pict pribadi
Opus X memang sekilas terlihat seperti headset Bluetooth yang dikenal di pasaran. Dilengkapi headstrap yang dapat disesuaikan, ear cup yang dapat diputar dan dimiringkan untuk kenyamanan yang lebih baik, dan penutup kulit pada cup.

Semua kontrol diposisikan di bagian bawah cup telinga kanan. Ada tombol untuk volume naik dan turun (tombol jeda di antaranya). Jika lebih jauh ke bawah ada tombol daya, yang juga beralih di antara mode peredam bising (ANC aktif, ANC mati, atau passthrough suara sekitar). Tata letak kontrol mirip dengan kebanyakan headset ANC lainnya. Tetapi tombol di sini lebih mudah diakses daripada kontrol pada beberapa headset lain.

Di bagian kanan headset juga memiliki port USB Type-C, yang digunakan untuk mengisi daya. Dari informasi yang ane dapatkan dari Razer sih, headset ini dapat bertahan hingga 30 jam jika Active Noise Cancellation diaktifkan, atau hingga 40 jam dengan ANC nonaktif. Kemarin sempat ujicoba sih, emang benar rata-rata waktunya segitu kok.

Karena Opus X dianggap sebagai salah satu produk gaya hidup mobile Razer, Opus X hanya bekerja secara nirkabel melalui Bluetooth, dan tidak ada opsi jack audio 3.5mm. Ini sedikit mengecewakan, mengingat Opus asli memiliki dukungan untuk jack audio, sedangkan Opus X tidak. Ohh ya, Razer headset ini memiliki tiga varian warna: Mercury White, Quartz Pink, dan Razer Green.

pict pribadi
Terus terang, ane suka banget dengan kualitas suara pada Razer Opus X. Karena jika dibandingkan dengan audio yang lain dengan kisaran harga Razer Opus X, headset ini jelas lebih berkelas. Musik di Opus X dengan equalizer default terdengar bagus, dengan vokal dan instrumen yang jernih. Ane sendiri tidak merasakan adanya peningkatan bass yang berlebihan, yang merupakan masalah pada banyak produk audio dari merek 'gamer'. Active Noise Cancellation juga bekerja dengan baik. Dari segi kualitas suara, ane benar-benar takjub dengan tingkat audio dari Razer Opus X.

pict pribadi
Sekarang, ane bakal bahas tentang software-nua. Aplikasi Razer Audio, tersedia untuk iOS dan Android. Hal ini memungkinkan kita dapat memilih dari lima opsi equalizer, mulai dari Amplified, Enhanced Bass, Enhanced Clarity, dan Vocal. Sayangnya kita tidak dapat menyesuaikan pengaturan equalizer, hanya preset Razer sendiri yang tersedia.

Aplikasi ini juga memiliki sakelar perangkat lunak untuk ANC atau Game Mode. Yang penting, headset ini hanya mendukung codec audio AAC dan SBC, dan bukan protokol audio Qualcomm aptX. AptX terkadang dapat memberikan kualitas suara yang lebih baik dan latensi yang lebih rendah (pada perangkat Android dengan chipset Qualcomm). Tetapi, ane pribadi tidak pernah merasa ada perbedaan saat beralih antara AAC dan aptX pada headset yang mendukung kedua codec.

pict pribadi
Razer's Opus X adalah salah satu headset bluetooth yang mengesankan seharga $99, atau kisaran Rp 1.699.000. Headset ini memiliki kualitas build yang layak, kontrol taktil, ANC, dan kualitas suara yang bagus. Cuma sayangnya aja, headset ini tidak memiliki dukungan audio 3,5mm, yang ada di sebagian besar headset Bluetooth lainnya.

Kelebihan:
+ Fitur ANC yang menjawab kebutuhan pecinta audio
+ Kualitas suara yang jernih
+ Headstrap yang bisa diseusaikan
+ Semua kontrol di headset mudah dijangkau tangan
+ Mendukung penggunaan aplikasi Razer Audio di Android maupun iOS

Kekurangan:
- Tidak memiliki dukungan audio 3,5mm

BACA JUGA THREAD TECH LAINNYA !!!
Breaking News! Pencipta Dogecoin Tidak Lagi Mempercayai Pasar Crypto

[REVIEW] Huawei MateView GT, Monitor Gaming yang Bukan Menang Tampilan Aja!

[REVIEW] HUAWEI MatePad Pro 12.6-inch, Tablet Generasi Terbaru dengan Citarasa Laptop