

TS
tulisankalaa
MENGENAL PRILAKU PASIF-AGRESIF, APAKAH ANDA SALAH SATUNYA ?
"Terserah” , “aku ga apa-apa kok” , “aku baik-baik aja” apakah Anda sering mengatakan hal tersebut pada saat marah? Alih-alih mengatakan apa yang membuat kesal, seseorang malah memilih diam untuk menghindari konflik. Akibatnya orang disekelilingnya akan bingung dengan prilaku yang ditampilkan. Jika anda sering melakukan silent treatment berhati-hatilah, bisa jadi Anda termasuk orang dengan prilaku pasif-agresif.
Apa Itu Prilaku Pasif-Agresif ?
Prilaku pasif-agresif adalah prilaku dimana seseorang cenderung memilih diam untuk menghindari konflik ketika dihadapkan pada suatu masalah, atau hal yang yang tidak disukai pada saat berinterksi dengan orang lain. Prilaku diam atau silent treatment yang dilakukan digunakan untuk menyampaikan rasa kesalnya secara tidak langsung, tentu hal ini membuat orang-orang disekelilingnya bingung. Terkadang prilaku ini dilakukan karena seseorang tidak mampu untuk mengungkapkan perasaannya, terutama pada saat kesal atau marah. Tapi tak jarang prilaku ini memang sengaja dilakukan untuk membuat orang lain merasa bingung dan sakit hati. Jadi, secara tidak langsung orang dengan prilaku pasif-agresif menuntut untuk dimengerti tanpa harus mengatakan apapun.
Banyak orang beranggapan bahwa, seseorang dengan prilaku pasif-agresif adalah orang munafik. Hal itu tidak sepenuhnya benar, karena seseorang dengan prilaku pasif-agresif adalah mereka yang tidak punya kecakapan yang baik dalam mengekspresikan apa yang dirasa. Mungkin saja mereka juga merasa tersiksa dengan keadaan yang ada karena menahan ketidak nyamanan yang di rasakan.
Jika dibiarkan terus-menerus, tentu prilaku ini sangat tidak baik untuk dilakukan. Prilaku ini tidak hanya dapat merusak hubungan, baik hubungan pertemanan, pekerjaan atau bahkan percintaan. Tapi juga berakibat buruk terhadap kesahatan mental orang yang berprilaku pasif-agresif, karena memendam emosi negatif yang seharusnya dikeluarkan.
Apa Saja Penyebab Prilaku Pasif-Agresif?
Untuk mengetahui penyebab pasti seseorang memiliki prilaku pasif-agresif tentunya harus dikonsultasikan kepada ahli. Berikut beberapa faktor pendukung yang menyebabkan seseorang memiliki prilaku pasif-agresif.
1. Lingkungan Keluarga dan Pola Asuh
Keduanya berkaitan erat, karena pola asuh dalam keluarga sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang fisik dan sikis seseorang. Di beberapa budaya, mungkin menjadi hal yang tidak sopan ketika seorang anak mengekspresikan emosi marahnya, alih-alih diarahkan untuk menyalurkan ekspresi marah tersebut yang ada anak seolah diminta diam dan menerima perasaan tidak nyaman yang dirasakan.
2. Kemampuan Bersosialisasi
Tidak semua orang memiliki kecakapan yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain. Beberapa diantaranya harus memaksa diri agar terlihat nyaman saat berinteraksi dengan orang lain, bahkan sulit bersikap tegas. Sehingga, ketika ada perasaan tidak nyaman yang dirasakan, dianggap sebagai hal yang menakutkan untuk menyampaikan ketidak nyamanan tersebut. Belum lagi membayangkan respon negatif yang akan diterima dari orang lain saat membela diri atau mengekspresikan apa yang dirasa. Oleh karena itu, diam menjadi pilihan yang dianggap tepat untuk menghindari keadaan tidak nyaman tersebut.
3. Faktor Biologis
Faktor biologi juga menjadi dalah satu penyebab seseorang berprilaku psrif-agresif, tapi untuk hal ini perlu dikonsultasikan lebih lanjut kepada ahli.
Bagaimana Jika Saya Cenderung Berprilaku Pasif-Agresif ?
Seseorang yang memiliki kecenderungan prilaku pasif-agresif biasanya tidak menyadari prilakunya. Bahkan terkadang merasa sebagai “korban” atas ketidak nyamanan yang dialami. Coba perpikir sejenak, refleksikan dan tanyakan pada diri Anda hal-hal berikut.
1. Apakah saya sering diam saat merasa kesal dengan orang lain?
2. Apakah saya sering memendam emosi untuk menghindari konflik?
3. Apakah saya sering menyalahkan orang lain atas masalah yang saya alami?
4. Apakah saya kesal saat merasa orang lain tidak bisa membuat saya bahagia ?
Beberapa pertanyaan diatas dapat digunakan untuk menilai diri secara objektif. Jika Anda merasa sering melakukan hal-hal diatas, bisa jadi Anda adalah orang dengan prilaku psif-agresif. Anda dapat melakukan hal-hal berikut untuk menyelematkan hubungan Anda dengan orang lain .
1. Menyadari kondisi diri, istirahatkan pikiran dan perasaan Anda untuk sejenak. Beri ruang untuk memfokuskan diri atas apa yang Anda rasa. Pikirkan kembali apa yang membuat Anda berprilaku demikian dan wajarkah bila Anda melakukan hal tersebut kepada orang lain.
2. Belajar mengungkapkan rasa tidak nyaman, mulailah belajar mengungkapkan rasa tidak nyaman yang sedang Anda rasakan. Jika Anda sedang kesal, ungkapkan. Ungkapkan emosi negatif yang Anda rasa dengan cara-cara yang bijak, dengan cara-cara yang tidak menyakiti orang lain. Jika belum bisa, Anda cukup meminta pengertian agar diberi sedikit ruang untuk beberapa saat.
3. Memposisikan diri sebagai orang lain, saat prilaku pasif-agresif Anda muncul cobalah posisikan diri Anda sebagai orang lain. Bayangkan perasaan Anda ketika dihadapkan dengan seorang yang sedang melakukan silent treatment. Tidak enak bukan?
4. Belajar menerima, belajarlah menerima setiap kondisi yang Anda alami. Sadari bahwa hidup tidak selalu soal kebahagiaan, tidak selalu soal penerimaan. Kebahagiaan satu paket dengan kesedihan, jadi tidak perlu menyalahkan orang lain jika Anda sedang tidak bahagia. Dan Andapun harus siap dengan segala bentuk penolakan.
Menghadapi Orang dengan Prilaku Pasif-Agresif
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan ketika berhadapan dengan orang yang sedang melakulan silent treatment.
1. Dekati secara halus, adakalanya orang dengan prilaku pasif-agresif semakin menjadi-jadi saat orang lain berusaha mengetahui keadaannya. Jadi, cobalah dekati secara perlahan dengan memulai obrolan yang bisa mengalihkan fokusnya terhadap hal-hal yang membuatnya merasa tidak nyaman.
2. Berempati, seseorang dengan prilaku pasif-agresif adalah mereka yang tidak cakap mengekspresikan emosi negatifnya. Tidak ada salahnya mencoba menanyakan ketidaknyamanan yang sedang dialami, mencoba mengerti perasaanya.
3. Jangan mudah merasa bersalah, ketika menghadapi seseorang dengan prilaku pasif-agresif sebaiknya Anda jangan menyalahkan diri Anda atas apa yang terjadi. Karena hal itulah yang diinginkan, seseorang dengan prilaku pasif-agresif sengaja melakukan silent treatment untuk membuat Anda merasa bersalah atasnya.
Itulah beberapa informasi terkait prilaku pasi-agresif. Semoga informasi diatas berguna untuk Anda yang sering berhadapan dengan orang dengan prilaku tersebut, atau bahkan Anda yang memiliki kecenderungan memiliki prilaku pasif-agresif.
Diubah oleh tulisankalaa 29-07-2021 10:42
0
537
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan