

TS
dengarkantatang
RAPUH !!!

"REGA!!" teriak Amel setelah sampai di ambang pintu kantin.
"kenapa?" sahut Rega heran.
"Lo punya otak gak sih, Ga?!" perntanyaan tiba-tiba yang keluar dari mulut Amel membuat Rega menatapnya bingung.
Gadis itu menatap tajam kearahnya.
"Naya dihukum dilapangan!"
"Dihukum?" tanya Rega memastikan.
"Iya, dia dihukum karna telat datang kesekolah, dan itu semua karna lo!"
"Dia nungguin lo jemput Ga! Tapi lo malah lebih milih ngejemput Sella." Amel menatap jengah cowok itu.
"Gue gak tau kalau Naya nungguin gue," lirih Rega.
"Iyalah, 'kan yang lo prioritasi itu Sella bukan Naya!" ucap Amel dengan dengusan jijik diakhir kalimatnya. Gadis itu berjalan menuju keluar kantin.
°°°
"Ngapain lo?" tanya gadis itu dingin melihat sosok Rega yang menyodorkan sebotol air kepadanya.
Rega tersenyum tipis, "Bawain lo minum, lo pasti cape habis lari keliling lapangan."
"Maksud gue ngapain lo peduli?" Naya menatap Rega sekilas.
"Gue 'kan pacar lo Nay," ucap Rega lembut.
"Hha, pacar?"
"Nay__"
"Gue nungguin lo dua jam tapi lo malah milih ngejemput Sella," Naya to the point.
"Nay, gue emang mau ngejemput lo, tapi Sella__"
"Iya-iya tau, disaat lo denger nama Sella otomatis gue, Naya kehapus dari otak lo." sahut Naya tersenyum miris.
"Nay, Sella butuh gue. Plis ngertiin ya?" ucap Rega lembut. Tangganya terulur menggapai tanggan Naya tapi dengan cepat ditepis oleh gadis itu.
"Ngertiin lo? Lo bisa gak ngertiin gue?!" tanya Naya menggebu-gebu.
Naya kini berdiri tepat dihadapan Rega. Ia sedikit mendogak keatas karna tubuh Rega yang lebih tinggi darinya.
"Mikir! Gue cemburu, Ga! Lo lebih perhatian sama Sella yang statusnya itu mantan lo yang sekarang jadi sahabat," ucap Naya dingin, "Disini gue kadang suka mikir, gue itu sebenernya bertahan atau cuma nunda perpisahan!"
"Sembunyi dibalik kata 'sahabat', gak punya otak lo!" sentaknya berlalu dari sana meninggalkan Rega yang mematung.
"Gimana sama Naya?" tanya Danu
Rega yang baru sampai di kelas menatap sendu Danu.
"Naya marah sama gue, Nu."
"Makanya jadi cowok itu harus punya pendirian," ketus Tegar.
"Ajak ketemu gih, bujukin," usul Danu.
Rega hanya berdehem pelan sebagai jawaban.
°°°
"Perlu gue labrak!" tanya Amel mengebu-gebu.
"Udah gak usah Mel,"
"Nay, cewek gatel kek Sella harus dikasih pelajaran sekali-kali,"
"Percuma, kalau Rega nya aja gak mau lepas dari Sella,"
"Putus aja lah, enggak tega gue Nay ngeliat lo diginiin terus," ucap Amel menatap prihatin Naya.
Naya menghela nafasnya pelan, "Maunya gitu, tapi gue belum siap kehilangan Rega, Mel."
"Naya, lo itu cantik, pinter, baik. Masih banyak yang mau sama lo Nay,"
"Setiap orang punya porsi perjuang masingmasing Mel,"
"Nay, inget berjuang itu dilakukan oleh dua pihak, bukan satu."
"Mau kemana?" tanya Amel melihat Naya hendak keluar dari kelas.
"Taman belakang," sahut Naya dan berlalu dari sana.
°°°
Rega sedang berjalan di koridor menuju taman belakang sekolah. Ia sudah mengirim pesan pada Naya untuk bertemu disana.
"REGA"
Mendengar namanya dipanggil sontak saja Rega menoleh.
"Kenapa Sell?"
Ya yang memanggil Rega adalah Sella.
"Temenin aku ke aula, ya?"
"Aula?"
"Iya, buat persiapan seni. 'kan aku ketua panitia seni Ga,"
"Yaudah kalau gitu ayo aku temenin," ucap Rega tersenyim tipis. Rega memegang tangan Sella menuju aula.
Ck sepertinya benar apa yang Naya katakan, mendengar nama Sella otamatis dia, Naya terhapus dari otak Rega.
Apakah Rega lupa? Ia sudah berjanji bertemu Naya di taman belakang sekolah? Diingkari lagi? Sepertinya begitu.
Semoga suka
sumber dan ide saya sendiri
no plagiarisme


bukhorigan memberi reputasi
1
43.5K
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan