Apakah Anda, tahu Kebun Raya Bogor? Mungkin, sudah banyak yang tahu tentang tempat yang satu ini. Tempat yang sering dijadikan tempat destinasi wisay sewaktu liburan. Apalagi, warga ibu kota sering menjadikan tempat satu ini menjadi pilihan. Oleh karena itu, tempat ini pun bisa terbilang populer di kalangan masyarakat Indonesia.

Namun, dalam perjalanan berdirinya Kebun Raya Bogor, tentu mempunyai sejarah yang tertulis. Oleh karena itu, apa, sih, sejarah yang ada di Kebun Raya Bogor ini? Memang, sebelum masuk kepada hal yang penting. Alangkah lebih baiknya, mengetahui dulu sejarah yang terkandung di dalamnya.

Kebun Raya Bogor, sekarang ini sudah berusia sekitar 204 tahun. Bukan hanya angka saja yang sudah banyak. Namun, angka atau usia itu pun ditetapkan ketika Gubernur Jenderal Belanda, Godert Alexander Gerard Philip van der Capellen, mendirikan Kebun Raya Bogor dengan nama Lands Plantentuin te Buitenzorg pada 18 Mei 1817. Oleh karena itu, Kebun Raya Bogor ini bisa tergolong sudah tua. Sebab, usiannya pun sudah banyak.

Harus diakui! Kebon Raya Bogor ini sudah berusia. Oleh karena itu, koleksi yang berada di dalamnya pun banyak ataupun komplet. Bahkan, Pusat Konservasi Kebun Raya LIPI, Kebun Raya Bogor, mencatat kekayaan plora dengan perincian 213 famili, 1202 genus, 3156 spesies, dan 12.141 spesimen tumbuhan. Hal semacam itu pun harus bisa disyukuri. Sebab, jarang-jarang banget Kebun Raya mempunyai koleksi yang bisa terbilang komplet itu.



Namun, kalau melihat dari perjalanan sejarah terciptanya Kebun Raya Bogor ini tak akan lepas dengan Hutan Samidha. Kemudian, Samidha itu apa? Samidha bisa berarti Hutan buatan pada saat zaman Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi. Oleh karena itu, hutan ini dibangun untuk menjaga kelestarian lingkungan setempat. Memang, hal semacam itu pun bisa terbilang bagus dan sampai saat ini bisa terlihat efeknya.

Dalam hal itu bahwa Hutan Samidha adalah cikal bakal Kebun Raya Bogor. Maka, hal semacam itu pun bisa menjadi sebuah pengetahuan bagi semua orang. Bukan hanya tulisan saja yang memperkuatkan semua bukti. Namun, ada juga sebuah penemuan yang menjadi langkah jelas untuk mengetahui kapan berdirinya hutan ataupun kebun ini.

Dalam penemuan yang bisa menguatkan sejarah itu adalah dengan ditemukannya prasasti sebidang tanah yang terdapat bebatuan padat. Maka, tak bisa dielakkan lagi mungkin saja usia Kebun Raya Bogor ini bisa lebih tua dari perhitungan saat ini. Maka, hal penemuan itu pun menjadi bukti bagi Hutan Samidha maupun Kebun Raya Bogor yang berada di dalam bagian Prasasti Batutulis.

Namun, bila semua itu terbukti benar. Maka, bisa dihitungkan bahwa Kebun Raya Bogor ini sudah sangat tua dan bisa saja dinobatkan yang tertua di dunia. Itu bukan hal yang mustahil, sebab banyak juga peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di Indonesia ini bermunculan di waktu sekarang. Dan kalau mengetahui waktunya atau usianya pun sudah banyak yang tua. Maka, bisa saja Hutan Samidha ini benar-benar ada di zaman dulu dan kalau menurut perhitungan sudah ada sejar tahun 1500-an. Hal semacam itu pun kalau benar, bisa menjadi salah satu penunjang data buat UNESCO.[]