- Beranda
- Komunitas
- News
- SINDOnews.com
Tim Saber Pungli Jabar Temukan Indikasi Pemalsuan Kualitas Beras BPNT
TS
sindonews.com
Tim Saber Pungli Jabar Temukan Indikasi Pemalsuan Kualitas Beras BPNT

BANDUNG - Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Jawa Barat menemukan indikasi pemalsuan kualitas beras program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk Kelompok Penerima Manfaat (KPM).
Berdasarkan hasil investigasi Tim Saber Pungli Jabar, program BPNT yang bertujuan membantu perekonomian keluarga prasejahtera itu tampaknya hanya menjadi lahan basah untuk memperkaya segelintir suplier nakal, oknum TKSK, oknum koordinator bansos, oknum petugas PKH, dan oknum lainnya. Baca juga: Distribusikan Beras Bansos Non-Tunai, Anies: Ini Beras Kualitas Premium
Tim Saber Pungli Jabar yang melakukan investigasi ke lapangan menemukan adanya indikasi pemalsuan kualitas beras. Temuan ini diperoleh di sejumlah keagenan di wilayah Kecamatan Cipongkor. Diduga, CV TKJ sebagai suplier BPNT hanya menjual karungnya saja yang sudah memiliki izin kemas dan izin edar dari Kementerian Pertanian (Kementan).
Baca Juga:
- Karhutla di Ogan Ilir Meningkat, Pemkab Diminta segera Bentuk Satgas Desa
- Kasus COVID-19 Muncul di Cangkringan, 72 Warga Terkonfirmasi Positif
- Penampakan Monyet Putih di Pura Pecatu Bali Diyakini sebagai Pertanda Baik
Namun, beras yang diisikan ke dalam karung tersebut bukan beras premium sebagaimana tercantum dalam keterangan di karung, melainkan beras non-premium. Tim Saber Pungli Jabar juga menemukan fakta lain dimana suplier mengirim komoditi yang buruk ke KPM di wilayah tersebut.
Katim Tindak Saber Pungli Polda Jabar, AKBP Zul Azmi membenarkan adanya temuan tersebut. Pihaknya akan terus melakukan pendalaman mengenai dugaan penyimpangan program BPNT di Kabupaten Bandung Barat (KBB) itu. Baca juga: Ini Beda Beras Anies dan Pemerintah Pusat untuk Pandemi Covid-19
"(Investigasi) Untuk memastikan supaya program BPNT lebih tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat harga, tepat kualitas, dan tepat administrasi. Jangan sampai ditemukan (korupsi) akibat banyaknya oknum yang bermain," tegas Zul dalam keterangannya, Sabtu (7/8/2021).
Sejumlah agen di Kecamatan Ciburuy, KBB juga menerima kualitas komoditi yang buruk dari suplier nakal CV TKJ. Komoditi beras dan telur yang diterima sangat jauh dari ketentuan Pedoman Umum (Pedum) BPNT.
Salah satu agen BPNT yang letaknya di pinggir situ Ciburuy menerima beras dari CV TKJ dengan kualitas non-premium, namun dihargakan beras premium.
Begitupun komoditi telur yang harganya membumbung tinggi. Harga eceran telur di pasar umum Rp22.500 per kilogram. Namun, supplier menghargakan ke agen dan KPM Rp28.000 sampai dengan Rp29.000 per kilogram.
Buruknya komoditi yang diterima KPM diakui ketua RW setempat, Titin. Menurutnya, warga di wilayah keagenan Ciburuy terpaksa menerima komoditi yang tak sesuai dengan program BPNT tersebut. Pasalnya, suplier CV TKJ diduga bekerja sama dengan oknum tertentu dengan cara menekan atau memaksa KPM untuk menerima komoditi dari CV TKJ.
Kondisi serupa juga terjadi di wilayah keagenan Kecamatan Batujajar. Sejumlah agen BPNT di wilayah tersebut mengeluhkan hal yang sama.
Sumber : https://daerah.sindonews.com/read/50...ent_aggregator
---
Kumpulan Berita Terkait :
-
Tim Sultan Satreskrim Polres Tebo Bekuk Residivis Pelaku Curanmor-
Tangis Pecah di Simalungun, Tak Dikafani Pemakaman Jenazah COVID-19 Berakhir Ricuh-
Banting Stir Jadi Pengedar Sabu, Buruh di Toboali Ditangkap Squad Umang-umang0
142
7
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan