Pada jam 8/9 malam, dulunya, aku pasti sudah ada di tempat hiburan malam dengan beberapa botol bir. Biasanya aku menghabiskan malam dengan konsumsi bir yang sangat banyak. Terkadang sampai aku harus menitipkan kendaraanku pada pegawai yang kukenal.

Mengkonsumsi bir merupakan pelarian untuk diriku dari rasa penat dan lelahnya bekerja. Bayangkan saja pekerjaan kantor yang seakan tidak ada habisnya. Setiap hari mengurusi dolumen ini dan itu. Belum lagi sifat bos yang kadang kala berbeda-beda tergantung dengan mood. Hal ini cukup melelahkan untuk dihadapi.

Biasanya aku akan memulai malamku dengan memesan bir Bintang. Aku biasa meminumnya hingga tiga botol. Kemudian aku tutup dengan minuman-minuman yang menuegarkan. Terkadang beberapa wanita akan menggoda. Jika dia cukup menarik untuk diajak bersenang-senang, aku bisa menghabiskan lebih banyak botol.

Hingga suatu hari, aku jatuh sakit dan tidak bisa bekerja terlalu berat. Jangankan bekerja, untuk berdiri saja sangat susah. Aku berhenti ke dokter setelah aku bergenti dengan kecanduan obat-obatanku. Aku lebih memilih untuk beristirahat sendiri, ketimbang pergi ke dokter. Dalam keadaan sakit membuatku termenung di saat aku tidak bisa berkuasa akan tubuhku sendiri. Di dalam renunganku, aku berpikir betapa buruknya yang kulakukan dengan tubuhku. Maksudku, dengan gaya hidupku yang menjadi alcoholic yang berat.

Setelah mampu untuk berdiri dan keluar bekerja lagi. Satu hal yang ingin kulakukan adalah untuk menjaga kesehatan. Tetapi kegabutan di malam hari membuatku terus memikirkan minuman keras. Aku coba dengan menonton, tetap saja aku tidak bisa. Untuk tidurpun susah, karena aku sudah terbiasa bangun hingga larut malam saat masa kuliah dulu.

Suatu hari aku melihat iklan sepeda di sosial media. Dulunya aku memang seseorang yang hobi bersepeda. Aku mencoba menawar harganya dan mendapatkan harga yang pas. Okay, malam ini aku akan bersepeda. Setelah mengelilingi kota semalaman dan melewati spot-spot tempat biasa aku menghabiskan malam, sempat terpikir untukku singgah di salah satunya. Akan tetapi, aku memilih untuk terus mengayuh sepedaku. Sesampainya di rumah, tubuhku penuh dengan keringat dan rasa lelah. Aku berniat untuk berbaring saja, malah membuatku tertidur.

Setelah sebulan melakukan rutinitas ini, ternyata banyak perubahan yang kurasakan. Yang paling utama adalah tidak ada kegabutan yang membuatku ingin get high seperti dulu lagi. Kalian tidak harus bersepeda jika ingin mencoba. Kalian bisa berlari, pergi ke gym (PPKM jadi belum bisa), skateboarding, atau hanya sekedar berolahraga di rumah.