Kaskus

News

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Unggahan Media Pemerintah China Ketahuan Pakai Ilmuwan Fiktif tentang Penyelidikan
Unggahan Media Pemerintah China Ketahuan Pakai Ilmuwan Fiktif tentang Penyelidikan Covid-19
Kamis, 12 Agustus 2021 21:44
Editor: Filemon Halawa
Unggahan Media Pemerintah China Ketahuan Pakai Ilmuwan Fiktif tentang Penyelidikan

Hector RETAMAL / AFP

Unggahan Media Pemerintah China Ketahuan Pakai Ilmuwan Fiktif tentang Penyelidikan Covid-19. Foto Petugas keamanan berjaga di luar Institut Virologi Wuhan di Wuhan, China ketika anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul virus korona COVID-19 melakukan kunjungan ke institut di Wuhan di provinsi Hubei tengah China pada 3 Februari 2021 . 


BEIJING, TRIBUNBATAM.id - Penyelidikan pandemi Covid-19 sejumlah negara maju, masih belum jelas dari mana sumber penyakit ini sebenarnya.
Misalkan, ke ilmuwan Swiss. Ahli biologi yang diduga, diidentifikasi sebagai Wilson Edwards, menulis unggahan pada Juli di Facebook yang mengkritik posisi Amerika Serikat (AS) dalam penyelidikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China.
Terkait hal ini, outlet media pemerintah China bergegas menghapus referensi ke ilmuwan Swiss dari artikel berita mereka, setelah pemerintah Swiss mengatakan “ahli” itu adalah karakter fiktif yang pernyataannya tentang penyelidikan pandemi Covid-19 adalah salah.
Kutipan yang digunakan media pemerintah China, Edwards mengatakan: bertentangan dengan yang dilaporan, bukan China tetapi AS yang telah mempolitisasi penyelidikan.
Edwards melanjutkan dengan mengklaim bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden berusaha merebut kembali pengaruhnya di WHO, setelah pendahulunya Donald Trump menarik keanggotaan AS dari badan internasional pada April 2020 ketika pandemi dimulai.
“Saya mendapat kesan bahwa rencana baru WHO, yang mencakup audit laboratorium, sebagian besar bermotif politik,” tulis Edwards di platform media sosial yang dikutip media pemerintah China, menurut laporan Al Jazeera pada Rabu (11/8/2021).
Outlet media pemerintah China, termasuk China Daily dan Global Times, dengan cepat menggunakan pernyataan Edwards, yang sejalan dengan pendirian Beijing sendiri untuk menolak lebih banyak upaya oleh AS dan WHO melanjutkan penyelidikan di Wuhan.
Wuhan tempat pandemi pertama kali dimulai dan menjadi rumah ke dua laboratorium penelitian biosekuriti tingkat tinggi.
Sebuah artikel Global Times menyoroti "klaim intimidasi" mengutip pernyataan Edwards. Sementara tajuk opini People's Daily mengutip "upaya AS" untuk membatalkan laporan WHO tentang Covid-19, juga menggunakan ilmuwan yang sama.
Pada Selasa (10/8/2021), kedutaan Swiss di Beijing mengeluarkan pernyataan yang mengatakan tidak ada warga negara Swiss bernama Wilson Edwards.

Swiss menambahkan bahwa pejabat tidak dapat menemukan artikel akademis yang ditulis oleh orang yang disebut media pemerintah China sebagai “ilmuwan” itu.
“Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah besar artikel pers dan unggahan media sosial yang mengutip seorang ahli biologi Swiss yang diduga telah diterbitkan di China. Sementara kami menghargai perhatian pada negara kami, Kedutaan Besar Swiss sayangnya harus memberi tahu publik China bahwa berita ini salah,” tambahnya melansir Al Jazeera.
"Looking for Wilson Edwards, alleged ???????? biologist, cited in press and social media in China over the last several days. If you exist, we would like to meet you! But it is more likely that this is a fake news, and we call on the Chinese press and netizens to take down the posts. pic.twitter.com/U6ku5EGibm," tulis dalam cuitan twetter itu.
Menanggapi pernyataan kedutaan Swiss, Global Times menghapus artikel tersebut, sementara artikel lain yang diterbitkan di China Daily mengedit kutipan palsu tersebut.
Penyelidikan yang berlarut-larut tentang asal usul Covid-19, yang pertama kali dilaporkan di kota Wuhan di China, menjadi semakin kontroversial.

Washington mendesak WHO untuk melihat lebih dekat teori bahwa virus itu bocor dari laboratorium Wuhan, dan kembali ke China.
China telah berulang kali membantah laboratorium itu bertanggung jawab, menuduh AS dan negara-negara lain berusaha mengalihkan perhatian dari kegagalan mereka sendiri untuk menahan virus.
Pada Maret, sebuah laporan penyelidikan WHO di Wuhan hasil studi bersama dengan China tentang asal-usul Covid-19 mengatakan bahwa penularan virus dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain adalah skenario yang paling mungkin, dan kebocoran laboratorium "sangat tidak mungkin".
Temuan ini sebagian besar seperti yang diharapkan, tetapi meninggalkan banyak pertanyaan yang belum terjawab. Para penulis mengusulkan penelitian lebih lanjut di setiap area kecuali hipotesis kebocoran laboratorium.
Rilis laporan tersebut telah berulang kali tertunda, dan menimbulkan pertanyaan tentang apakah pihak China mencoba membelokkan kesimpulan, untuk mencegah negaranya disalahkan atas kegagalan mengatasi pandemi.
Zeng Yixin, wakil menteri Komisi Kesehatan Nasional China, kepada Kantor Informasi Dewan Negara mengaku “terkejut” bahwa tim WHO mengusulkan untuk kembali ke tempat-tempat di pusat kota Wuhan yang mereka kunjungi awal tahun ini, dan juga menyelidiki hipotesis bahwa itu (Covid-19) bocor dari lab.

Zeng mengatakan langkah seperti itu "tidak ilmiah".
Liang Wannian, yang memimpin ilmuwan China di tim WHO, menolak pertanyaan tentang transparansi China. Menurutnya, tidak mungkin untuk membagikan data mentah dari pasien paling awal secara publik, atau mengizinkannya untuk disalin karena masalah privasi.
Pada Juli, WHO mengatakan tahap kedua penyelidikan tentang asal-usul Covid-19 harus mencakup studi lebih lanjut di China dan "audit" laboratorium.
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengusulkan lima prioritas untuk tahap penyelidikan selanjutnya termasuk fokus pada “studi yang memprioritaskan wilayah geografis dengan indikasi awal peredaran SARS CoV-2”.
China, bagaimanapun, menolak proposal tersebut dengan mengatakan para peneliti malah harus memprioritaskan kemungkinan "sangat mungkin" bahwa virus itu berasal dari hewan dan memperluas pekerjaan mereka ke negara lain di seluruh dunia.


Artikel ini telah tayang di [url=https://]TribunBatam.id[/url] dengan judul Unggahan Media Pemerintah China Ketahuan Pakai Ilmuwan Fiktif tentang Penyelidikan Covid-19, https://batam.tribunnews.com/2021/08...ovid-19?page=3.





0
679
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan