Yoyoyo, salam gan gw boyo balik lagi dengan ane yang selalu membuat thread hiburan. Semoga semuanya dapat terhibur ya bro.

Kalau lo ketemu hewan melata yang sangat besar, bernama buaya eitss bukan gw ya bro! Apa yang akan lo lakuin? Teriak histeris sambil nangis-nangis, atau merasa takjub dan mendekati, atau ngibrit lari sambil terkencing-kencing.

Pastinya lo semua tahu kan buaya merupakan hewan predator yang setia, bukan setiap tikungan ada. Tapi hewan ini memang beneran setia sama pasangannya, namun kalau buaya udah di darat emang agak beda sih prilakunya maklum buaya darat itu jelmaan manusia yang haus akan nafsu, antara nafsu dan otak lebih besar nafsu jadi harap dimaklumi spesies tersebut menurut data mbah grandong katanya sudah mulai punah.



Karena ga perlu jadi buaya darat banyak kok wanita yang diam-diam main belakang, jadi gelar buaya darat yang hinggap di pria pun kini luntur tak tersisa.

Intermezo dikit ya bung, biar membaca thread gw ga kaya lagi baca skripsi, kalau lo nemuin typo atau kata-kata yang menbagongkan yo wes mohon dimaklumi, sek namanya juga kaskus, kasak kusuk yang penting santuy bukan.

Jadi gini gan, lo kan tau kalau buaya muara adalah buaya terbesar di kelasnya. Wah besarnya bisa mencapai 4 meter loh, bahkan termasuk buaya yang ditakuti karena suka makan orang juga kalau sedang lapar.



Tapi nih gan, buaya sebesar perahu sampan nelayan itu ternyata ada loh yang ga ganas. Dia pun dielus-elus juga diam saja, padahal buaya itu tidak berada di penangkaran namun di alam liar. Otomatis insting pemburunya harusnya sih masih aktif, tapi bapak tua yang bernama Ambo pria asal Bontang, Kalimantan Timur seakan berteman dengan seekor buaya muara.

Bahkan buaya liar itu sama sekali tidak merasa terganggu ketika Ambo mengelusnya, bahkan buaya besar itu menganggap dirinya sedang bermain.

Pertemuan keduanya pun bisa dikategorikan memang sudah lama 15 tahun yang lalu, tapi bisa dibilang prrdator ini sudah dewasa karena Ambo sudah berumur sekitar 52 tahun.



Awalnya ia memancing dan bertemu buaya yang diberi nama Riska itu, dan Ambo pun merasa takut, tapi ternyata buaya itu walau mengikutinya tidak bertindak agresif. Maka mulailah buaya itu diberi makan, dan terkadang diajak bermain.

Point yang bisa kita dapatkan dalam kasus ini, ternyata tidak semuanya hewan predator itu agresif. Walau hewan itu berada di alam liar sekalipun.



Sumber https://m.merdeka.com/sumut/kisah-pr...at.html?page=2
Pic dari mbah google