- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
PRIA 69 Thn Dihukum 20 Bln Penjara akibat Pengeroyokan terkait Uang Parkir


TS
serikat.palak
PRIA 69 Thn Dihukum 20 Bln Penjara akibat Pengeroyokan terkait Uang Parkir

TRIBUN-MEDAN.com - Nekat keroyok orang karena persoalan uang parkir, Kakek 69 tahun Robert Simanjuntak alias Bandot, kini dihukum 1 tahun 8 bulan penjara (20 bulan) di Pengadilan Negeri (PN) Medan.
Warga Jalan Bulan Kelurahan Pusat Pasar, Kecamatan Medan Kota itu bersama beberapa rekannya, terbukti bersalah mengeroyok seorang tukang parkir ditengah pasar.
Majelis hakim yang diketahui Dominggus Silaban menilai terdakwa Robert teebukti bersalah melakukan penganiayaan, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 170 ayat (1) KUHP.
"Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 tahun dan 8 bulan," kata Hakim dalam amarnya sebagaimana dikutip dalam Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Medan, Selasa (20/7/2021).
Hukuman tersebut, lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ucok Yoantha yang meminta supaya terdakwa dihukum selama 2 tahun penjara.
Sementara itu, dalam sidang sebelumnya saksi korban Ageng Suroto hadir ke persidangan saat bersaksi atas peristiwa yang menimpa dirinya itu, menuturkan perkara itu terjadi pada Jumat tanggal 29 Januari 2021 sekira pukul 08.30 WIB.
Ageng yang mengaku sebagai tukang parkir resmi yang memiliki tiket bersiteru dengan Robert karena pembayaran uang parkir.
"Saya petugas parkir resmi, pas mau nagih sama konsumen dilarang sama terdakwa. Mereka ada empat orang menganiaya saya, dia paling tua, ikut mukul dia," kata Ageng.
Tidak hanya Robert, Ageng mengaku sejumlah orang ikut mengeroyoknya karena masalah sepele tersebut hingga ia mengalami sejumlah luka di badan dan kepalanya.
Usai mendengar keterangan saksi, majelis hakim yang diketahui Dominggus Silaban menanyakan kepada terdakwa yang mengikuti sidang secara daring, apakah benar ia melakukan pengeroyokan terhadap Ageng.
Namun Robert berkilah, kalau ia memukul Ageng bukan karena uang parkir melainkan karena Ageng merusak sapu miliknya.
"Karena dirusaknya sapu saya," cetus Robert.
Sementara itu, dalam dakwaan Jaksa menuturkan perkara itu bermula pada hari Jumat tanggal 29 Januari 2021 lalu, ketika itu saksi korban Ageng Suroto yang bekerja sebagai juru parkir di Jalan Bulan Pusat Pasar Medan, meminta uang parkir kepada supir mobil pick up yang parkir di tempat tersebut.
"Lalu supir tersebut mengatakan bahwa ianya telah memberikan uang parkir kepada Botak (belum tertangkap), sehingga saksi korban menegur Botak dan terjadi keributan. Lalu datang terdakwa Robert sambil mengeluarkan pisau dari belakang pinggangnya namun pisau tersebut jatuh ke tanah," kata Jaksa.
Selanjutnya, kata Jaksa, terdakwa bersama dengan dengan beberapa rekannya yakni Botak, Erik Dan Joni (masing-masing belum tertangkap) mendatangi saksi korban dan langsung memukul dan menendang ke arah wajah hingga saksi korban terjatuh, kemudian saksi korban kembali ditendang dan dipukul berkali-kali oleh terdakwa dan ketiga temannya secara bersama-sama.
https://medan.tribunnews.com/2021/07...arkir?page=all
Sesepuh budayawan mukapetak merangkap guru besar fakultas sastra mupet dipenjara karena melestarikan adat istiadat warisan nenek moyang

Miris, ini bukti bahwa pemerintah tidak peduli pada kelestarian budaya dan tradisi peribumih, dan lebih condong ke budaya2 import seperti budaya western, budaya wong pei hung, budaya soju, dan budaya sand niggaz

Gaya pujangga petak ON
*kaki angkat satu, tangan kiri pegang kertas sajak, tangan kanan mengepal mengarah ke langit, dengan getaran gejolak di dada, tereak peribumiiiihhhhh dgn menggelegar, penuh kegetiran, dan semangat pantang menyerah*
Gaya pujangga petak OFF
Sudah mirip gaya mahasiswa/i jurusan sastra mupet, blom gan?

OK,gaes, back to bussines as usual, kata warga Hamdan,tuh bocil2 umur 7 hingga 10 tahunan dari kampung badur dan kampung aur lingkungan 4, mondar mandir sepanjang hari dan malam tanpa masker di sekitar kantor camat medan maimun hingga jalan dahlia, jalan teratai, jalan melati, jalan kenanga,dst gak kenak dendak,waktu ditegur oleh salah satu warga bapak2 ubanan, tuh bocil2 malah maki anjeng k0nt0l fefek ke bapak2 warga setempat

Ortu mereka juga seliweran daerah sana tanpa masker semua tiap hari

Maklum kaum dhuafa tajir penerima tetap bansos dan qurban, yg tdk sanggup beli beras, sehingga terpaksa makan sabu tiap hari, dibeking kepling2 preman sungai deli

Kepling2 tepi sungai deli medan maimun/medan kota rata2 juga autis, kerja hanya kalau dilihat atasan saja, kata warga, bahkan ada yang bilang lurah nya juga magabut,entah apa kerja nya

3 hari pertama PPKM darurat di medan, semua Ruko jualan makanan di medan kota di wajibkan take away order only, wajib tolak pelanggan makan di tempat, dan tutup jam 5 sore
TAPI pedagang2 gerobak makanan dari kampung badur dan kampung aur tepi sungai deli, bebas terima pelanggan, sedia kursi plastik sampai 5 biji buat pelanggan duduk makan di tempat, buka dari pagi hingga malam, waktu persiapkan makanan juga dengan masker dibawah dagu dan hidung pilek, mantab tab tab top markotop, kepling,lurah,camat autis semua

di tambah semua warga kampung badur dan kampung aur lingkungan 4 mulai dari bocah hingga manula berjihad untuk menggagalkan PPKM di lingkungan2 lain, dengan gentayangan rame2 tanpa masker di sekitar kantor camat medan kota, gereja HKI, jalan teratai , hingga jalan dahlia 24jam sehari, 7 hari seminggu dari sebelum corona ada hingga post ini diketik

Aktivitas parkfour rutin bocil2 kali deli di pagar rumah warga juga dilaporkan berlangsung aman kondusif lancar bebas hambatan hingga minggu siang kemarin (tanpa masker juga tentunya)

Katanya sudah beberapa warga yang tinggal sekitar kantor camat medan kota, jalan wajir, jalan katamso,jalan melati,dan sekitarnya walau rajin pakai masker, tetap kenak batuk pilek panas selama sepekan terakhir berkat darul iblis kampung badur dan kampung aur lingkungan 4 yg mondar mandir 24 jam depan rumah2 mereka, tapi semua sepakat terima nasib kalau meninggal, supaya tidak dikubur di pemakaman khusus covid19
Jihad 3H di lingkungan2 orang baik2 berjalan aman kondusif lancar, maklum corona kan HOAX sesuai mazhab babik kali delik, semoga PPKM gagal lagi, perpanjang lagi, gagal lagi, perpanjang lagi, berkat jasa2 binatang parasit tepi kali deli dan tepi rel kereta api

Ane prediksi medan bakal kehabisan oksigen, around 7 weeks (take or give), dan trend begal motor berubah jadi trend begal tabung oksigen
Untuk petugas puskemas dan klinik yg punya tabung oksigen, bisa dipertimbangkan pemakaian vest yang dilapisi hazmat, bisa stab&spike vest seperti blade runner, ILIA, etc atau NJ-IIIA type vest (caliber 0.50 tembus juga say)
NANTI YG DAPAT BANSOS DAN BANTUAN EKONOMIK DARI PEMKOT MEDAN/PEMPROV SUMUT JUGA HANYA KELUARGA, HANDAI TAULAN PARA JIHADISTS PENGGAGAL PPKM BAU AER TAEK KALI DELI DAN AER GOT REL KERETA API, TERMASUK PARA PREMAN PARKIR BEKING KEPLING NARKOBAH VAROKAH

YG RUKO DAPAT TAEK DOANK SEPERTI BIYASAH

Mengapa medan ikut PPKM darurat ?
Karena PSBB medan sengaja digagalkan oleh jihad Triple H (3H) oleh anjengtullah kali deli bekerjasama dengan aparat medan sendiri
3H alias 3 HARAM :
1. HARAM MEMAKAI MASKER BAGI ANJENGLIMIN ANJENGLIMUN KALI DELI DI KAMPUNG2 ORANG LAIN DI MEDAN
2. HARAM TIDAK GENTAYANGAN TIAP HARI DI KAMPUNG2 ORANG LAIN,TERUTAMA AKTIVITAS MEMERAS, MENCURI, MENGANIAYA, MAEN BAGI KAUM ANJENGLIMIN BESERTA ANAK2 MEREKA, WAJIB HUKUMNYA 24 JAM DI KAMPUNG2 DAN LINGKUNGAN ORANG LAIN
3. HARAM BAGI APARAT UNTUK TIDAK AUTIS TERHADAP PELANGGARAN HUKUM PIDANA MAUPUN PROKES YANG DILAKUKAN OLEH ANJENGLIMIN ANJENGLIMUN KALI DELI SEPERTI KAMPUNG AUR LINGKUNGAN 4 DAN KAMPUNG BADUR
Berkat gerakan 3H ini, sekarang kota medan diberlakukan PPKM, dan korban jiwa terus berjatuhan
Senior ane dan 5 temen ane meninggal karena covid19, doain supaya nyawa mereka ditebus 77 kali lipat oleh 77 keturunan kaum yang sengaja mengagalkan PSBB medan,amin
Kemarin beli makanan di ruko makanan langganan, si ruko tidak ada duit kembalian, padahal sdh siang, tandanya dagangan nya dikit terjual, gimana dia bayar uang pajak londo anjengtullah harian (rata2 pedagang sana dipalak 50k-150k per hari oleh mujahidin palak kali setempat bekerjasama dgn ormas dan polkep)
Keadaan memang berat, tapi tidak seharusnya seberat ini, karena semua diperparah oleh anjengtullah kali deli+tepi rel kereta api bekerjasama dengan aparat korup
Singkat kata, PPKM darurat terjadi di medan, berkat jasa para anjengtullah tepi kali deli bersama aparat medan,gitu saja, hard fact nya
PPKM akan bernasib sama dengan PSBB , yakni gagal total
Kata warga, tiap malam, bocah2 kampung badur, dan aur lingkungan 4 ramai2 puluhan ekor tamasya ria di sekitar jalan dahlia hingga jalan teratai, ngumpul2 di lapangan bola kantor camat medan kota, semua tidak pernah masker, haram hukumnya dajjal kali deli pakai masker, dan beberapa di antara mereka akhir2 ini sering batuk2 kering gitu, sebarin virus di lingkungan sekitar jalan dahlia dan kantor camat medan kota

Ditambah orang tua dan kakek mereka yang malak parkir dari jalan pemuda, jalan wajir, jalan multatuli, jalan haji misbah, jalan juanda, jalan palangkaraya, jalan pandu, punya banyak cara kreatif pakai masker :
1. dipakai dibawah dagu
2. dipakai tutup mulut,hidungnya gak ditutup, nah ini juga gaya favorit kepling2 tepi kali deli, yg keluar dari tepi kali naik motor, langsung melawan arus di jalan letjen suprapto sooooorrrr


dibeking oleh polisi autis, jangankan keramaian, jalan umum pun ditutup buat acara kondangan darul setan kampung badur aur tepi sungai deli TANPA ditindak pidana (beda sama pulau jawa)

Singkatnya, TIDAK PERNAH ADA YG NAMANYA PSBB DI MEDAN, MULAI DARI AKHIR TAHUN 2019 HINGGA DETIK INI, SAMA HALNYA TIDAK PERNAH ADA PEMBERANTASAN PREMAN MULAI DARI JOKOWI JADI PRESIDEN PERTAMA KALI HINGGA DETIK INI

ANE JAMIN PPKM GAGAL, SAMA HALNYA DENGAN KEGAGALAN DALAM REVITALISASI SUNGAI DELI, KARENA BEKING MEREKA ADALAH SETAN YANG MAHA KUASA,MAKANYA SUKSES 10 TURUNAN DARI TAHUN 1965 ,MEREKA JADI SAMPAH MASYARAKAT YG MAHA TAJIR DARI DUIT PERAS,CURI,JAMBRET NARKOBA HOLOL

Kalau anda mencoba menghitung jumlah tindak kriminal dan pelanggaran PPKM di jalan depan pospol/mako pulisi medan dalam setengah hari saja, mulai dari jambret, todong, palak, maka anda perlu lebih dari jumlah total jari di tubuh anda (termasuk jari kaki)

SEMUA WARGA MEDAN SUDAH PERNAH MERASAKAN SENDIRI DIPALAK PREMAN DI DEPAN KOMUK POLISI MEDAN,TERMASUK PARA KASKUSERS MEDAN DAN ANE SENDIRI,KARENA 99% POLISI MEDAN MENDERITA PENYAKIT AUTIS

Anak buah gunawan nababan MASIH AKTIF dari PP pusat pasar malak semua pickup dan truk di jalan pandu simpang jalan surakarta, ada mobil patroli lewat, cuma main2 lampu kedap kedip biru saja

SEKELUMIT PERISTIWA PENGANIAYAAN DAN PEMERASAN DEPAN POSPOL MEDAN YG MASUK MEDIA

Penganiayaan dan pemerasan manula cimed oleh petak ormas okp dekat pospol simpang katamso,medan kota

Penganiayaan dan pemerasan kru film oleh mujahidin parkir ormas PP di dekat pospol kesawan,medan kota,TERJADI DEPAN MATA POLISI NYA DAN WAKTU KORBAN MELAPOR, POLISI MENOLAK DENGAN ALASAN DIA HANYA POLANTAS, JADI WARGA JAKARTA KRU FILM DISURUH CARI SENDIRI KESAWAN ITU WILAYAH POLSEK MANA DAN LAPOR SENDIRI


SEKELUMIT PERISTIWA PENGANIAYAAN DAN PEMERASAN DEPAN POSPOL MEDAN YG DIALAMIN KASKUSER2 SINI :
agan ruko pernah berantem dengan preman parkir depan pospol lapangan merdeka

ane sendiri pernah berantem dengan preman muka persegik malak parkir 5000 depan satlantas medan, DIDEPAN PULUHAN POLISI DAN PNS POLRI LALU LALANG CUEK BEBEK

Agan kaskuser yang kerja di sambu, sering di palak dan sering menyaksikan angkot dipalak TEPAT DI DEPAN KOMUK POLISI2 WAJAH PERSEGIK DI POSPOL SUB SEKTOR SAMBU, MEDAN

Kabarnya konon KAPOLRI dulu juga ada yg terjangkit virus AUTIS asal sumut (Cok-TAK3 virus)



Kata temen cewe yang dulu sempat part timer jadi sepegeh di country club jakarta,sering tuh tokoh ummat sumut hohohihihohohihi sama kapolri2 terdahulu sambil remes2 patpat sepegeh2 bohay montoq putih sintal holol


Perkembangan jumlah penjahat+kampung ilegal+bangunan liar tepi sungai deli di medan maimun mengikuti pola exponential, tidak eksklusif milik corona virus
dihitung dari zaman orba 1965,maka

preman----> sumber keresahan,inflasi kebutuhan pokok,pungli, narkoba, jambret, rampok,begal
10 tahun kemudian
preman+anak preman ------→ sumber keresahan,inflasi kebutuhan pokok,pungli, narkoba, jambret, rampok,begal meningkat 2 kali
10 tahun kemudian
preman+anak preman+cucu preman -----→ sumber keresahan,inflasi kebutuhan pokok,pungli, narkoba, jambret, rampok,begal meningkat 3 kali
DST,HINGGA KINI
Maka seharusnya pada 2021, dimana sesudah 56 tahun, kampung2 dajjal kali deli ini harusnya pertumbuhan dan perkembangan nya menjadi 500%-600%
Tapi faktanya, ternyata Perkembangan populasi penjahat+kampung ilegal,bangunan liar tepi sungai deli melebihi 1300%
Membuat medan maimun menjadi kecamatan dengan wilayah terkecil dibanding kecamatan lain, tapi dengan jumlah kepadatan penjahat terbesar per m2

Semua ini tidak terlepas dari kerja keras para camat2,lurah2, aparat, parpol, dari dulu hingga kini

Ada banyak kepentingan di daerah tepi sungai deli medan maimun, mulai dari bisnis narkoba, bisnis premanisme, bisnis pemilu/pilkada
Tempat mendulang penghasilan tambahan yg melebihi gaji negara bagi aparat
Tempat penyimpanan,distribusi,oplos narkoba
Tempat mendulang suara pemilih pilkada/pemilu oleh parpol2 terrorist
Tempat koar2 tereak peribumi, banci , kejawen, bencong, ter Islam, ter benar
Tempat rekrut SDM mujahidin penjarah,pemerkosa,pembakar gereja,vihara,dll
Tempat kembang biak, alias tambak preman,jambret,maling, jihadis, becak barang hantu (legenda becak barang aur jauh lebih tua dari becak hantu medan)
Tempat penerima bansos, listrik "gratis", bantuan pemerintah dari uang pajak kitak2
Inilah salah satu ciri pemerintahan kitak2, alias belanda anjengtullah, dimana kaum ekonomi menengah tidak dianggap eksis, walau menempati porsi penduduk terbanyak
Tidak ada istilah menengah, hanya ada "si miskin dan si kaya", "si kaya dan si miskin", baik dalam regulasi pemerintahan maupun dalam khutbah2 keagamaan

Dimana tentu saja kaum yang tidak diakui ini alias kaum menengah yang dibuat pemerintah untuk "kasi makan" kaum miskin dalam bentuk Subsidi silang listrik, subsidi silang air, subsidi silang ini itu, dan yang dapat muka,selalu adalah calon anggota dHewan dari parpol2 taliban dan komunis berbalut agama
Selain pajak dan tagihan resmi, pemerintahan londo taliban juga mengatur supaya kaum menengah juga "kasi makan" kaum preman tepi kali dan tepi rel, supaya populasi mereka tambah banyak, gampang koar2 utk tereak putera daerah, banci,kejawen,bencong utk mendulang suara bagi parpol2 taliban dan komunis berbalut agama
Bonus bocah2 darul anjeng dan ansharot jilmek umur 7-15 tahunan tanpa masker,patroli naek speda dari tepi kali, muter di pemukiman warga
disusul malam hingga subuh, santri al anjengtullah aur lingkungan 4 dan badur tanpa masker maen bola sambil lemparin batu rumah2 warga buat testing ada penghuni tidak, dari kantor camat medan maimun hingga ke jalan teratai menuju muara kampung dajjal aur lingkungan 4 dan badur yg terletak di jln letjen suprapto, itu selalu rute tetap karena dinilai gampang dimaenin dan gampang melarikan diri ke kali deli anjengtullah tercintah, tradisi selama 10 turunan dari sebelum kita lahir
Dengan meniru prinsip pemerintahan londo anjengtullah, maka mazhab dajjal kali deli selama 10 turunan adalah : “punya/sewa ruko = kaya;tinggal tepi kali =kismin”, sehingga para mujahidin palak parkir dari kampung aur lingkungan4+kampung badur walau pendapatan mereka dari premanisme melebihi pendapatan pekerja kantoran,cukup untuk nyabu+susu anak tiap hari, bebas pajak pula karena ilegal, MEREKA PULAK YG MENJADI PENERIMA BANSOS TETAP DAN PENERIMA KURBAN PERMANEN ABADI

Kabarnya wilayah pemerasan geng Alex,Wandy,Hafitz,Lingo, dkk dari kampung Aur lingkungan 4 dan Badur bertambah luas,bahkan ada yg dimutasi dari jalan pemuda ke jalan dr mansur dekat USU

Dimana tentunya manajer keuangan "non resmi" adalah para kumendan petak bersama aparatur sipil lainnya

JIHAD GAGALKAN PPKM MEDAN PASTI BERHASIL
0
703
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan