Hai hai

Salam sejahtera bagi kita semua, bagaimana hari ini? Semoga kita masih diberi kesempatan untuk selalu bahagia dan membahagiakan sesama di sekitar kita.

Kembali dalam tema perlombaan 17 Agustus yang rekomen dilakukan di rumah saja, apa dulu Agan dan Sista sering memainkan permainan memasukkan paku/pensil ke dalam botol? Saya sudah pernah, itu pun waktu masih duduk di bangku sekolah dasar, walau saat itu tidak dapat juara, tetapi semangat ikut lomba memeriahkan hari kemerdekaan bangsa Indonesia masih tetap ada hingga saat ini.


Perlombaan ini juga bisa dianggap rekomen banget bila harus dilakulan di rumah saja, GanSis. Lokasi lomba tidak perlu tempat yang luas, cukup di pekarangan/halaman rumah sudah bisa diadakan, orang tua juga bisa mengawasi anak tanpa rasa khawatir yang berlebihan.

Peserta lomba bisa disaring dari tahap sekolah dasar saja, anak PAUD/TK belum dianggap mampu untuk ikut lomba ini, dikhawatirkan nanti jatuh saat berlari atau terjadi adegan kecelakaan lainnya, sehingga tindakan antisipasi perlu dilakukan dengan membatasi lomba hanya untuk kalangan pelajar tingkat sekolah dasar saja.



Semua foto dokumentasi dalam threadini adalah dokumentasi pribadi hasil dari perlombaan yang pernah dilaksanakan pada bulan September tahun 2019 silam di tempat saya, yaitu di Kelurahan Latambaga, Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Ternyata lama juga, ya.

Sebelum lomba dimulai, peserta yang sudah mendaftar dipisah menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari kelompok putri dan kelompok putra. Sekali lomba itu menyertakan 4 - 5 orang anak, sehingga ruang gerak tetap memadai. Sebatang pensil yang telah diikat dengan tali rapia diikatkan ke pinggang anak peserta lomba, ikatan ini harus kencang dan kuat, Gan. Agar tidak lepas dan jatuh saat berlari, posisi pensil berada di bagian belakang, dan sebelum berlari anak-anak diajarkan dulu cara memasukkan pensilnya ke dalam botol kaca.


Setelah tali rapia terikat kuat, anak-anak lalu berdiri di garis startdan bersiap menunggu aba-aba untuk lari. Jarak peserta lomba ke botol tidak terlalu jauh, hanya sekitar 6 langkah orang dewasa, sehingga tidak membuat anak terlalu capek berlarinya.

Setelah aba-aba mulai diteriakkan, pada hitungan ketiga, anak-anak segera berlari menuju botol yang telah disiapkan. Masing-masing botol dijaga oleh 1 orang panitia dan ada juri yang mengawasi setiap gerakan agar tidak terjadi tindak kecurangan.



Seru, lucu, dan penuh semangat! Masing-masing anak punya suporter yang meneriakkan nama-nama mereka, sehingga menambah stamina untuk menyelesaikan lomba hingga akhir, tertawa dengan gembira meskipun akhirnya tetap ada yang kalah dan menang.

Lomba ini selain menjadi hiburan dan juga salah satu bagian dari perlombaan 17 Agustus, juga bisa menjadi ajang edukasi dan pembelajaran terhadap anak peserta lomba agar bisa fokus/berkonsentrasi, bisa mengatur napas, menahan sabar, dan bisa mengatur taktik agar supaya pensil yang berada di belakang/bokong mereka bisa segera masuk ke dalam botol dengan sekali gerakan. Juga menambah rasa percaya diri mereka, kalau mereka bisa seperti teman-temannya yang lain.



Dirgahayu Republik Indonesia! Tetap semangat Indonesiaku, walau badai Covid-19 masih menerjang pertahanan imunitas rakyat bangsa ini, tetaplah semangat dan semoga saja di tahun-tahun berikutnya perlombaan 17 Agustus bisa kita laksanakan kembali dalam suasana yang semakin kondusif.

Tetap jaga imun kita, tetap ikuti protokol kesehatan yang sudah ada. Pakai masker bila keluar rumah, kalau perlu doublemasker, sedia selalu handsanitizer dan jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dengan sabun jika telah melakukan apa saja.
Kalau bukan kita yang menjaga kesehatan diri sendiri, lalu siapa lagi? Sampai jumpa di thread opini saya lainnya. Wassalam.