Kaskus

Hobby

newsmerahputihAvatar border
TS
newsmerahputih
Skincare Bikinan Negeri Aing Lebih Pas di Hati
Skincare Bikinan Negeri Aing Lebih Pas di Hati

Merahputih.com - Perawatan kulit kini bukan lagi monopoli kaum perempuan. Para pria juga merasa perlu menggunakan skincare. Tidak mengherankan jika transaksi penjualan perawatan kecantikan di e-commerce selama awal 2021, berdasar data Compas.co.id mencapai 46,8%. Dalam rupiah transaksi itu mencapai angka Rp40 miliar.

Transaksi fantastis itu enggak lepas dari kondisi pandemi yang mengharuskan orang tinggal di rumah. Karena punya lebih banyak waktu luang saat di rumah, orang jadi rajin belanja produk perawatan tubuh dan rambut melalui daring dan melakukan perawatan sendiri di rumah.

Skincare enthusiast Danang Wisnu mengungkapkan, meski lebih sering berada di rumah, merawat kulit memang tetap perlu dilakukan. “Paling tidak, jangan skip perawatan yang basic, yaitu membersihkan, melembapkan, dan melindungi,” sarannya dalam rilis yang diterima Merahputih.com. Menurutnya, sekalipun berada di rumah, kulit tetap bisa terpapar debu dan sinar matahari. Hal itu bisa membuat kulit kering. “Apalagi terus-menerus berada di ruangan berpendingin udara,” kata Danang.

Di sejumlah negara Asia, konsumen lebih menyukai produk berbahan alami yang berkelanjutan. Berdasarkan temuan Lingkar Temu Kabupaten Lestari, pada 2020, permintaan produk perawatan kulit berbahan alami atau produk organik di Tiongkok terbilang tinggi. Serupa, konsumen di Korea Selatan memilih produk berkelanjutan, tidak membahayakan, dan tidak membunuh hewan dalam proses pembuatannya. Sementara itu, konsumen Jepang lebih memilih produk berkualitas tinggi dan berteknologi canggih. Kesadaran mereka akan kesehatan dan keberlanjutan meningkatkan pertumbuhan produk kecantikan alami dan organik.

Di negeri aing sendiri, produk skincare lokal ternyata mencuri hati konsumen. Compas.co.id mencatat sejumlah brand lokal laris manis di penjualan daring. Dalam 10 besar kosmetik laris di e-commerce, 50%-nya merupakan brand lokal. Salah satu yang membuat brand skincare lokal diminati ialah produk lokal yang lebih ramah lingkungan daripada produk impor karena jalur distribusinya pendek, tidak menghasilkan terlalu banyak emisi karbon yang berpotensi menyebabkan krisis iklim.

Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), asosiasi pemerintah kabupaten yang bertujuan mewujudkan target nasional untuk pembangunan berkelanjutan, menjalin kemitraan dengan berbagai pelaku UMKM produk lokal yang ramah lingkungan dan ramah sosial. “Kini sustainability yang terkait lingkungan telah menjadi indikator pasar secara global. Kalau tidak menjadi perhatian kita, bisa saja produk kita bagus tapi tidak diminati oleh pasar,” ungkap Ketua Program Pengembangan Bisnis Lestari, Lingkar Temu Kabupaten Lestari Nelson Pomalingo.

Namun nih, selain urusan ramah lingkungan, ada 4 alasan brand skincare lokal lebih pas untuk warga negeri aing.

1. Cocok untuk kulit orang Indonesia

Bedasar pengalaman dan pengamatan, Danang mengatakan produk skincare didesain sesuai dengan karakter negara produsen. Sebagai contoh, produk skincare dari Eropa akan fokus pada perawatan di iklim 4 musim.

Menurutnya, produk skincare buatan Indonesia, riset dan proses produksinya pasti dilakukan di sini, produknya dites pada orang Indonesia, dan sebagian besar bahan merupakan bahan lokal. “Jadi produknya akan lebih aman, lebih cocok untuk kulit orang Indonesia, dan lebih minim efek samping,” kata Danang.

Salah seorang pelaku usaha UMKM bidang kosmetik asal Aceh Tamiang Yefni mengatakan memakai bahan-bahan di sekitarnya untuk membuat berbagai produk perawatan tubuh dan rambut, seperti daun jambu, mahkota dewa, daun kelor, kopi, dan cengkih.

“Negeri ini memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya. Setiap bahan punya khasiat tersendiri. Misalnya, cengkih bisa menghilangkan jerawat atau pala yang bersifat anti-aging. Bahan-bahan lokal ini cocok untuk merawat kulit kita,” kata Yefni, yang terbiasa meracik masker sendiri sejak masih remaja.

2. Aroma dan teksturnya pas

Produk skincare buatan Indonesia cenderung disukai pasar domestik, karena dirancang sesuai iklim tropis. Danang membandingkan antara produk lokal dan produk Eropa. Menurutnya, tekstur produk lokal cenderung ringan, cocok untuk orang yang tinggal di negara tropis. Di lain sisi, produk Eropa terasa terlalu berat dan membuat kulit jadi tidak nyaman.

“Selain itu, aroma produk Eropa sering kali terlalu tajam, sedangkan aroma produk lokal lebih pas dengan selera kita. Sudah banyak produk lokal yang menggunakan bahan lokal sebagai penambah aroma. Misalnya, kopi yang sekarang dipakai sebagai bahan scrub. Selain kulit mendapat tambahan antioksidan, aroma kopi juga enak banget ketika dihirup,” kata Danang.

3. Harga terjangkau

Jika dibandingkan dengan produk impor, harga produk lokal jauh lebih terjangkau. Hal itu disebabkan penggunaan bahan lokal dan produksi yang dilakukan secara lokal juga. Meskipun demikian, Danang tak memungkiri bahwa harga produk lokal beragam. “Tidak bisa disangkal, harga tidak bohong. Artinya, produk lokal dengan harga lebih mahal punya kualitas yang lebih baik daripada produk lokal berharga murah,” ujarnya.

Ia lalu mencontohkan produk vitamin C yang teksturnya, mixing-nya, dan layering-nya pasti terasa berbeda. Ia juga menegaskan di balik harga, keamanan produk amat penting. Tandanya keamanan produk bisa dilihat dari adanya izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).

4. Pemberdayaan banyak orang

Proses produksi produk lokal yang dilakukan di negeri sendiri berarti membuka lapangan kerja bagi warga sekitar. Yefni mengatakan menggandeng beberapa pihak lain untuk membantu. Misalnya, ia membeli bahan dari penduduk setempat, meminta bantuan orang lain untuk mengirim produk, dan mendapatkan kemasan produk berupa besek tanaman bili dari teman sesama pengusaha.

“Kolaborasi itu perlu, karena sekaligus bisa memberdayakan masyarakat sekitar. Seandainya usaha saya lancar, volume produksi juga akan meningkat. Artinya, saya akan membeli lebih banyak bahan dari penjual. Perekonomian penduduk terbantu, petani pun ikut sejahtera. Semua pihak senang,” kata Yefni, yang sedang mengurus perizinan usahanya di Badan POM.


Sumber
kabarotocomAvatar border
newsbolaskorAvatar border
side.idAvatar border
side.id dan 2 lainnya memberi reputasi
3
981
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan