Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Yudi Dimyati mengatakan pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan polisi soal peristiwa dugaan penyuntikan vaksin kosong yang terjadi Pluit, Jakarta Utara.
Yudi menerangkan, dari hasil penyelidikan itu, pihaknya akan menentukan langkah selanjutnya.

"Nanti kita tunggu hasil penyelidikan kepolisian. Apakah kasus perdata atau pidana. Kalau ada unsur pidana kan nanti dilanjutkan oleh kepolisian. Kalau perdata mungkin nanti terkait izin dan lain-lain," kata Yudi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (9/8).

Ia menjelaskan, vaksinator di sentra vaksin itu bukan petugas puskesmas, melainkan tenaga kesehatan dari rumah sakit swasta.

Dalam proses vaksinasi, kata dia, pihak penyelenggara memang diizinkan menyediakan vaksinator sendiri.

"Kalau pegawai puskesmas di bawah Pemda. Rumah sakitnya juga bukan RSUD, rumah sakit swasta," katanya.

Ia menyebut, jika tindakan penyuntikan kosong itu terbukti, pihaknya bakal memberikan rekomendasi ke rumah sakit tempat nakes itu bekerja.

"Kalau kata polisi, ini kasus perdata, berarti kan terkait dengan izin praktik, kemudian sanksi administratif itu kalau dia dokter, maka ke organisasi profesi yaitu IDI, kalau perawat ke PPNI. Kemudian sanksi administratif dari rumah sakit sendiri, bisa dikasih peringatan, dipecat dan lain-lain," katanya.

Polres Metro Jakarta Utara diketahui tengah menyelidiki dugaan penyuntikan vaksin kosong yang terjadi Pluit, Jakarta Utara.

Informasi soal penyuntikan vaksin kosong itu beredar di media sosial. Dalam informasi yang beredar, vaksinasi itu terjadi di sekolah Ipeka Pluit Timur pada Sabtu (6/8) lalu.

"Anggota kami masih bergerak di lapangan," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Guruh Arif Darmawan saat dihubungi, Senin (9/8).

Guruh mengatakan pihaknya juga telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi untuk mengusut informasi dugaan penyuntikan vaksin kosong itu. Guruh menyebut sejumlah saksi juga telah dimintai keterangan. Namun, ia tak membeberkan berapa saksi yang telah diperiksa.

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...osong-di-pluit

Njirrr...alamat di goreng2 ini ama golongan anti vaksin dan haters jkw