- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kisruh Proyek Indonesia 1 Berlanjut, Media Group Mengaku Diakali China Sonangol


TS
indoheadlines
Kisruh Proyek Indonesia 1 Berlanjut, Media Group Mengaku Diakali China Sonangol
JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan pencakar langit Indonesia 1 di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, terancam mangkrak akibat kisruh internal di dalam tubuh PT China Sonangol Media Investment (CMSI).
Anak perusahaan China Sonangol Group (CS), yakni China Sonangol Real Estate Pte Ltd (CSRE) merupakan investor asing yang menjadi pemegang saham mayoritas proyek tersebut.

CSRE diduga mengingkari perjanjian kerja sama dengan investor lokal yakni PT Media Property Indonesia (MPI) yang merupakan anak perusahaan Media Group (MG).
CEO Media Group Mohammad Mirdal Akib menceritakan kronologi terjadinya konflik internal PT CSMI tersebut.
Baca juga: Fakta Indonesia 1, Supertall Rp 8 Triliun Milik China Sonangol yang Terancam Mangkrak
Menurutnya dalam komitmen awal pembangunan Indonesia 1 itu, CSMI telah menyepakati pembagian saham pembangunan proyek tersebut.
Dari komitmen itu lahirlah kesepakatan, MPI memiliki hak 30 persen saham, sedangkan sisanya milik CSRE.
MPI dan CSRE itu sudah menjalin kerja sama sejak tahun 2014. Karena kedekatan itu, barulah kami sepakat melakukan kerja sama dan membentuk PT CSMI untuk melaksanakan proyek pembangunan Indonesia 1.
Komposisinya 30 saham gedung itu milik MPI dan sisanya milik CSRE," kata Mirdal dalam konferensi persnya secara virtual, Senin (09/08/2021).

Sayangnya, dalam perjalanan waktu komitmen itu tidak berlangsung mulus.
Pasalnya, ketika terjadi perubahan komposisi kepemilikan, manajemen baru CSMI ini justru mengabaikan dan tidak memenuhi komitmen kerja sama terkait saham 30 persen kepada MPI.
Dari sinilah semuanya mulai terkatung-katung. Semangat persahabatan yang dibangun sejak awal sama sekali tak dianggap oleh manajemen baru CSMI," ujarnya.
Mirdal menuturkan komitmen yang semula 30 persen itu, tiba-tiba malah turun menjadi 10 persen.
Dia mengungkapkan, MPI sama sekali tidak pernah dilibatkan dalam setiap aksi korporasi pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan terutama terkait perubahan komitmen saham proyek tersebut.
"Kemudian turunlah komitmen menjadi 10 persen. Kami pun juga masih menunggu, kalau ada perubahaan seperti itu kan harus ada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pemberitahuan kepada kami sebagai pemegang saham," jelas Mirdal.
Saham MPI hanya diakui satu persen
Lebih lanjut, Mirdal mengatakan, seiring berjalannya waktu, pimpinan baru CSMI juga ternyata mengakui kepemilikan saham MPI di CSMI hanya sebesar satu persen.
Dengan kepemilikan saham yang tidak seimbang tersebut, posisi strategis dan kepentingan MPI di CSMI untuk menuntaskan pembangunan Indonesia 1 pun menjadi terancam.
Bahkan secara sepihak, CSRE diduga melakukan pengalihan saham CSMI kepada pihak lain.
"MPI yang telah berjuang sejak awal merasa ditinggalkan dan diakali oleh investor asing ini," ujar dia.
Mirdal menambahkan, etika bisnis CSRE yang menggarap pasar di Indonesia sangat berbahaya sehingga bisa saja mengancam keberlangsungan bisnis para investor lokal.
Apa yang dialami oleh MPI sekaligus dapat menjadi pelajaran penting agar tidak ada lagi investor lokal yang terjebak.
MPI laporkan CSMI ke Polda Metro Jaya
Sementara itu, Direktur PT MPI Dewi Kusuma mengatakan MPI melalui kuasa hukumnya Rahim Lusupu telah melaporkan CMSI ke Polda Metro Jaya terkait dugaan penipuan dan penggelapan investasi pada pembangunan gedung Indonesia 1.
Menurutnya, hingga saat ini laporannya masih dalam proses analisis dan pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
Baca juga: Acset Gugat Pailit China Sonangol, Menara Kembar Indonesia 1 Terancam Mangkrak
"Jadi kami sudah melaporkan, dan sekarang sedang laporan kami sedang dianalisis oleh pihak kepolisian," tutur dia.
Untuk diketahui, Indonesia 1 mencakup dua tower yakni North Tower setinggi 58 lantai dan South Tower setinggi 57 lantai.
Indonesia 1 awalnya dibangun sejak tahun 2015, dengan peletakan batu pertama proyek diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Pembangunan proyek tersebut diperkirakan menghabiskan dana mencapai Rp 8 triliun.
berita kompas
Waduh ketipu lagi. Setelah proyek KCIC, sekarang proyek gedung Indonesia 1 ketipu lagi sama mereka-mereka lagi
Anak perusahaan China Sonangol Group (CS), yakni China Sonangol Real Estate Pte Ltd (CSRE) merupakan investor asing yang menjadi pemegang saham mayoritas proyek tersebut.

CSRE diduga mengingkari perjanjian kerja sama dengan investor lokal yakni PT Media Property Indonesia (MPI) yang merupakan anak perusahaan Media Group (MG).
CEO Media Group Mohammad Mirdal Akib menceritakan kronologi terjadinya konflik internal PT CSMI tersebut.
Baca juga: Fakta Indonesia 1, Supertall Rp 8 Triliun Milik China Sonangol yang Terancam Mangkrak
Menurutnya dalam komitmen awal pembangunan Indonesia 1 itu, CSMI telah menyepakati pembagian saham pembangunan proyek tersebut.
Dari komitmen itu lahirlah kesepakatan, MPI memiliki hak 30 persen saham, sedangkan sisanya milik CSRE.
MPI dan CSRE itu sudah menjalin kerja sama sejak tahun 2014. Karena kedekatan itu, barulah kami sepakat melakukan kerja sama dan membentuk PT CSMI untuk melaksanakan proyek pembangunan Indonesia 1.
Komposisinya 30 saham gedung itu milik MPI dan sisanya milik CSRE," kata Mirdal dalam konferensi persnya secara virtual, Senin (09/08/2021).

Sayangnya, dalam perjalanan waktu komitmen itu tidak berlangsung mulus.
Pasalnya, ketika terjadi perubahan komposisi kepemilikan, manajemen baru CSMI ini justru mengabaikan dan tidak memenuhi komitmen kerja sama terkait saham 30 persen kepada MPI.
Dari sinilah semuanya mulai terkatung-katung. Semangat persahabatan yang dibangun sejak awal sama sekali tak dianggap oleh manajemen baru CSMI," ujarnya.
Mirdal menuturkan komitmen yang semula 30 persen itu, tiba-tiba malah turun menjadi 10 persen.
Dia mengungkapkan, MPI sama sekali tidak pernah dilibatkan dalam setiap aksi korporasi pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan terutama terkait perubahan komitmen saham proyek tersebut.
"Kemudian turunlah komitmen menjadi 10 persen. Kami pun juga masih menunggu, kalau ada perubahaan seperti itu kan harus ada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pemberitahuan kepada kami sebagai pemegang saham," jelas Mirdal.
Saham MPI hanya diakui satu persen
Lebih lanjut, Mirdal mengatakan, seiring berjalannya waktu, pimpinan baru CSMI juga ternyata mengakui kepemilikan saham MPI di CSMI hanya sebesar satu persen.
Dengan kepemilikan saham yang tidak seimbang tersebut, posisi strategis dan kepentingan MPI di CSMI untuk menuntaskan pembangunan Indonesia 1 pun menjadi terancam.
Bahkan secara sepihak, CSRE diduga melakukan pengalihan saham CSMI kepada pihak lain.
"MPI yang telah berjuang sejak awal merasa ditinggalkan dan diakali oleh investor asing ini," ujar dia.
Mirdal menambahkan, etika bisnis CSRE yang menggarap pasar di Indonesia sangat berbahaya sehingga bisa saja mengancam keberlangsungan bisnis para investor lokal.
Apa yang dialami oleh MPI sekaligus dapat menjadi pelajaran penting agar tidak ada lagi investor lokal yang terjebak.
MPI laporkan CSMI ke Polda Metro Jaya
Sementara itu, Direktur PT MPI Dewi Kusuma mengatakan MPI melalui kuasa hukumnya Rahim Lusupu telah melaporkan CMSI ke Polda Metro Jaya terkait dugaan penipuan dan penggelapan investasi pada pembangunan gedung Indonesia 1.
Menurutnya, hingga saat ini laporannya masih dalam proses analisis dan pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
Baca juga: Acset Gugat Pailit China Sonangol, Menara Kembar Indonesia 1 Terancam Mangkrak
"Jadi kami sudah melaporkan, dan sekarang sedang laporan kami sedang dianalisis oleh pihak kepolisian," tutur dia.
Untuk diketahui, Indonesia 1 mencakup dua tower yakni North Tower setinggi 58 lantai dan South Tower setinggi 57 lantai.
Indonesia 1 awalnya dibangun sejak tahun 2015, dengan peletakan batu pertama proyek diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Pembangunan proyek tersebut diperkirakan menghabiskan dana mencapai Rp 8 triliun.
berita kompas
Waduh ketipu lagi. Setelah proyek KCIC, sekarang proyek gedung Indonesia 1 ketipu lagi sama mereka-mereka lagi







muhamad.hanif.2 dan 5 lainnya memberi reputasi
4
1.9K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan