(Wikmedia.org)

Pesawat tempur FJ-1 Fury dikatakan sebagai 'nenek moyang' dari jet tempur Amerika Serikat. Meskipun jumlah produksi terbatas FJ-1 Fury dan kinerja yang tidak memadai, desain jet transisi membantu meningkatkan penerbangan angkatan laut Amerika.


(Aerocorner.com)

Pesawat tempur FJ-1 Fury menggunakan mesin piston yang melakukan sebagian besar pertempuran udara selama Perang Dunia Kedua. FJ-1 Fury yang mengandalkan satu mesin untuk daya dorong menempatkan mesin di dalam badan pesawat dengan saluran masuk udara membentuk lubang melingkar di hidung badan pesawat.


(Wikimedia.org)

Pesawat tempur FJ-1 Fury mempertahankan desain sayap lurus serta perakitan permukaan kontrol ekor yang sangat mirip dengan Mustang. Sayap FJ-1 Fury memiliki nilai aerodinamis yang jelas untuk penerbangan pada kecepatan subsonik dan supersonik tinggi, kecepatan tertinggi Fury lebih dari 200 mph di bawah Mach 1.


(wikipedia.org)

Pesawat tempur FJ-1 Fury dapat membawa enam senapan mesin kaliber 50mm yang disusun di hidung dengan 250 butir amunisi masing-masing untuk perlindungan. FJ-1 Fury juga dilengkapi dengantangki tambahan yang dipasang di ujung sayap jet sehingga memiliki jangkauan pesawat hampir 1.500 mil.


(Aerocorner.com)

Kanopi pesawat tempur FJ-1 Fury berada lebih jauh ke depan untuk memberikan visibilitas pilot yang lebih baik selama pendaratan kapal induk, Angkatan Laut AS berhasil memenangkan perang di Pasifik yang sebagian berkat pesawat tempur berbasis kapal induk.