Kaskus

News

InRealLifeAvatar border
TS
InRealLife
Survei LSI: 68,6 Persen Responden Percaya Vaksin Cegah Penularan Covid-19
https://nasional.tempo.co/read/14845...laran-covid-19

Survei LSI: 68,6 Persen Responden Percaya Vaksin Cegah Penularan Covid-19


Quote:

Laporan hasil survei lengkapnya ada di sini:"
[url]http://www.lsi.or.id/riset/456/rilis-survei-lsi-terkait-vaksin-18-juli-2021 [/url]

[url]http://www.lsi.or.id/file_download/187 [/url]

Rangkumannya (saya dapat dari rekan):

1. Mayoritas responden (66,5%) tahu tentang virus Covid-19, hanya 29,3% yang mengaku tahu sedikit, dan 3,9% yang tidak tahu sama sekali.

2. Mayoritas responden menganggap Covid-19 sama-sama mengancam terhadap kesehatan (92%) dan ekonomi masyarakat Indonesia (95,8%).Jumlah responden yang menilai covid-19 mengancam ekonomi lebih besar.

3. Jumlah responden yang merasa kemungkinan besar tertular dan kemungkinan kecil tertular hampir seimbang. 40,5% responden merasa sangat besar (11,2%) dan cukup besar (29,3%) tertular covid-19, sementara itu ada 33,6% responden yang merasa cukup kecil (23,9%) dan sangat kecil (9,7%) kemungkinan tertular covid-19. Adapun ada 21,6% responden yang merasa berada di antara besar dan kecil kemungkinan.

4. Mayoritas responden (70,9%) menilai besar kemungkinan kehidupan akan lebih buruk karena dampak ekonomi dari wabah Covid-19.

5. Mayoritas responden tahu akan program vaksin (90,3%) dan mayoritas setuju terhadap program tersebut (84,9%), dan sebanyak 68,9% responden percaya vaksin dapat mencegah tertular dari virus covid 19, ada 23,5% yang tidak percaya vaksin dapat mencegah penularan covid.

6. Mayoritas responden (82,6%) belum divaksin, hanya 7,5% yang sudah menerima 2 dosis, dan 9,9% yang menerima 1 dosis. Sementara itu, dari jumlah yang belum divaksin, 63,6% di antaranya bersedia divaksin, dan 36,4% di antaranya tidak bersedia divaksin. Alasan dari responden yang tidak bersedia divaksin adalah takut efek samping (tidak aman) 55,5%, vaksin dianggap tidak aman (25,4%), tidak butuh karena badan sehat (19%), vaksin mungkin tidak halal (9,9%) dan tidak mau membayar untuk dapat vaksin (8,7%).

7. Ada 4% responden yang diminta untuk memberi hadiah atau uang di luar ketentuan resmi untuk mendapatkan vaksin, sementara 92,2% di antaranya tidak pernah mengalami.

8. Mayoritas responden (63,7%) yakin pemerintah dapat memenuhi target vaksinasi tahun 2021, sementara ada 25,8% yang tidak yakin.

9. Mayoritas responden menilai besar kemungkinan anggaran vaksin disalahgunakan (73,8%), sementara responden cukup berimbang dalam hal keyakinan pemerintah yakin penggunaan anggaran vaksin tidak dikorupsi (50,1%) dan yang kurang yakin anggaran vaksin tidak dikorupsi (41,2%)

10. Program vaksin tepat sasaran: 68,6% responden menilai program vaksin saat ini telah tepat sasaran dan 87,3% responden setuju program vaksin gotong royong bagi karyawan perusahaan dan keluarganya biayanya ditanggung oleh perusahaan. Sementara itu, 76% responden tidak bersedia untuk membayar atau membeli vaksin secara pribadi.

11. Astrazeneca dan Sinovac adalah vaksin yang paling diketahui responden, dan sinovac yang paling dipercaya. Astrazeneca diketahui 54,4% responden dan dipercaya 59,8% responden dari yang mengetahuinya, Sinovac diketahui 61,2% responden dan dipercaya 68% responden, sementara Pfizer hanya diketahui 20,2% responden dan dipercaya 64,1%, Moderna diketahui 17,8% responden dan dipercaya 65,5% responden, dan Novavax diketahui 17,3% responden dan dipercaya 57,1% responden.

12. Vaksin Aman dan Halal. 69,3% responden sangat yakin (9,1%) dan cukup yakin (60,3%) vaksin yang digunakan di Indonesia aman, sementara itu sebanyak 69% responden juga percaya vaksin Covid-19 di Indonsia Halal, hanya 24,3% responden yang kurang percaya.

13. Masyarakat puas kinerja presiden. Mayoritas responden (59,6%) puas terhadap kerja Presiden Jokowi dalam menangani wabah Covid-19, ada 31% yang merasa kurang puas dan 6,1% yang tidak puas sama sekali. Kepuasan terhadap kinerja Presiden memang menurun dibanding Desember 2020 yang mencapai 68,9%, namun masih lebih tinggi dari bulan Oktober 2020 yang tingkat kepuasaannya hanya 57,9%. Asal daerah responden dengan tingkat ketidakpuasan tertinggi ada di DKI (49,4%), Jabar (43,7%), dan Jateng (40,9%).

14. Mayoritas responden masih percaya bahwa Presiden Jokowi akan mampu menangani Covid-19 (43%), namun jumlahnya menurun sejak September 2020, di mana saat itu jumlah responden yang percaya jumlahnya 60,6%. Sementara itu, jumlah responden yang tidak percaya jumlahnya naik menjadi 22,6% tertinggi sejak September 2020 yang mencapai 14,3%. Adapun jumlah responden yang menanggapi biasa saja jumlahnya juga naik menjadi 32%.

15. Jumlah responden yang menilai sebaiknya pemerintah memprioritaskan masalah ekonomi atau kesehatan dalam pandemi cukup berimbang. Pada periode survei Juni 2021, jumlah responden yang ingin pemerintah prioritaskan masalah ekonomi lebih besar (50,7%) dibanding yang ingin masalah kesehatan diprioritaskan hanya 46,2%. Di periode survei sebelumnya September 2020, jumlah yang ingin masalah kesehatan diprioritaskan lebih besar (60,5%) dibanding yang ingin masalah ekonomi diprioritaskan (36%)

16. Mayoritas ingin PSBB dihentikan agar ekoomi bisa berjalan (57% responden), sementara 39% responden ingin PSBB dilanjutkan agar penyebaran virus bisa diatasi. Jumlah responden yang ingin PSBB dihentikan selalu lebih banyak: pad Juli (60,6% responden) ingin PSBB dihentikan, dan di September 2020 ada 54% responden.

17. Keadaan Ekonomi Nasional Dinilai Sedang Buruk. Ada 56,5% responden yang menilai keadaan ekonomi nasional secara umum saat ini buruk. Jumlah tersebut meningkat dibanding periode Januari 2021 di mana hanya 42,4% responden yang menilai buruk. Akan tetapi, jumlah itu belum setinggi penilaian  pada Mei 2020 yang saat itu 81% responden menilai keadaan ekonomi buruk. Mayoritas responden (69%) mengalami penurunan pendapatan rumah tangga sejak imbauan bekerja dan belajar dari rumah. Dari jumlah tersebut, 74,9% di antaranya menilai penurunannya dalam jumlah banyak jika dibandingkan sebelum Covid-19.

18. Mayoritas responden masih menjadikan televisi (75,3% responden) sebagai sumber informasi tentang covid-19, selanjutnya whatsapp (40,2%), dan facebook (33,9%).
37sanchiAvatar border
salonPlusPlussAvatar border
chatcareAvatar border
chatcare dan 2 lainnya memberi reputasi
3
837
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan