Selalu Dibandingkan
Prolog

"Dari mana saja kamu? Ini sudah jam 1 lewat, habis menjalang ya? Ck"
Suara bariton pria baya tersebut terdengar sangat mengerikan meskipun terkesan dingin.

"Sudahlah Ayah, tidak usah memperdulikan perempuan itu, dia kan tidak punya mulut. Jadi percuma Ayah bicara padanya" sahut pria tampan yg berada disamping Ayahnya itu.

Sedangkan, gadis yang sedang dibicarakan itu hanya menoleh dan mendengarkannya saja tanpa menjawab. Setelah itu, dia langsung bergegas ke atas kamarnya.

"Yah, Ayah masih khawatir sama kak Winny? Ayah sayang sama kak Winny? Ayah tidak sayang lagi sama El. Iyakan?" Ucap gadis cantik itu sambil menangis dihadapan Ayahnya.

"Hey, Ayah hanya menyayangimu dan juga Abangmu Richard. Ayah tidak menyayangi orang lain lagi selain kalian dan juga... almarhum Bunda kalian" jawab Ayahnya dengan nada sedih di kalimat terakhirnya.

"Tapi aku pernah dengar, katanya orang tua yang sering marah-marah dan khawatir sama anaknya, berarti orang tua itu sangat menyayanginya" bantah gadis cantik itu.

Ayah dan abangnya pun hanya terkekeh mendengar penuturan gadis kesayangan mereka itu.

"Sayang, Ayah memarahinya karena dia itu salah, Ayah tidak menyayanginya justru Ayah sangat membencinya nak". Ayahnya mejelaskannya sembari mengelus rambut anak gadisnya itu.

Dilain ruangan, seorang gadis berbaju kaos hitam kebesaran dan celana training yang hitam pula dengan rambut yang di kuncir asal-asalan, sedang memperhatikan keluarganya yang terlihat harmonis tanpa dirinya. Ia terkekeh sambil memegang dadanya. Sakit, itu yang dia rasakan.

"Huh, i miss You Bunda and Will always missing you"..

_____________________________________________

Part 1

Seorang gadis yang sedang duduk di halte menunggu bus untuk berangkat kesekolah, dia duduk termenung sambil memikirkan sesuatu.

Winny Sillvester Armelan, gadis cantik itu, dia adalah seorang gadis cantik berambut panjang hitam, memiliki bola mata hitam pekat dan bulat seperti boneka, hidung mancungnya menambah kesan imut diwajahnya.
Winny adalah seorang gadis berhati lemah lembut, pintar bahkan sangat jenius, dan rendah hati. Disekolah ia berpenampilan seperti siswa lainnya, dia sering dijadikan target bully, tetapi tidak ada yang tau, bahwa Winny adalah gadis tomboy, jago dalam bela diri, ketua geng motor, dan perempuan pendendam.

Sifat tomboynya hanya ia perlihatkan saat ia berada di rumah dan di luar rumah pada malam hari.

"Hari ini bang Richard bakal tunangan, semua keluarga bahkan sepupu-sepupuku itu pasti menginap nantinya," ucap Winny dengan nada lesu. "Pasti aku akan dibanding-bandingkan lagi oleh mereka, huh..," sambungnya.

Ya, hari ini adalah hari pertunangan abangnya Richard, lebih tepatnya Richard Silvester Armelan. Saudara kandung Winny, dia adalah pria kejam, berhati dingin, dan pemaksa. Tetapi terkecuali pada adik bungsunya Elia Granata kevia.

Elia Granata Kevia, adik bungsu Richard dan Winny. Gadis cantik berponi, memiliki wajah yang cukup cantik, dia gadis yang bersifat sangat manja, egois, dan bermuka dua.

***

Winny segera berangkat setelah angkot yang dia tunggu telah datang.
Setelah sampai disekolah, Winny langsung saja memasuki kelasnya dan menaruh tasnya di meja paling belakang, karna itulah tempat duduknya. Ia duduk sendiri di mejanya, karna tidak ada satupun teman atau sahabat yang mau duduk dengannya.

Setelah menaruh tas, Winny segera berlari keluar untuk mengikuti upacara.
Setelah selesai upacara akan dilaksanakan pemerikasaan perlengkapan. Tiba-tiba saja seseorang dengan sengaja mengambil topi Winny, dan langsung menyembunyikannya.

"Kembalikan topiku Jac," ucap Winny dengan nada dinginnya.

_____________________________________________

Part_2

"Kalau lu mau gua balikin ni topi, lu harus berlutut dihadapan gua, sambil memohon," bisik Jackie tepat di telinganya.
Jackie Brianta Cloe, pria tampan yang memiliki wajah blasteran indo-Korea, you know lah seperti apa wajah-wajah tampan orang Korea, seperti itulah wajah Jackie bahkan mungkin jauh lebih tampan. Dia merupakan most wanted di sekolahnya karena kekayaan, ketampanan, bahkan karena kepintarannya. Jackie memiliki sifat kejam, berhati dingin, dan bad lah pokoknya.
Entah, apa yang membuatnya sangat membenci Winny, bahkan jika dilihat dialah siswa yang paling sering mengganggu Winny disekolah.

"Kak, aku mohon kembalikan topiku, bentar lagi barisanku akan diperiksa," pinta Winny dengan menyatukan tangannya.

"Ck, makanya berlututlah," tegas Jackie.

Belum sempat Winny berlutut, guru yang memeriksa telah sampai di barisan Winny.
"Dimana topimu?," Tanya pak Harto

Winny menatap Jackie sekilas, terlihat Jackie melototinya seakan memberi peringatan untuk tidak bicara sebenarnya.

"Em...saya lupa membawanya pak," ucap Winny sambil menunduk.

"Kau ini selalu saja bikin masalah, udah bodoh, pikun lagi. Cepat, hadap tiang bendera sampai pelajaran pertama selesai," ucap pak Harto dengan tegas sambil memukul kak Winny dengan garis kayu ditangannya.

Selepas kepergian Winny, Jackie tersenyum miring dan langsung masuk ke kelas.

***

"Bunda, Arif seandainya kalian ada disini Winny ga bakal ngerasain ini semua, Bun.. aku bukan pembunuh. Rif, kamu juga kenapa ninggalin aku, kapan kamu pulang, aku lelah seperti ini terus, ini bukan diriku. Aku juga ingin melawan tetapi bagaimana jika El mengadu pada Ayah. El, tunggu saja waktunya aku akan membongkar semuanya, dan kau akan tau seperti apa jiwa psycopathku," batin winny.

penulisan dan ide saya sendiri