Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

event3Avatar border
TS
event3
Pesona Om Ganteng
"Om, jangan keras-keras dong mainnya," keluh Zahra.

"Sabar, tahan bentar lagi enak kok."

"Om, tolong."

"Diam kamu!"


"Tuan, istri anda bersama selingkuhannya sedang berada di taman."

Setelah membaca pesan singkat dari salah satu pesuruhnya, Erwin langsung beranjak dari duduknya, hingga membuat seluruh karyawan yang sedang rapat menoleh ke arahnya.

"Saya ada kepentingan," ucap Erwin membuat mulut seluruh karyawan menganga lebar.

"Tapi, rapat hari ini penting, dan harus segera di selesaikan, Pak," ujar sekertaris Erwin.

Erwin terlihat kikuk, lalu menarik Office Boy yang baru saja mengantar minuman di meja rapat. "Kamu yang gantiin saya," seru Erwin kemudian melenggang pergi dari ruangan rapat tanpa mempedulikan para karyawan yang meneriaki namanya.

Erwin langsung meluncur ke apartament yang ditinggali Zahra dengan mobil mewahnya.

Sesampainya di apartement, Erwin melihat Zahra sedang sibuk menonton tv di sofa. "Mas Erwin?"

"Ikut saya, yuk!" Tanpa basa-basi Erwin langsung menggendong Zahra ala bridal style keluar dari apartement.

"Kemana, sih, Mas?" Zahra mengernyit.

"Main ke taman bentar." Erwin tampak tergesa-gesa.

"Aku masih pakai baju tidur. Aku juga belum mandi, belum lama make up." Zahra memprotes digendongan Erwin.

"Nggak perlu," jawab Erwin datar kemudian masuk ke dalam lift. Semua orang di dalam lift itu menatap mereka berdua dengan tatapan aneh. Bagaimana tidak, lihatlah Erwin yang mengenakan jas kantor rapi, tapi menggendong seorang perempuan yang hanya memakai baju tidur?

"Mas, turunin, dong, malu diliat orang-orang," bisik Zahra sambil meremas kemeja Erwin.

"Nggak ada orang di dunia yang bisa selamat dari omongan orang. Jadi, biarkan mereka menilai kita seburuk yang mereka kira."

Lift terbuka, Erwin langsung buru-buru berlari tanpa memperdulikan orang-orang di lobi yang menatap bingung ke arahnya. Erwin seperti lelaki hidung belang yang sedang membawa kabur anak SMA. Ya, wajah Zahra memang masih imut seperti anak SMA.

Brugg...

Erwin menjatuhkan Zahra ke kursi mobil lalu mengitari mobil untuk duduk di kursi kemudi, di sebelah Zahra.

"Harus, ya, main ke taman buru-buru kayak gini?" tanya Zahra yang menganggap suaminya itu sudah gila.

Erwin terdiam masih fokus mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Takut ketinggalan momen menyaingi Viola bersama selingkuhannya di taman.

"Mas, aku malu ke taman cuma pakai baju tidur kayak gini." Zahra berdecak sebal.

Erwin memperlambat laju mobilnya lalu menoleh ke arah Zahra sekilas, kemudian kembali mengegas mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia berbelok ke arah parkiran Mall.

Zahra sudah bisa menebak kalau mereka akan membeli baju dulu di Mall. Syukurlah, ia merasa lega. Tapi baru saja akan keluar dari mobil, Erwin sudah menyambar tubuhnya dan kembali menggendongnya berlari memasuki Mall. Hingga menabrak beberapa orang yang hilir-mudik di depannya. "Permisi!"

Erwin menurunkan Zahra di depan kasir lalu berlari menuju deretan busana muslim yang siap untuk dibeli. Pandangannya jatuh pada gamis berwarna merah bermotif bunga-bunga. Nah, ini pas buat Zahra, gumamnya dalam hati.

Erwin langsung berlari ke kasir menyodorkan baju gamis tersebut. "Ini berapa, Mbak?" tanya Erwin sambil celingak-celinguk karena tidak melihat Zahra di sana.

"limaratus sembilan puluh sembilan ribu, Pak," ucap kasir itu ramah.

"Bayar pakai debit bisa, kan?" tanya Erwin yang terlihat gelisah karena Zahra menghilang, tangannya bergerak mengeluarkan kartu debitnya di dalam dompet.

"Iya, Pak," angguk sang kasir.

Erwin terseyum melihat Zahra berada di dekat deretan dress, dan bikini di ujung sana. Erwin buru-buru menyusulnya lalu menyambar tubuhnya untuk dibawa ke kasir. "Udah nikah nggak usah beli kayak gituan."

"Tapi, keren, Mas," protes Zahra.

"Oke, besok aku beliin satu truk buat kamu." Erwin kembali menurunkan Zahra di depan kasir.

"Udah, Mas," sang kasir memberikan kartu debitnya kepada Erwin. Erwin kembali menggendong Zahra dan meraih bungkusan gamis yang ia beli.

"Mas, jangan gendong-gendong terus kenapa, sih? Malu tau!"

Erwin tak menghiraukan ucapan Zahra. Ia tetap menggendong Zahra ke arah ruang ganti baju. "Cepet ganti!"

Zahra terlihat ragu memakai gamis yang diberikan Erwin. Tapi, melihat tatapan Erwin yang penuh harap membuat Zahra mau tidak mau harus memakainya.

Erwin mengetuk-ngetukkan jari-jemarinya gelisah. Rasanya seperti menunggu Zahra satu tahun berganti baju. Akhirnya Erwin memutuskan untuk mengetikkan sebuah pesan kepada mata-matanya.

Ting!

Pesan langsung dibalas dengan cepat.

Iya, Tuan. Nyonya masih ada di sini.

Erwin tersenyum membaca pesan yang baru masuk itu. Zahra sudah selesai berganti baju. Mulutnya langsung menganga lebar melihat istri mudanya yang begitu cantik 100% asli tanpa boraks dan formalin.

"Aku pantes nggak, sih, Mas?" tanya Zahra yang membuat Erwin langsung terbangun dari lamunannya, sesaat kemudian pria itu tersenyum.

"Boleh aku cium kamu?"

Zahra meringis.

Cup!

Erwin mencium pipi Zahra lalu kembali menggendongnya keluar dari Mall. "Kalau pakai gamis, pipimu rasanya strowberry."


"Coba aja kalau aku masih gadis, pasti momen-momen kayak gini lebih sempurna, deh," Viola menyenderkan kepalanya ke bahu Rustam, selingkuhannya.

"Makanya, kamu cepet ceraiin suami kamu."

Viola mencubit tangan Rustam. "Emangnya gampang minta cerai?"

"Eh, itu bukannya suami kamu?" Rustam menunjuk pria bertuxedo hitam rapi bersama seorang perempuan muda menggunakan busana muslim berjalan di area taman.

Viola membulatkan matanya. "Eh, pergi, yuk!"

"Sssttt... nggak usah, dia kayaknya juga selingkuh," sergah Rustam tenang.

"Dia ke sini?" Viola semakin membelalak saat Erwin dengan mesranya menggandeng tangan gadis itu mendekat ke arahnya. Tak hanya itu, Erwin tersenyum ke arah Viola dengan santainya lalu duduk di bangku panjang yang tak jauh dari Viola dan Rustam duduk.

Rustam dan Viola menoleh ke arah Erwin. Menyaksikan aksi Erwin yang terlihat sengaja memanas-manasi mereka. Viola yang tadinya gusar menyunggingkan seulas senyum. Seolah berkata, Oke mari kita mulai permainan.

"Sayang," Viola menggenggam tangan Rustam, sengaja mengeraskan nada suaranya agar Erwin bisa mendengarnya. "Nanti kita ke bioskop yuk, nonton film yang romance-romance biar berasa muda lagi." Dengan manjanya Viola kembali menyenderkan kepalanya ke bahu Rustam.

Erwin melirik sekilas, lalu kembali menatap Zahra. "Kamu itu orang apa matahari, sih?" Erwin mengibas-ngibaskan tangannya gerah.

"Emang kenapa, Mas?" Zahra terlihat bingung.

"Kok, kalau aku deket-deket kamu hati aku langsung meleleh." Erwin tersenyum, membuat Zahra tersipu malu, tak menyangka pria setua Erwin juga jago menggombal.

Viola dan Rustam melongo, lalu buru-buru mengalihkan pandangannya saat Erwin membalas tatapan mereka dengan senyum kemenangan.

"Sayang, kamu pilih aku apa harta?" tanya Viola.

"Hmm, aku pilih kamu, karena harta tidak menjamin kebahagiaan."

Viola mendesis. "Isshh, nggak romantis, ah, gombalanmu," bisiknya sambil mencubit lengan Rustam.

Erwin yang diam-diam mengamati mereka terkikik, kemudian kembali beralih ke arah istri mudanya. "Zahra, kamu pernah digodain cowok nggak?"

Zahra yang kini sibuk melahap ice cream menoleh ke arah Erwin. "Hmm, pernah."

"Terus respon kamu gimana?"

Zahra tampak berpikir. "Emang harusnya gimana?" Zahra balik bertanya.

"Bilang dong sama mereka, kalau aku terlalu subahanallah untuk dirimu yang asstaghfirullah." Erwin mencubit pipi gembul Zahra.

Viola dan Rustam merasa tersindir. Mereka kalah telak dalam battle selingkuh kali ini. Karena malu, akhirnya Viola menarik Rustam untuk pergi dari tempat itu.

"Kita harus bales dendam. Kamu belajar romantis, dong!" Viola menghentak-hentakkan kakinya kesal.

"Oke-oke, aku mau searching di google gimana caranya jadi laki-laki romantis. Kita bakalan balas dendam besok." Rustam bertekad.

Bersambung...

Next?
0
510
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan