- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Memberitakan Amarah dalam Marah.


TS
junirullah
Memberitakan Amarah dalam Marah.
Memberitakan Amarah dalam Marah.
Salah satu perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain adalah marah. Orang yang tidak bisa menahan amarahnya termasuk orang yang rugi. Begitupun sebaliknya, orang yang menahan amarahnya akan mendapat banyak keutamaan.
Marah dapat disebabkan faktor internal dan eksternal. Periset Dr Molly Crockett dari University of Cambridge menjelaskan, fluktuasi kadar hormon serotonin dalam otak mempengaruhi respons seseorang dalam mengatur amarahnya.
Dalam Islam, marah adalah perbuatan yang dilarang karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Al Quran dan hadits menganjurkan umat Islam untuk senantiasa menahan marah.
Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 133-134 sebagai berikut:
وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ من ربكُمْ وَجَنةٍ عَرْضُهَا ٱلسموتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدتْ لِلْمُتقِينَ (133) ٱلذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسرآءِ وَٱلضرآءِ وَٱلْكظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلناسِ ۗ وَٱللهُ يُحِب ٱلْمُحْسِنِينَ (134)
Arab latin: 133. Wa sāri'ū ilā magfiratim mir rabbikum wa jannatin 'arḍuhas-samāwātu wal-arḍu u'iddat lil-muttaqīn. 134. Allażīna yunfiqụna fis-sarrā`i waḍ-ḍarrā`i wal-kāẓimīnal-gaiẓa wal-'āfīna 'anin-nās, wallāhu yuḥibbul-muḥsinīn
Artinya: "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."
Dalam haditsnya Rasulullah SAW menyampaikan, orang yang kuat bukanlah orang yang jago gulat. Namun orang yang mampu menahan amarahnya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النبِي صلى الله عليه وسلم، قال: "لَيْسَ الشدِيدُ بِالصرُعة، وَلَكِن الشدِيدَ الذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ".
Artinya: "Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Orang yang kuat itu bukanlah karena jago gulat, tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang marah." (HR Bukhari dan Muslim).
Bagi sebagian besar orang, marah mustahil dihindari termasuk saat puasa Ramadhan. Emosi ini ingin diekspresikan, meski dampaknya merugikan lingkungan sekitar dan bikin sakit hati.
Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya memberi perhatian khusus pada marah, yang bisa menjadi panduan bagi para muslim. Berikut hadistnya, yang mengindikasikan pentingnya tidak terbawa emosi saat marah.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَن رَجُلًا قَالَ لِلنبِي صلى الله عليه و سلم أَوْصِنِي. قَالَ:
"لَا تَغْضَبْ، فَرَددَ مِرَارًا، قَالَ: لَا تَغْضَبْ"
Artinya: Dari Abu Hurairah, Seseorah bertanya pada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah berilah saya nasihat," Nabi kemudian berkata. "Jangan marah," Dia mengulang pertanyaannya yang selalu dijawab dengan, "Jangan marah." (HR Bukhari).
Rasa lapar berisiko mengganggu aktivitas dan produktivitas sehari-hari. Bahkan kadang orang mudah marah saat lapar yang kerap disebut hangry dalam bahasa Inggris.
Marah merupakan respon emosional kuat yang muncul ketika tubuh merasa dalam bahaya. Pada kondisi tersebut, sumbu hipotalamus-pituitary-adrenal (HPA) aktif dan memicu respons melawan atau lari.
Pada beberapa orang, rasa lapar dianggap sebagai ancaman bagi tubuh. Hal itulah yang kemudian memunculkan kondisi "hangry". Namun, benarkan lapar membuat seseorang mudah marah?
Dosen Departemen Biokimia Institut Pertanian Bogor (IPB), Husnawati, dalam laman Instagram IPB menjelaskan rasa lapar yang berkepanjangan membuat tubuh stres. Kondisi tersebut dapat memicu keluarnya hormon stres atau kortisol.
"Kondisi stres yang dirasakan oleh tubuh menyebabkan penurunan kadar hormon serotonin yang memicu munculnya rasa marah dan kecenderungan ke arah perilaku kekerasan," kata Husnawati.
Husnawati menjelaskan, perilaku emosi karena makanan berkaitan dengan pengalaman masa kecil. Menurut teori psikosomatis, rasa emosional karena lapar merupakan respons terhadap perasaan negatif.
Orang di lingkungan yang berebut makanan untuk bertahan hidup akan sangat mengalami hangry. Selain itu, tingkat kesadaran emosional juga berpengaruh pada kondisi hangry.
Pada umat muslim, ada fase dimana seseorang diajarkan untuk mengelola emosi dari rasa lapar, yaitu saat berpuasa. Orang yang terbiasa berpuasa cenderung akan merespon rasa lapar dengan emosi netral bahkan positif karena lapar bukanlah ancaman atau bahaya bagi mereka.
Emosi berlebihan seseorang tentu dapat mempengaruhi tindakan selanjutnya. Untuk itu, kita haru tahu bagaimana mengendalikannya agar tidak merugikan orang di sekitar. Berikut tipsnya dikutip dari berbagai sumber.
1. Jangan langsung bereaksi
Bereaksi langsung terhadap pemicu emosi bisa menjadi kesalahan besar. Dijamin kamu akan mengatakan atau melakukan sesuatu yang akan disesali nantinya. Sebelum itu, tarik napas dalam-dalam dan stabilkan emosi yang luar biasa.
2. Cari moodboster-mu
Ketika berada dalam suasana hati yang buruk, kamu kemungkinan akan terlibat pada pikiran negatif dan akan secara tidak langsung mengeluh dan bertindak gegabah. Untuk itu, pikirkan hal baik yang membuatmu bahagia saat berada di suasana hati yang buruk. Misalnya telepon teman atau keluarga, membicarakan sesuatu yang menyenangkan dan mendengarkan musik.
3. Usahakan tetap diam
Mencoba diam merupakan salah satu cara mengendalikan emosi. Saat marah, seseorang akan lepas kontrol sehingga mengeluarkan kata-kata atau tindakan yang tidak pas.Bahkan perkataan tersebut akan memperparah keadaan karena emosi menjadi lebih meledak. Lebih baik jika kamu diam dan memberikan waktu sejenak untuk mengatasi emosi pada diri sendiri.
4. Tersenyum
Tersenyum dapat membantu untuk memengaruhi emosi negatif yang meningkat. Tersenyum pada saat emosi sedang naik-naiknya memang terasa janggal, namun otak akan merespons dan menyesuaikan.
Puasa bukan hanya menahan rasa haus dan lapar saja, namun juga harus mampu menahan hawa nafsu, termasuk emosi atau rasa marah.
Meski tak dapat membatalkan puasa, marah dapat mengurangi kualitas ibadah sekaligus pahala kita di sisi Allah SWT. Pasalnya, salah satu esensi berpuasa adalah dapat menjaga emosi.
Sebaiknya, kita dapat mengendalikan rasa amarah agar ibadah puasa berjalan maksimal. Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan ketika emosi atau amarah muncul saat berpuasa.
Cara pertama yang dapat dilakukan saat amarah menghampiri adalah berwudhu lalu sholat. Berwudhu dapat menenangkan dan memadamkan api kemarahan di hati agar tak meledak hingga melukai diri sendiri atau orang lain.
Selain itu, wudhu akan membuat tubuh dan hati menjadi suci kembali. Setelah wudhu, Anda dapat melakukan shalat sunnah untuk memadamkan hati yang sedang panas dan berapi-api.
Sebuah hadits mengatakan bahwa amarah merupakan bara api yang berada pada hati manusia, kemudian ketika seseorang marah maka akan terlihat kedua mata berwarna merah dan urat-urat di leher menjadi tegang.
Oleh karena itu, siapa pun yang sedang merasakan atau mendapatkan hal tersebut hendaklah orang yang sedang marah menempelkan pipinya dengan sujud.
Napas Anda akan menjadi lebih dangkal dan lebih cepat ketika sedang marah. Sebaliknya, tarik napas dalam-dalam dari hidung kemudian tahan napas. Saat menahan napas, biarkan perut mengembang terisi udara.
Biarkan perut mengembang karena menahan napas di dada justru akan membuat kita sesak napas. Selanjutnya, hembuskan napas sampai habis melalui mulut. Lakukan langkah-langkah tersebut secara bertahap mulai dari hitungan 3-4-3, 5-6-5, dan seterusnya selama lima kali berturut-turut.
Olahraga dapat membantu menenangkan saraf Anda dan mengurangi amarah. Jalan-jalan, bersepeda, atau bermain bola dapat Anda lakukan saat sedang merasa kesal atau pun marah terhadap sesuatu. Hal ini membuat anggota tubuh dan pikiran Anda terpompa dengan baik.
Kesehatan emosional juga memiliki kaitan yang sangat erat dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Salah satu yang paling berbahaya adalah kebiasaan marah, yang dapat menghabiskan sumber daya baik pada tubuh dan juga menguras energi.
Bahkan, kebiasaan marah bisa berdampak lebih buruk lagi dengan datangnya berbagai penyakit bila dilakukan terlalu sering dengan intensitas tinggi. Mengontrol amarah merupakan salah satu hal yang sering menjadi masalah bagi orangtua.
Efek negatif marah bagi kesehatan tubuh masih jarang diperhatikan. Padahal, kebiasaan ini tidak semestinya disepelekan lagi karena menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit. Apalagi bagi orang yang memiliki penyakit jantung, bisa berakibat sangat fatal.
Stres
Efek negatif marah yang pertama adalah stres. Sedangkan stres merupakan awal atau penyebab dari berbagai macam penyakit berbahaya menyerang tubuh kamu, seperti depresi, diabetes, tekanan darah tinggi, bahkan penyakit jantung.
Oleh karena itu, mengontrol diri dalam mengeluarkan amarah sangat penting perannya untuk menjaga kesehatan tubuh.
Penyakit jantung
Efek negatif satu ini mungkin sering sekali kamu lihat di film atau sinetron. Biasanya orang-orang yang sedang marah akan sangat rentan terkena penyakit jantung dan akhirnya menjadi stroke.
Hal ini disebabkan kemarahan dapat memicu debaran jantung yang lebih cepat. Jadi, saat kamu marah, detak jantung akan terus meningkat yang akhirnya bisa menimbulkan stroke pada penderita penyakit jantung. Bahkan, untuk seseorang yang mengalami serangan jantung, terlalu antusias atau terlalu memperlihatkan ekspersi marah dapat berakibat fatal bagi tubuhnya.
Tekanan darah tinggi
Salah satu penyebab dari tekanan darah tinggi adalah kemarahan. Saat kamu marah, maka tekanan darah akan semakin meningkat dan menyebabkan kerusakan pada jantung. Apalagi bila kamu memang merupakan seseorang dengan tekanan darah tinggi, tentunya hal ini bisa berakibat lebih fatal.
Sakit kepala
Pembuluh darah di otak akan berdenyut tidak teratur saat kamu sedang marah. Hal ini dapat memicu rasa sakit pada kepala. Cobalah untuk tenang segera, jika kamu merasa nyeri di kepala, karena dipicu oleh perasaan marah. Semakin sering kamu marah, maka akan semakin sering pula sakit kepala akan menyerangmu.
Masalah pernapasan
Selanjutnya, marah juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperti asma. Seseorang akan merasa sulit bernapas ketika ia marah. Kemarahan juga dapat memicu serangan asma dan membuat napas seseorang terengah-engah.
Gangguan tidur
Hormon akan bergejolak di dalam tubuh saat kamu sedang marah. Oleh karena itu, kemarahan memiliki efek negatif terganggunya tidur seseorang. Efek selanjutnya bisa panjang, karena tubuh tidak mendapatkan istirahat yang berkualitas, maka tubuh akan menjadi sasaran empuk bagi berbagai macam penyakit.
Stroke
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, efek negatif marah bahkan bisa menyebabkan stroke. Stroke otak terjadi ketika satu atau lebih pembuluh darah di otak pecah. Hal ini dapat terjadi ketika kemarahan membuat tekanan darah naik sangat tinggi. Stroke otak bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian pada penderitanya.
Kamu bisa melakukan berbagai aktivitas atau olahraga yang dapat mengontrol lonjakan emosi atau amarah yang dirasakan. Melakukan yoga dan meditasi di rumah merupakan dua aktivitas yang bisa menjadi solusi untuk menenangkan dan membuat tingkat emosional seseorang bisa menurun.
Ada faktor-faktor tertentu yang dapat menyebabkan rasa marah sulit diatasi. Penyebab kemarahan berbeda pada masing-masing orang. Beberapa belajar mengendalikan dan menjaga pikiran tetap tenang.
Kemarahan bisa datang dalam berbagai bentuk, bukan sekadar unjuk emosi atau kekuatan fisik. Kemarahan dapat memiliki banyak bentuk dan orang dapat memilih untuk mengekspresikan agresi dengan cara yang berbeda. Mengingat kemarahan dapat ditunjukkan untuk memenuhi tujuan yang berbeda, ada banyak bentuk kemarahan itu sendiri.
Sementara beberapa orang hanya ingin mengekspresikan diri sendiri, yang lain mungkin ingin menegaskan dominasi dan superioritas. Beberapa juga menunjukkan kemarahan untuk mengintimidasi orang atau mungkin hanya sebagai respons karena takut.
Konon, selain bersifat fisik, kemarahan juga bisa berupa verbal, mental, dan emosional. Hal ini dapat menyebabkan kekerasan fisik, seperti memukul dan mendorong, tetapi intimidasi dan pelecehan verbal juga dapat disebut sebagai kemarahan.
Depresi
Depresi sering menyebabkan kesedihan yang berkepanjangan dan perubahan suasana hati yang ekstrem, menyebabkan frustrasi dan kemarahan, bahkan pada hal-hal kecil. Ini mungkin tampak tidak masuk akal bagi mata asing tetapi orang yang depresi mungkin rentan terhadap ledakan emosi yang tidak terkendali.
Epilepsi
Meskipun sangat jarang, para peneliti percaya serangan epilepsi yang dikenal sebagai kejang parsial sederhana dapat mempengaruhi emosi dan menyebabkan kemarahan dan agresi.
Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
Gangguan obsesif kompulsif (OCD) adalah jenis gangguan kecemasan yang membuat orang rentan terhadap pikiran obsesif dan perilaku kompulsif. Paling sering kebutuhan untuk menyelesaikan ritual tertentu atau mengikuti jadwal dan ketidakmampuan untuk melakukan hal itu dapat memicu frustrasi, yang menyebabkan kemarahan. Pikiran obsesif dan perilaku kompulsif juga terkadang dapat meningkatkan iritabilitas seseorang.
Gangguan bipolar
Gangguan bipolar juga dapat menyebabkan perubahan dramatis suasana hati dan kepribadian. Orang yang berurusan dengan gangguan mental ini mungkin mengalami serangan kemarahan.
Penyalahgunaan alkohol dan narkoba Menurut para ahli, minum terlalu banyak alkohol atau penyalahgunaan obat dapat menyebabkan agresi yang berlebihan. Konsumsi alkohol dan penggunaan obat-obatan yang tidak perlu dapat menghilangkan kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional. Ini merusak kemampuan mengendalikan impuls yang mengarah ke kemarahan.
Tanda-tanda memiliki masalah kemarahan
Karena kemarahan emosi alami, mungkin sulit untuk mengetahui apakah Anda memiliki masalah kemarahan dan perlu mengelolanya. Yang mengatakan ada beberapa karakteristik yang menentukan dari seseorang dengan masalah kemarahan.
-Contoh iritabilitas dan frustrasi yang berulang.
-Merasa kewalahan oleh banyak emosi negatif sekaligus.
-Gejala fisik seperti tekanan darah tinggi, jantung berdebar-debar dan kesemutan di tubuh.
-Kadang-kadang kekerasan verbal dan fisik.
-Merajuk, bersikap sarkastik setiap saat dan memberikan perawatan diam-diam bisa menjadi tanda-tanda kemarahan yang halus.
Bagaimana cara tetap tenang saat terjadi gejolak?
Jika telah didiagnosis dengan kemarahan dan atau berpikir kemarahan tidak terkendali, Anda harus mencoba teknik menenangkan yang dapat membebaskan dari agresi dan frustrasi tersebut. Berikut beberapa tips mengelola kemarahan dan meredakan emosi.
-Sangat penting untuk berpikir sebelum berbicara. Jangan mengatakan atau melakukan apa pun yang akan memperburuk situasi tetapi cobalah latihan pernapasan untuk menenangkan diri. Olahraga juga dapat membantu mengelola amarah.
-Daripada mencapai kesimpulan, pikirkan solusi yang mungkin.
-Bergabunglah dengan kelas manajemen amarah yang dapat memberi berbagai tips dan trik untuk mengatasi masalah terkait kemarahan.
Jangan sampai perut keroncongan karena lapar, sebab kondisi seperti itu bisa memicu perilaku marah dan ini ada alasan ilmiahnya.
Kondisi perut lapar cenderung menggangu produktivitas seorang individu, selain itu kebiasaan perut kosong juga malah dapat memicu terjadinya penyakit pencernaan seperti maag bahkan gerd atau asam lambung.
Dijelaskan alasan fisiologis mengapa beberapa orang marah saat kondisi perut lapar karena di dalam darah jumlah glukosa atau gula turut mengalami penyusutan, secara langsung turut memicu susutnya produksi hormone kortisol dan adrenalin atau disebut juga hormon lawan atau lari.
Maka pada satu kasus, kondisi lapar dianggap sebagai suatu ancaman bagi tubuh, jika dibiarkan rasa lapar ini bekepanjangan maka akan membuat stress. Kondisi stress pada individu akan berlanjut pada efek penurunan kadar hormon serotonin. Artinya jika hormone serotonin ini rendah maka saat erat kaitannya dengan munculnya rasa marah bahkan cenderung berperilaku kekerasan.
Perilaku marah karena lapar akan makanan terbentuk sejak masa kanak-kanak, dan sangat terkait dengan pengalaman masa kecil. Misalnya saja individu yang hidup di lingkungan untuk bertahan hidup namun sulit untuk mendapatkan makanan dan mesti harus berebut diketahui cenderung mengalami rasa marah.
Hubungan marah dan perut keroncongan karena rasa lapar merupakan bentuk respons perasaan negatif, seperti stres, kecemasan, kekecewaan, dan perasaan kesepian yang dijelaskan secara psikomatis.
Manusia memiliki banyak emosi. Terkadang kamu sedih, senang, bahagia, berduka, kecewa, bangga, terharu, diliputi sukacita, merasa kasihan, penuh syukur. Kadang kala kamu juga diliputi kemarahan.
Kemarahan menjadi satu di antara emosi yang paling sering dirasakan. Kamu marah ketika sesuatu berjalan tak seperti yang kamu inginkan, kamu marah ketika melihat ada ketidakadilan, kamu marah ketika diperlakukan orang lain dengan cara tak pantas, kamu marah saat merasa orang lain kejam terhadap dirimu atau orang terdekatmu.
Ada banyak alasan untuk membuatmu marah dalam kehidupan sehari-hari. Marah merupakan bentuk emosi wajar sebagai manusia.
Hanya, perlu ditegaskan, kamu hendaknya cepat dalam mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga untuk marah.
Kamu harus bisa mengendalikan amarah. Orang yang cepat marah bisa berdampak tak baik, secara fisik, mental, juga hubungan sosial dengan orang lain.
Seiring bertambahnya usia, kamu harus bisa bersikap lebih bijak dalam menyikapi suatu perkara.
Kata bijak dalam kemarahan :
1. "Untuk setiap menit Anda marah, Anda kehilangan ketenangan pikiran 60 detik". - Ralph Waldo Emerson
2. "Kemarahan adalah tanda bahwa sesuatu perlu diubah".
3. "Kemarahan adalah kependekan dari bahaya". - Eleanor Roosevelt
4. "Jika Anda sabar dalam satu momen kemarahan, Anda akan terhindar dari 100 hari kesedihan". - Pepatah China
5. "Jangan buang waktu Anda dalam kemarahan, penyesalan, kekhawatiran, dan dendam. Hidup ini terlalu singkat untuk tidak bahagia". - Roy T. Bennett
6. "Jika Anda menendang batu karena marah, Anda akan melukai kakimu". - Pepatah Korea
7. "Tunda kemarahan hari ini hingga besok". - Pepatah Tagalog
8. "Kemarahan, kebencian, dan kecemburuan tidak mengubah hati orang lain, itu hanya mengubah Anda". - Shannon Alder
9. "Berbicaralah saat Anda marah dan Anda akan membuat pidato terbaik yang akan Anda sesali". - Ambrose Bierce
10. "Saat marah, hitung sampai 10 sebelum Anda berbicara; jika sangat marah, hitung sampai 100". - Thomas Jefferson
11. "Kemarahan hanyalah kemarahan. Itu tidak baik. Itu tidak buruk. Itu saja. Apa yang Anda lakukan dengannya adalah yang terpenting. Seperti yang lainnya. Anda dapat menggunakannya untuk membangun atau menghancurkan. Anda hanya harus membuat pilihan". - Jim Butcher
12. "Kemarahan adalah asam yang bisa lebih merusak kapal tempat ia disimpan daripada apa pun yang dituangkan". - Mark Twain
13. "Dia yang membuatmu marah, menaklukkanmu". - Elizabeth Kenny
14. "Jangan pernah menanggapi orang yang marah dengan balasan berapi-api, bahkan jika dia layak mendapatkannya. Jangan biarkan amarahnya menjadi amarahmu". - Bohdi Sanders
15. "Betapa jauh lebih menyedihkan akibat dari kemarahan daripada penyebabnya". - Marcus Aurelius
16. "Hati yang dipenuhi amarah tidak memiliki tempat untuk cinta". - Joan Lunden
17. "Boleh saja membicarakan masa lalu, asalkan tidak ada kepahitan dan kemarahan. Itu hanya memberi Anda serangan jantung. Itu tidak akan mengubah masa lalu juga". - Ann Marie Aguilar
18. "Di mana ada kemarahan, selalu ada rasa sakit di bawahnya". - Eckhart Tolle
19. "Adalah bijaksana untuk mengarahkan kemarahan Anda ke masalah, bukan orang; untuk memfokuskan energi Anda pada jawaban, bukan alasan". - William Arthur Ward
CountinuS E N S O R,
11-08-2021. Junirullah
Salah satu perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain adalah marah. Orang yang tidak bisa menahan amarahnya termasuk orang yang rugi. Begitupun sebaliknya, orang yang menahan amarahnya akan mendapat banyak keutamaan.
Marah dapat disebabkan faktor internal dan eksternal. Periset Dr Molly Crockett dari University of Cambridge menjelaskan, fluktuasi kadar hormon serotonin dalam otak mempengaruhi respons seseorang dalam mengatur amarahnya.
Dalam Islam, marah adalah perbuatan yang dilarang karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Al Quran dan hadits menganjurkan umat Islam untuk senantiasa menahan marah.
Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 133-134 sebagai berikut:
وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ من ربكُمْ وَجَنةٍ عَرْضُهَا ٱلسموتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدتْ لِلْمُتقِينَ (133) ٱلذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسرآءِ وَٱلضرآءِ وَٱلْكظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلناسِ ۗ وَٱللهُ يُحِب ٱلْمُحْسِنِينَ (134)
Arab latin: 133. Wa sāri'ū ilā magfiratim mir rabbikum wa jannatin 'arḍuhas-samāwātu wal-arḍu u'iddat lil-muttaqīn. 134. Allażīna yunfiqụna fis-sarrā`i waḍ-ḍarrā`i wal-kāẓimīnal-gaiẓa wal-'āfīna 'anin-nās, wallāhu yuḥibbul-muḥsinīn
Artinya: "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."
Dalam haditsnya Rasulullah SAW menyampaikan, orang yang kuat bukanlah orang yang jago gulat. Namun orang yang mampu menahan amarahnya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النبِي صلى الله عليه وسلم، قال: "لَيْسَ الشدِيدُ بِالصرُعة، وَلَكِن الشدِيدَ الذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ".
Artinya: "Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Orang yang kuat itu bukanlah karena jago gulat, tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang marah." (HR Bukhari dan Muslim).
Bagi sebagian besar orang, marah mustahil dihindari termasuk saat puasa Ramadhan. Emosi ini ingin diekspresikan, meski dampaknya merugikan lingkungan sekitar dan bikin sakit hati.
Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya memberi perhatian khusus pada marah, yang bisa menjadi panduan bagi para muslim. Berikut hadistnya, yang mengindikasikan pentingnya tidak terbawa emosi saat marah.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَن رَجُلًا قَالَ لِلنبِي صلى الله عليه و سلم أَوْصِنِي. قَالَ:
"لَا تَغْضَبْ، فَرَددَ مِرَارًا، قَالَ: لَا تَغْضَبْ"
Artinya: Dari Abu Hurairah, Seseorah bertanya pada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah berilah saya nasihat," Nabi kemudian berkata. "Jangan marah," Dia mengulang pertanyaannya yang selalu dijawab dengan, "Jangan marah." (HR Bukhari).
Rasa lapar berisiko mengganggu aktivitas dan produktivitas sehari-hari. Bahkan kadang orang mudah marah saat lapar yang kerap disebut hangry dalam bahasa Inggris.
Marah merupakan respon emosional kuat yang muncul ketika tubuh merasa dalam bahaya. Pada kondisi tersebut, sumbu hipotalamus-pituitary-adrenal (HPA) aktif dan memicu respons melawan atau lari.
Pada beberapa orang, rasa lapar dianggap sebagai ancaman bagi tubuh. Hal itulah yang kemudian memunculkan kondisi "hangry". Namun, benarkan lapar membuat seseorang mudah marah?
Dosen Departemen Biokimia Institut Pertanian Bogor (IPB), Husnawati, dalam laman Instagram IPB menjelaskan rasa lapar yang berkepanjangan membuat tubuh stres. Kondisi tersebut dapat memicu keluarnya hormon stres atau kortisol.
"Kondisi stres yang dirasakan oleh tubuh menyebabkan penurunan kadar hormon serotonin yang memicu munculnya rasa marah dan kecenderungan ke arah perilaku kekerasan," kata Husnawati.
Husnawati menjelaskan, perilaku emosi karena makanan berkaitan dengan pengalaman masa kecil. Menurut teori psikosomatis, rasa emosional karena lapar merupakan respons terhadap perasaan negatif.
Orang di lingkungan yang berebut makanan untuk bertahan hidup akan sangat mengalami hangry. Selain itu, tingkat kesadaran emosional juga berpengaruh pada kondisi hangry.
Pada umat muslim, ada fase dimana seseorang diajarkan untuk mengelola emosi dari rasa lapar, yaitu saat berpuasa. Orang yang terbiasa berpuasa cenderung akan merespon rasa lapar dengan emosi netral bahkan positif karena lapar bukanlah ancaman atau bahaya bagi mereka.
Emosi berlebihan seseorang tentu dapat mempengaruhi tindakan selanjutnya. Untuk itu, kita haru tahu bagaimana mengendalikannya agar tidak merugikan orang di sekitar. Berikut tipsnya dikutip dari berbagai sumber.
1. Jangan langsung bereaksi
Bereaksi langsung terhadap pemicu emosi bisa menjadi kesalahan besar. Dijamin kamu akan mengatakan atau melakukan sesuatu yang akan disesali nantinya. Sebelum itu, tarik napas dalam-dalam dan stabilkan emosi yang luar biasa.
2. Cari moodboster-mu
Ketika berada dalam suasana hati yang buruk, kamu kemungkinan akan terlibat pada pikiran negatif dan akan secara tidak langsung mengeluh dan bertindak gegabah. Untuk itu, pikirkan hal baik yang membuatmu bahagia saat berada di suasana hati yang buruk. Misalnya telepon teman atau keluarga, membicarakan sesuatu yang menyenangkan dan mendengarkan musik.
3. Usahakan tetap diam
Mencoba diam merupakan salah satu cara mengendalikan emosi. Saat marah, seseorang akan lepas kontrol sehingga mengeluarkan kata-kata atau tindakan yang tidak pas.Bahkan perkataan tersebut akan memperparah keadaan karena emosi menjadi lebih meledak. Lebih baik jika kamu diam dan memberikan waktu sejenak untuk mengatasi emosi pada diri sendiri.
4. Tersenyum
Tersenyum dapat membantu untuk memengaruhi emosi negatif yang meningkat. Tersenyum pada saat emosi sedang naik-naiknya memang terasa janggal, namun otak akan merespons dan menyesuaikan.
Puasa bukan hanya menahan rasa haus dan lapar saja, namun juga harus mampu menahan hawa nafsu, termasuk emosi atau rasa marah.
Meski tak dapat membatalkan puasa, marah dapat mengurangi kualitas ibadah sekaligus pahala kita di sisi Allah SWT. Pasalnya, salah satu esensi berpuasa adalah dapat menjaga emosi.
Sebaiknya, kita dapat mengendalikan rasa amarah agar ibadah puasa berjalan maksimal. Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan ketika emosi atau amarah muncul saat berpuasa.
Cara pertama yang dapat dilakukan saat amarah menghampiri adalah berwudhu lalu sholat. Berwudhu dapat menenangkan dan memadamkan api kemarahan di hati agar tak meledak hingga melukai diri sendiri atau orang lain.
Selain itu, wudhu akan membuat tubuh dan hati menjadi suci kembali. Setelah wudhu, Anda dapat melakukan shalat sunnah untuk memadamkan hati yang sedang panas dan berapi-api.
Sebuah hadits mengatakan bahwa amarah merupakan bara api yang berada pada hati manusia, kemudian ketika seseorang marah maka akan terlihat kedua mata berwarna merah dan urat-urat di leher menjadi tegang.
Oleh karena itu, siapa pun yang sedang merasakan atau mendapatkan hal tersebut hendaklah orang yang sedang marah menempelkan pipinya dengan sujud.
Napas Anda akan menjadi lebih dangkal dan lebih cepat ketika sedang marah. Sebaliknya, tarik napas dalam-dalam dari hidung kemudian tahan napas. Saat menahan napas, biarkan perut mengembang terisi udara.
Biarkan perut mengembang karena menahan napas di dada justru akan membuat kita sesak napas. Selanjutnya, hembuskan napas sampai habis melalui mulut. Lakukan langkah-langkah tersebut secara bertahap mulai dari hitungan 3-4-3, 5-6-5, dan seterusnya selama lima kali berturut-turut.
Olahraga dapat membantu menenangkan saraf Anda dan mengurangi amarah. Jalan-jalan, bersepeda, atau bermain bola dapat Anda lakukan saat sedang merasa kesal atau pun marah terhadap sesuatu. Hal ini membuat anggota tubuh dan pikiran Anda terpompa dengan baik.
Kesehatan emosional juga memiliki kaitan yang sangat erat dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Salah satu yang paling berbahaya adalah kebiasaan marah, yang dapat menghabiskan sumber daya baik pada tubuh dan juga menguras energi.
Bahkan, kebiasaan marah bisa berdampak lebih buruk lagi dengan datangnya berbagai penyakit bila dilakukan terlalu sering dengan intensitas tinggi. Mengontrol amarah merupakan salah satu hal yang sering menjadi masalah bagi orangtua.
Efek negatif marah bagi kesehatan tubuh masih jarang diperhatikan. Padahal, kebiasaan ini tidak semestinya disepelekan lagi karena menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit. Apalagi bagi orang yang memiliki penyakit jantung, bisa berakibat sangat fatal.
Stres
Efek negatif marah yang pertama adalah stres. Sedangkan stres merupakan awal atau penyebab dari berbagai macam penyakit berbahaya menyerang tubuh kamu, seperti depresi, diabetes, tekanan darah tinggi, bahkan penyakit jantung.
Oleh karena itu, mengontrol diri dalam mengeluarkan amarah sangat penting perannya untuk menjaga kesehatan tubuh.
Penyakit jantung
Efek negatif satu ini mungkin sering sekali kamu lihat di film atau sinetron. Biasanya orang-orang yang sedang marah akan sangat rentan terkena penyakit jantung dan akhirnya menjadi stroke.
Hal ini disebabkan kemarahan dapat memicu debaran jantung yang lebih cepat. Jadi, saat kamu marah, detak jantung akan terus meningkat yang akhirnya bisa menimbulkan stroke pada penderita penyakit jantung. Bahkan, untuk seseorang yang mengalami serangan jantung, terlalu antusias atau terlalu memperlihatkan ekspersi marah dapat berakibat fatal bagi tubuhnya.
Tekanan darah tinggi
Salah satu penyebab dari tekanan darah tinggi adalah kemarahan. Saat kamu marah, maka tekanan darah akan semakin meningkat dan menyebabkan kerusakan pada jantung. Apalagi bila kamu memang merupakan seseorang dengan tekanan darah tinggi, tentunya hal ini bisa berakibat lebih fatal.
Sakit kepala
Pembuluh darah di otak akan berdenyut tidak teratur saat kamu sedang marah. Hal ini dapat memicu rasa sakit pada kepala. Cobalah untuk tenang segera, jika kamu merasa nyeri di kepala, karena dipicu oleh perasaan marah. Semakin sering kamu marah, maka akan semakin sering pula sakit kepala akan menyerangmu.
Masalah pernapasan
Selanjutnya, marah juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperti asma. Seseorang akan merasa sulit bernapas ketika ia marah. Kemarahan juga dapat memicu serangan asma dan membuat napas seseorang terengah-engah.
Gangguan tidur
Hormon akan bergejolak di dalam tubuh saat kamu sedang marah. Oleh karena itu, kemarahan memiliki efek negatif terganggunya tidur seseorang. Efek selanjutnya bisa panjang, karena tubuh tidak mendapatkan istirahat yang berkualitas, maka tubuh akan menjadi sasaran empuk bagi berbagai macam penyakit.
Stroke
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, efek negatif marah bahkan bisa menyebabkan stroke. Stroke otak terjadi ketika satu atau lebih pembuluh darah di otak pecah. Hal ini dapat terjadi ketika kemarahan membuat tekanan darah naik sangat tinggi. Stroke otak bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian pada penderitanya.
Kamu bisa melakukan berbagai aktivitas atau olahraga yang dapat mengontrol lonjakan emosi atau amarah yang dirasakan. Melakukan yoga dan meditasi di rumah merupakan dua aktivitas yang bisa menjadi solusi untuk menenangkan dan membuat tingkat emosional seseorang bisa menurun.
Ada faktor-faktor tertentu yang dapat menyebabkan rasa marah sulit diatasi. Penyebab kemarahan berbeda pada masing-masing orang. Beberapa belajar mengendalikan dan menjaga pikiran tetap tenang.
Kemarahan bisa datang dalam berbagai bentuk, bukan sekadar unjuk emosi atau kekuatan fisik. Kemarahan dapat memiliki banyak bentuk dan orang dapat memilih untuk mengekspresikan agresi dengan cara yang berbeda. Mengingat kemarahan dapat ditunjukkan untuk memenuhi tujuan yang berbeda, ada banyak bentuk kemarahan itu sendiri.
Sementara beberapa orang hanya ingin mengekspresikan diri sendiri, yang lain mungkin ingin menegaskan dominasi dan superioritas. Beberapa juga menunjukkan kemarahan untuk mengintimidasi orang atau mungkin hanya sebagai respons karena takut.
Konon, selain bersifat fisik, kemarahan juga bisa berupa verbal, mental, dan emosional. Hal ini dapat menyebabkan kekerasan fisik, seperti memukul dan mendorong, tetapi intimidasi dan pelecehan verbal juga dapat disebut sebagai kemarahan.
Depresi
Depresi sering menyebabkan kesedihan yang berkepanjangan dan perubahan suasana hati yang ekstrem, menyebabkan frustrasi dan kemarahan, bahkan pada hal-hal kecil. Ini mungkin tampak tidak masuk akal bagi mata asing tetapi orang yang depresi mungkin rentan terhadap ledakan emosi yang tidak terkendali.
Epilepsi
Meskipun sangat jarang, para peneliti percaya serangan epilepsi yang dikenal sebagai kejang parsial sederhana dapat mempengaruhi emosi dan menyebabkan kemarahan dan agresi.
Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
Gangguan obsesif kompulsif (OCD) adalah jenis gangguan kecemasan yang membuat orang rentan terhadap pikiran obsesif dan perilaku kompulsif. Paling sering kebutuhan untuk menyelesaikan ritual tertentu atau mengikuti jadwal dan ketidakmampuan untuk melakukan hal itu dapat memicu frustrasi, yang menyebabkan kemarahan. Pikiran obsesif dan perilaku kompulsif juga terkadang dapat meningkatkan iritabilitas seseorang.
Gangguan bipolar
Gangguan bipolar juga dapat menyebabkan perubahan dramatis suasana hati dan kepribadian. Orang yang berurusan dengan gangguan mental ini mungkin mengalami serangan kemarahan.
Penyalahgunaan alkohol dan narkoba Menurut para ahli, minum terlalu banyak alkohol atau penyalahgunaan obat dapat menyebabkan agresi yang berlebihan. Konsumsi alkohol dan penggunaan obat-obatan yang tidak perlu dapat menghilangkan kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional. Ini merusak kemampuan mengendalikan impuls yang mengarah ke kemarahan.
Tanda-tanda memiliki masalah kemarahan
Karena kemarahan emosi alami, mungkin sulit untuk mengetahui apakah Anda memiliki masalah kemarahan dan perlu mengelolanya. Yang mengatakan ada beberapa karakteristik yang menentukan dari seseorang dengan masalah kemarahan.
-Contoh iritabilitas dan frustrasi yang berulang.
-Merasa kewalahan oleh banyak emosi negatif sekaligus.
-Gejala fisik seperti tekanan darah tinggi, jantung berdebar-debar dan kesemutan di tubuh.
-Kadang-kadang kekerasan verbal dan fisik.
-Merajuk, bersikap sarkastik setiap saat dan memberikan perawatan diam-diam bisa menjadi tanda-tanda kemarahan yang halus.
Bagaimana cara tetap tenang saat terjadi gejolak?
Jika telah didiagnosis dengan kemarahan dan atau berpikir kemarahan tidak terkendali, Anda harus mencoba teknik menenangkan yang dapat membebaskan dari agresi dan frustrasi tersebut. Berikut beberapa tips mengelola kemarahan dan meredakan emosi.
-Sangat penting untuk berpikir sebelum berbicara. Jangan mengatakan atau melakukan apa pun yang akan memperburuk situasi tetapi cobalah latihan pernapasan untuk menenangkan diri. Olahraga juga dapat membantu mengelola amarah.
-Daripada mencapai kesimpulan, pikirkan solusi yang mungkin.
-Bergabunglah dengan kelas manajemen amarah yang dapat memberi berbagai tips dan trik untuk mengatasi masalah terkait kemarahan.
Jangan sampai perut keroncongan karena lapar, sebab kondisi seperti itu bisa memicu perilaku marah dan ini ada alasan ilmiahnya.
Kondisi perut lapar cenderung menggangu produktivitas seorang individu, selain itu kebiasaan perut kosong juga malah dapat memicu terjadinya penyakit pencernaan seperti maag bahkan gerd atau asam lambung.
Dijelaskan alasan fisiologis mengapa beberapa orang marah saat kondisi perut lapar karena di dalam darah jumlah glukosa atau gula turut mengalami penyusutan, secara langsung turut memicu susutnya produksi hormone kortisol dan adrenalin atau disebut juga hormon lawan atau lari.
Maka pada satu kasus, kondisi lapar dianggap sebagai suatu ancaman bagi tubuh, jika dibiarkan rasa lapar ini bekepanjangan maka akan membuat stress. Kondisi stress pada individu akan berlanjut pada efek penurunan kadar hormon serotonin. Artinya jika hormone serotonin ini rendah maka saat erat kaitannya dengan munculnya rasa marah bahkan cenderung berperilaku kekerasan.
Perilaku marah karena lapar akan makanan terbentuk sejak masa kanak-kanak, dan sangat terkait dengan pengalaman masa kecil. Misalnya saja individu yang hidup di lingkungan untuk bertahan hidup namun sulit untuk mendapatkan makanan dan mesti harus berebut diketahui cenderung mengalami rasa marah.
Hubungan marah dan perut keroncongan karena rasa lapar merupakan bentuk respons perasaan negatif, seperti stres, kecemasan, kekecewaan, dan perasaan kesepian yang dijelaskan secara psikomatis.
Manusia memiliki banyak emosi. Terkadang kamu sedih, senang, bahagia, berduka, kecewa, bangga, terharu, diliputi sukacita, merasa kasihan, penuh syukur. Kadang kala kamu juga diliputi kemarahan.
Kemarahan menjadi satu di antara emosi yang paling sering dirasakan. Kamu marah ketika sesuatu berjalan tak seperti yang kamu inginkan, kamu marah ketika melihat ada ketidakadilan, kamu marah ketika diperlakukan orang lain dengan cara tak pantas, kamu marah saat merasa orang lain kejam terhadap dirimu atau orang terdekatmu.
Ada banyak alasan untuk membuatmu marah dalam kehidupan sehari-hari. Marah merupakan bentuk emosi wajar sebagai manusia.
Hanya, perlu ditegaskan, kamu hendaknya cepat dalam mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga untuk marah.
Kamu harus bisa mengendalikan amarah. Orang yang cepat marah bisa berdampak tak baik, secara fisik, mental, juga hubungan sosial dengan orang lain.
Seiring bertambahnya usia, kamu harus bisa bersikap lebih bijak dalam menyikapi suatu perkara.
Kata bijak dalam kemarahan :
1. "Untuk setiap menit Anda marah, Anda kehilangan ketenangan pikiran 60 detik". - Ralph Waldo Emerson
2. "Kemarahan adalah tanda bahwa sesuatu perlu diubah".
3. "Kemarahan adalah kependekan dari bahaya". - Eleanor Roosevelt
4. "Jika Anda sabar dalam satu momen kemarahan, Anda akan terhindar dari 100 hari kesedihan". - Pepatah China
5. "Jangan buang waktu Anda dalam kemarahan, penyesalan, kekhawatiran, dan dendam. Hidup ini terlalu singkat untuk tidak bahagia". - Roy T. Bennett
6. "Jika Anda menendang batu karena marah, Anda akan melukai kakimu". - Pepatah Korea
7. "Tunda kemarahan hari ini hingga besok". - Pepatah Tagalog
8. "Kemarahan, kebencian, dan kecemburuan tidak mengubah hati orang lain, itu hanya mengubah Anda". - Shannon Alder
9. "Berbicaralah saat Anda marah dan Anda akan membuat pidato terbaik yang akan Anda sesali". - Ambrose Bierce
10. "Saat marah, hitung sampai 10 sebelum Anda berbicara; jika sangat marah, hitung sampai 100". - Thomas Jefferson
11. "Kemarahan hanyalah kemarahan. Itu tidak baik. Itu tidak buruk. Itu saja. Apa yang Anda lakukan dengannya adalah yang terpenting. Seperti yang lainnya. Anda dapat menggunakannya untuk membangun atau menghancurkan. Anda hanya harus membuat pilihan". - Jim Butcher
12. "Kemarahan adalah asam yang bisa lebih merusak kapal tempat ia disimpan daripada apa pun yang dituangkan". - Mark Twain
13. "Dia yang membuatmu marah, menaklukkanmu". - Elizabeth Kenny
14. "Jangan pernah menanggapi orang yang marah dengan balasan berapi-api, bahkan jika dia layak mendapatkannya. Jangan biarkan amarahnya menjadi amarahmu". - Bohdi Sanders
15. "Betapa jauh lebih menyedihkan akibat dari kemarahan daripada penyebabnya". - Marcus Aurelius
16. "Hati yang dipenuhi amarah tidak memiliki tempat untuk cinta". - Joan Lunden
17. "Boleh saja membicarakan masa lalu, asalkan tidak ada kepahitan dan kemarahan. Itu hanya memberi Anda serangan jantung. Itu tidak akan mengubah masa lalu juga". - Ann Marie Aguilar
18. "Di mana ada kemarahan, selalu ada rasa sakit di bawahnya". - Eckhart Tolle
19. "Adalah bijaksana untuk mengarahkan kemarahan Anda ke masalah, bukan orang; untuk memfokuskan energi Anda pada jawaban, bukan alasan". - William Arthur Ward
CountinuS E N S O R,
11-08-2021. Junirullah
Polling
0 suara
Bagaimana pendapat anda tentang topik Memberitakan Amarah dalam Marah.?!


chatcare memberi reputasi
1
540
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan