Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Penasehat hukum juru bicara internasional Komite Nasional Papua Barat atau KNPB, Victor Yeimo, dalam kondisi sakit di sel tahanan Mako Brimob Polda Papua di Kotaraja, Kota Jayapura.

Pernyataan itu disampaikan Gustav Kawer, anggota Koalisi Penegajk Hukum dan HAM untuk Papua, kepada jurnalis Jubi, usai bertemu Victor Yeimo di tahanan polda, Senin (9/8/2021) malam).

“Saya ketemu tadi. Iya ada batuk darah beberapa hari lalu, badan menurun, dada sakit, dugaan paru-paru,” ungkap Kawer.



Kata dia, keluhanya ada penanganan dari tim medis dari RS Bhayangkara. Sayangnya, petugas tidak memeriksa Victor secara lengkap untuk memastikan sakitnya. Petugas hanya memeriksa luar dan memberikan obat lambung.

“Ada petugas medis dari RS Bhayangkara, tapi tidak melakukan check up, yang ada periksa luar dan hanya kasih obat maag,” ungkap Direktur Perkumpulan Advokat HAM untuk Papua ini.

Kata dia, obat yang ada tidak mengubah keluhan Yeimo. Kondisi dan keluhan Victor Yeimo tidak mengalami perubahan. Yeimo masih mengeluh sakit dan kondisi fisiknya pun makin kurus.

“Setelah pengobatan badan tidak mengalami perubahan. Menurun dan termasuk batuk darah,” ungkapnya serius.


Ambrosius Mulait, Sekretaris Jenderal Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua se-Indonesia atau AMPTPI, mengatakan polda hingga jaksa penuntut umum tidak boleh mengabaikan hak-hak Victor Yeimo sebagai tahanan.

“Apa lagi kesehatan terdakwa mulai terganggu. Polda punya tanggung jawab atas hak-hak tersangka bukan menghambat proses pengobatan,” ungkapnya.

Kata dia, kalau pemerintah Indonesia tidak mampu memberikan hak sehat kepada Victor Yeimo, lebih baik bebaskan Victor tanpa syarat. Karena, memang Yeimo, harus bebas tanpa syarat.

“Hukum tidak adil bagi OAP dan Victor Yeimo. Bebaskan Yeimo tanpa syarat,” tegasnya. (*)

Editor: Angela Flassy



https://jubi.co.id/victor-yeimo-saki...medium=twitter

TBC atau Covid-19 atau sakit lain?