Kaskus

Entertainment

belisingaporeAvatar border
TS
belisingapore
Apakah agen agen asuransi di indo suka menipu?
Ini pertanyaan yang sudah sering ditanyakan dan dituduhkan oleh banyak orang.

Apakah agen agen asuransi di indo suka menipu?


Gimana ya.

Contoh, kalo bener banyak penipuan, menipunya gimana? Kenapa korban nggak lapor polisi?

Lagi pula, kalo toh bener agen nipu, kan nasabah tinggal baca ringkasan polis dan buku polis?

Kalo nggak ada yang nipu kok banyak yang complain? Mengapa banyak perusahaan asuransi yang masih berdiri punya kantor mewah dan lain lain.

Ada teman saya yang menyimpulkan. Yang nipu bukan hanya agen asuransinya. Kalo hanya agen asuransinya ya biarkan saja si Agen nipu lalu konsumen tinggal baca ringkasan polis atau kontrak.

Perusahaannya juga tidak beritikad baik dengan tidak menulis biaya dengan jelas. OJK merestui dan bahkan mencegah asuransi yang lebih cost effective untuk dapat ijin. Karena hukum di indo korup, asuransi di indo amat mahal dan bisa ratusan kali lebih mahal dari asuransi di Singapore. Tentu saja nasabahnya tidak tahu waktu beli dan kehilangan banyak uang.

Itu menjelaskan mengapa banyak customer complain dan tetap saja masalah begini. Perusahaan asuransi tetap punya gedung tinggi, tetap berdiri, dan tidak disentuh hukum.

Betul begitu? Ya beberapa statement diatas agak abu abu. Yuk kita bahas sama sama. Anda simpulkan sendiri.

Saya pernah tanya beberapa pengacara. Kira kira orang yang familiar dengan kasus kasus yang dianggap penipuan itu cukup sepakat dengan apa yang kira kira terjadi. 

Tetapi ada yang menganggap ini penipuan. Ada lagi yang menganggap ini bukan penipuan tetapi pintar pintarnya jualan. Banyak statement yang menurut banyak orang kebohongan orang lain bilang bahasa marketing. Ya anda nilai sendiri lah.

Tetapi setahu saya belum ada yang menyangkal kalau asuransi di indo bisa ratusan kali, dan mungkin mendekati 1000 kali lebih mahal dari asuransi di Singapore. Lebih mahal di sini dalam arti lebih tidak cost effective untuk asuransi yang memang bisa dibandingkan apple to apple, seperti asuransi jiwa dengan umur, jenis kelamin yang sama.

Kalau suatu barang lebih mahal 2-3 kali saja itu sudah aneh. Kok bisa lebih mahal ratusan kali dan bisa laku? Ini asuransi lho. Produk financial yang gampang dibandingkan. Komoditi. Kok harga bisa beda jauh.

Beberapa ragu tetapi sesudah ditunjukkan bukti setuju. Kok mahal bisa laku? Penipuan atau tidak?

Ya anda yang simpulkan sendiri. Saya akan share bukti bukti yang setahu saya benar, dan cukup bisa diverifikasi. Yang anda tidak bisa verifikasi anggap saja dugaan. Tetapi dari yang bisa diverifikasi anda bisa simpulkan kalau kemungkinan besar dugaan itu betul.

1. Asuransi di indo jauh lebih mahal dari asuransi di Singapore

Jauh lebih mahalnya berapa saya tidak tahu pasti. Kalo mau liberal, 3-1000 kali lebih mahal.

Kalau anda tidak merokok dan anda mencari asuransi jiwa sederhana yang semurah mungkin, tanggungan sama, asuransi di indo yang paling murah yang saya tau itu sekitar 7 kali lebih mahal dari asuransi Singapore.

Tetapi di Indo perusahaan asuransi tidak membedakan merokok dan tidak merokok. Kalau anda merokok sekitar 3.5 kali.

Untuk bukti anda bisa cari harga asuransi di singlife.com dan anda tanya nilai term di agen asuransi indo.

Tapi itu hanya puncak gunung es. Harga asuransi di indo kalo campur investasi, bisa jauh lebih mahal dari harga term di indo. Premi tentu saja bisa ratusan kali lebih mahal. Kan selalu saja ada customer yang menggunakan asuransi untuk investasi.

Nah premi itu sering dikira "investasi" oleh customer. Padahal sebagian premi itu untuk bayar biaya. Nah porsi biaya itu bisa 100 kali lipat. Berapa porsi yang betul diinvestasikan dan yang hilang untuk biaya atau asuransi sering tidak jelas.

Ini ada yang complain https://www.kaskus.co.id/thread/5992...biaya-100-220/ . Jadi orang itu ketemu satu asuransi yang biaya akuisisi tahun pertamanya 100 kali lipat harga term. Sampai sekarang belum ada yang bantah. Sudah banyak threat menanyakan ini, tidak ada satupun agen avrist beritikad baik mengkonfirmasi atau menyangkal biaya di depan umum secara jelas. Setau saya.

Jadi kalo harga term 7-10 kali di indo dan harga unit link bisa 100 kali lebih dari itu, ya estimasi kalo biaya di indo 7-1000 kali cukup reasonable. Menurut anda gimana?

2. Biaya 100 kali lipat tidak diberitahukan ke customer dengan jelas

Nah ini controversial. Ini sesuatu yang saya sebetulnya ingin memastikan juga.

Tapi logikanya, kalo biaya selalu diberitahukan dengan jelas kan customernya tau. Kalo customernya tau, ngapain beli? Lagi pula, kalo biaya selalu diberitahukan dengan jelas, seharusnya tidak susah dong mendapatkan keterangan yang jujur jelas benar di depan umum? Ternyata susah lho bro.

Anyway, ini complain yang sering kali kita dengar. Orang menabung banyak di unit link lalu "kaget" karena nilai tunai mereka sedikit.

Biasanya agen asuransi menjelaskan ini terjadi karena harga saham lagi turun dll dll... Padahal sebab utamanya adalah biaya besar. Customer kaget karena memang tidak tahu ataupun menyangka ada biaya sebesar itu.
Quote:

http://www.mauasuransi.com/artikel/2...-di-polis-anda

Tuh ya contoh claim dari web. Anda pasti juga sudah mendengar complain typical seperti ini.

Cara menjualnya kira kira begini..

Agen asuransi menawarkan asuransi campur investasi. Nah ditawarkan misalnya asuransi dengan premi 100 juta. Di asuransi itu ada biaya 50 juta lebih. Biasanya ada biaya akuisisi yang besarnya sekitar 200% dari premi tahunan di 5 tahun pertama.

Premi bisa besar sekali meskipun manfaat kecil. Kalau beli terpisah di indo, misalnya, premi bisa jadi hanya 500 ribu. Tetapi ada biaya 50 juta. Nah customernya tidak tahu ada biaya segitu. Taunya semua investasi.

Nah biaya itu, setau saya sengaja tidak ditulis jelas. Jadi customer normal kalo baca sering terlewat. Perusahaan asuransinya tidak tulis jelas, ada biaya 50 juta. Tidak. Customer harus menggabungkan info dari paling tidak dua halaman untuk tahu. Harus hitung sendiri.

Jadi ini penipuan atau tidak? Ya beberapa pengacara bilang bukan penipuan. Kan ditulis. Mau tidak jelasnya seberapa, ya pokoknya ditulis. Beberapa pengacara lain bilang penipuan. Dan serba sulit. Kadang bisa jadi menurut  hukum ini bukan penipuan. Tetapi pengacara yang ingin project bilang penipuan supaya clientnya nuntut. Kita nggak tau juga kan?

Intinya banyak customer tidak tahu kalau hanya mengandalkan baca ringkasan polis. Baca kontrak pun susah. Buku polis cukup tebal, ya nggak ditulis jelas juga.

Anda bisa verifikasi ini dengan menanyakan agen agen asuransi untuk menunjukkan biaya ditulis dimana didepan umum. Biasanya mereka nggak jawab. Tapi coba aja.

Beberapa biaya seperti biaya asuransi juga tidak ditulis jelas jumlahnya. Harus tanya agen.

3. Agen sering memberi keterangan yang misleading.


Okay ini kontroversial. Apakah ini kebohongan atau pinter pinternya jualan, atau tidak pernah terjadi, atau jarang terjadi ya terserah anda.

Misal asuransi kalo beli term seharga 500 ribu. Tapi ada biaya 50 juta. Lalu customer tanya, ini asuransinya berapa persen, investasinya berapa persen? Agen akan bilang seolah olah tidak ada aturan yang mengurangi nilai jangka panjang polis.

Beberapa perkataan agen yang saya duga dikatakan agen dan sebagian besar saya pernah dengar sendiri adalah.

Semua investasi. Padahal, 50 juta tidak diinvestasikan tetapi hilang untuk biaya.

Ada penalty kalau tutup polis cepat. Again, ini bukan penalty kalau tutup polis cepat. Ini biaya. Artinya uang nasabah asuransi akan hilang/hangus baik tutup cepat atau lambat.

Jangka panjang untung. Ini juga ngaco. Kalo yang seperti ini jangka panjang dianggap untung, semua investasi bodong untung. Anda taruh 1m di bank. 1mnya hilang karena biaya. Lalu penipunya bilang, anda taruh saja 1 m lagi di bank, nanti dari bunganya bisa nutup 1 m yang hilang itu? Kalo menurut anda itu tolol tidak? Nah coba minta agen asuransi avrist menjelaskan ini ke anda di depan umum sedetail mungkin kenapa mereka pikir jangka panjang untung.

Biaya akuisisi tidak "hangus". Ini saya nggak tau musti ngomong apa. Namanya juga biaya. Ya hangus. Tentu kalo customer sudah tau ada biaya besar ya juga ngerti. Tapi sering kali agen asuransi bilang semua investasi tidak ada yang hangus. Baru satu tahun kemudian customernya tau ada biaya. Sering kali bertahun tahun customer tidak tahu.

Tidak ada yang hangus. Ini variant dari yang diatas. Kalo customer belum tahu ada biaya, agen tinggal bilang nggak ada yang hangus. Customer yang mendengar itu akan berpikir tidak ada biaya karena biaya kan hangus dan kalo bilang nggak ada yang hangus penipuan dong. Padahal ada biaya 100 kali lipat di tahun pertama. Nanti mungkin kalau dituntut di pengadilan, si agen tinggal bilang kalo menurut si agen, biaya akuisisi tidak hangus jadi agennya tidak bohong. Terus belaga begok nggak ngerti. Jadi bukan penipuan.

Masalahnya kalo agennya nggak ngerti kok bisa seluruh agen kompak tidak mengulang claim yang sama di depan umum.

Ada investasi yang tidak bisa diambil dulu. Sebetulnya bukan ada investasi yang tidak bisa diambil dulu. Tapi ada biaya besar yang tentunya tidak bisa diambil sampai kapan pun juga karena hangus.

Apakah betul agen polis asuransi sering menjelaskan produk mereka dengan frase frase seperti itu?

Anda tunjukkan link https://www.kaskus.co.id/thread/5992...biaya-100-220/

ke semua agen avrist, minta mereka menjelaskan di depan umum produk mereka sendiri. Tanya aja, ini kalo ada yang bilang semua investasi penipuan nggak. Liat response mereka seperti apa?

Kalo mereka tidak pernah menjelaskan biaya akuisisi dengan cara seperti itu, kan mereka pasti tinggal bilang oh kalo ngomong gitu ngaco. 

Nah di beberapa perusahaan, saya cukup yakin agen yang jualan seperti ini, bukan satu atau 2 persen "agen nakal". Tapi memang seluruh agen mereka seperti ini.

Oh ya, kalau anda mau verifikasi lagi, cari kata "biaya siluman" di google

http://www.mauasuransi.com/artikel/2...-di-polis-anda

Kenapa disebut biaya siluman saya masih tidak tahu jelas. Tapi kemungkinan ya karena customer tidak tahu persis dan gampang ada biaya apa saja.

4. Mengapa tidak lapor polisi? Mengapa banyak orang masih beli asuransi di perusahaan yang sama?

Majoritas agen asuransi tidak mau menjelaskan produk mereka sendiri di depan umum

Ini yang parah. Sebetulnya tidak semua. Kalo produknya nggak jelek dan harga wajar mereka mau. Tapi kalo produknya jelek, susah sekali mendapat penjelasan di depan umum. Tapi kalo harga barang mereka 100 kali lipat biasanya sudah mulai susah. Kalo anda cari kata "avrist" di kaskus, hampir semua thread yang mengandung kata asuransi atau avrist sudah ada yang meminta untuk menjelaskan.

Tidak ada satupun agen atau PR mereka yang beritikad baik memberi penjelasan jelas. Setahu saya ya. Kalo ada kita cross check dan tanya sedetail mungkin. Apapun jawaban mereka kita sebar.

Ini menyulitkan mereka yang mau memberi tahu customer customer lain atau lapor polisi. Kalau penjelasan lisan dan agen menipu buktinya apa? Ya ada sih, tapi kan kurang kuat. Ya biar fair, wajar dong kita minta penjelasan depan umum. Kan produk dijual didepan umum. Produk sendiri lho? Kalo bukan taik susahnya apa?

Agen asuransi statusnya tenaga pemasaran lepas dan bukan pegawai. Ini juga menyulitkan orang menuntut perusahaan asuransi. Ibaratnya kalo agen bohong yang salah agennya, secara hukum. Agennya tinggal bilang nggak tau, nggak ngerti, dan toh nggak ada brand ini. Ini tentu tidak melindungi customer sama sekali. Customer tetap saja rugi bayar barang yang betul betul overpriced. Tapi legal.

Kemungkinan besar OJK Indonesia mengijinkan dan tahu hal ini. Bukan tahu lagi. Yang complain sudah ribuan

https://tirto.id/betapa-terlambatnya...unit-link-gdsr


Quote:


Baca selengkapnya di artikel "Betapa Terlambatnya OJK Perketat Aturan Unit Link", https://tirto.id/gdsr

Ini banyak bukti saya bisa post sih. Tapi ini article juga sudah terlalu panjang. Ya kalo yang diskusi banyak kita lihat.

Adanya undang undang anti pencemaran nama baik. Undang undang ini juga tidak terlalu jelas. Tapi menuduh agen menipu bisa membuat orang dipenjara. Padahal menemukan bukti susah. Tetapi anda bisa menyimpulkan sendiri dari sulitnya mendapat keterangan jelas dari satu pun agen avrist di depan umum. Kalau tidak ada penipuan dan kalau produknya bagus, kenapa sulit? Ya anda duga sendiri lah.

OJK setau saya tidak mewajibkan perusahaan asuransi untuk menulis biaya dengan jelas. Perusahaan yang tidak menulis biaya dengan jelas tetap dapat ijin. Tuh sampai sekarang Avrist masih berdiri. Ya anda tanya saja semua agen mereka ini biaya 50 juta ditulisnya dimana jadi anda bisa liat sendiri ditulisnya jelas tidak. Kalo ada yang jawab.

Alih alih mencabut ijin perusahaan yang tidak menulis biaya jelas, OJK malah melarang saingan. Dugaan saya itu sebab mengapa asuransi jiwa di indo jauh lebih mahal dan tidak cost effective di indonesia.

Nggak mungkin kan biaya asuransi di negara kita jauh lebih mahal karena 1-2% agen nipu? Pastinya ya ada role OJK di sini.

Biasanya PR perusahaan asuransi akan ngeyel kalo ini semua murni salah customer yang dituduh tidak membaca ringkasan polis dengan hati hati atau murni salah agen yang tidak menjelaskan betapa "bagusnya" produk mereka. Tetapi kalo ditanya lebih lanjut ditulis persisnya bagaimana, mereka tidak jawab.

Yang tidak menulis biaya dengan jelas kan perusahaannya dengan restu OJK pasti dan bukan agen/customer. Lagi pula sampai tidak ada satupun agen yang mau menjelaskan produk mereka di depan umum apa itu salah satu atau dua agen juga?

5. Tidak semua agen asuransi di indo menipu.

Berapa persen yang tidak, saya tidak tahu. Setahu saya beberapa perusahaan tegas terhadap agen mereka. Perusahaan lain, ya memang jualannya seperti yang saya sebutkan diatas. Cara menchecknya sederhana. Minta perusahaan menjelaskan produk mereka sendiri di depan umum. Kalau menjelaskan produk didepan umum saja nggak mau, gimana kalo private? Mereka punya incentive lho. Tentu perushaaan asuransi ingin reputasi kalo agen mereka selalu menjelaskan produk dengan jujur jelas benar kan? Ya tanya saja.

Di beberapa perusahaan saya cukup yakin tidak ada satupun yang beritikad baik menjelaskan produk mereka dengan jujur jelas dan benar. Tidak ada satu persen pun. Dan perusahaan itu tetap dapat ijin dari OJK. Buktinya? Kalo ada satu saja yang beritikad baik, bukan 1 persen, satu saja, ya sudah, minta satu orang itu menjelaskan depan umum bela reputasi perusahaan mereka.

6. Contoh diatas hanya puncak gunung es.

Ada banyak masalah lain di asuransi. Bagaimana kalau tanggungan tidak dibayar etc. Kalau tanggungan dibayar, ya tentu anda sebagai customer harus tau tanggungan apa saja yang ditanggung. Kalau tau biaya saja susah, bagaimana bisa tau apa saja yang ditanggung?

Ya sudah. Pastikan tau biaya di Indo selalu gampang dan jelas dulu, baru beli. Itu ada satu contoh asuransi kan? Coba tanya tanya sendiri cari tau sendiri. Lalu liat gampang tidak tahu biaya.

Kalau tau biaya saja susah, boro boro tau apa yang ditanggung.

Ingat sudah rahasia umum di negara kita hukum itu korup. Perusahaan asuransi mungkin lebih prefer bayar hakim dari pada bayar tanggungan.

Ada pengacara memberi tahu saya kalau perusahaan asuransi tertentu mungkin lebih prefer menuntut nasabahnya untuk pencemaran nama baik dari pada menjelaskan produk mereka sendiri di depan umum. Padahal, kalau produknya bagus, mana yang lebih murah?

7. Jadi solusinya apa?

Solusi pertama adalah check dulu kebenaran semua yang ditulis. Siapa tau ada yang salah. Menchecknya gimana? Ya gampang. Anda tunjukkan link ini https://www.kaskus.co.id/thread/5992...biaya-100-220/lalu anda tanya semua agen asuransi, ini bener nggak ada biaya 100 kali lipat. Tentu saja anda harus tanya agen avrist sendiri. Ada satu saja nggak yang beritikad baik menjawab dengan jujur jelas benar objective dari semua claim diatas.

Kalo misal saya salah. Misal biaya ditulis jelas, kan mereka tinggal bilang, ini ditulisnya di sini, tuh biaya akuisisi sekian rupiah. Kalo misalnya memang semua investasi. Kan mereka bisa konfirmasi. Simple kan?

Nah kalo anda sudah tanya dan nggak dijawab atau jawabannya aneh dan janggal, anda check, Avrist asuransi resmi tidak? Dapat ijin dari OJK tidak? Kalo ada perusahaan di indo jual barang 100 kali lipat, harga tidak diberitahukan dengan jelas dan 100% agen mereka nggak beritikad baik menjelaskan, dapet ijin, bahaya nggak beli asuransi di indo?

Anda simpulkan sendiri.

Solusi berikut adalah anda bayar sendiri dari ikut asuransi. Satu term yang anda harus mengerti adalah claim ratio. Claim ratio itu rasio antara premi yang dibayar customer dan "hangus" dan tanggungan yang perusahaan asuransi bayar. Setahu saya mendapatkan ini sulit sekali. Tetapi karena harga asuransi di indo 7-1000 kali dari asuransi di Singapore, kita bisa menyimpulkan kalau sebagian besar premi asuransi itu untuk biaya marketing dan laba perusahaan, dan bukan untuk bayar tanggungan. Jadi on average lebih murah bayar sendiri. Kalau lebih murahnya jauh ya mending bayar sendiri.

In general, di amerika ada aturan kalau claim ratio harus diatas 80%. Idealnya 90% keatas. Di indo claim ratio estimasi saya hanya 1-10%. Jadi kalau anda bayar asuransi itu on average akan 10-1000 kali lebih mahal dari pada anda bayar sendiri.

Keuntungan bayar sendiri adalah anda bisa lebih hemat lagi dengan memesan rumah sakit murah di RSUD. Pilih saja kamar kelas 3.

Kalau anda masih tetap ingin beli asuransi, saya anjurkan bayar konsultan asuransi yang mau membantu anda beli asuransi dari negara yang hukum asuransinya lebih berpihak pada konsumen. Apakah Singapore seperti itu? Ya itu diskusi yang menarik. Setahu saya sih iya.

Anda perlu tanda tangan di Singapore. Tetapi biaya bolak balik ke Singapore akan relative kecil dibanding uang yang anda bisa hemat dari pada beli asuransi langsung di indo.


----

Kalo ada agen asuransi tidak setuju dengan satupun pernyataan diatas, tolong ngomong di sini jadi bisa saya koreksi atau jelaskan.






 

Diubah oleh belisingapore 28-07-2021 14:56
0
2.2K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan