan suara jenis pertama.
Pentingnya berkenalan dengan fungsi sirene ambulans. (Unsplash-Joshua Coleman)
Jenis kedua, suara dengan irama cepat dan berulang. Ambulans menyalakan sirene pada jenis kedua, memberi arti sedang membawa pasien tidak dalam kondisi darurat.
Meskipun terkesan tidak mendesak, ada baiknya para pengguna jalan memberikan prioritas kepada laju ambulans.
Selanjutnya, jenis ketiga, memiliki suara lebih cepat, rapat, dan berulang ketimbang dua jenis sebelumnya. Jenis ketiga berarti ambulans sedang membawa pasien gawat darurat. Pasien gawat darurat merupakan triase 1, meliputi serangan jantung, stroke, korban tabrak lari, kesulitan bernapas, keracunan, kejang, dan demam tinggi.
Suara kategori empat atau jenis empat, merupakan sirene paling populer. Maklum, jenis ini mengeluarkan suara paling lambat dari tiga sebelumnya. Meski paling lambat, para pengemudi kendaraan di jalan akan segera menepi karena ambulans sedang membawa jenazah dan tentunya bersama para pengiring.
Sumber






alfidanger dan 3 lainnya memberi reputasi
4
540
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan