Sumber: Instagram @bukayosaka87

Pemain sayap Inggris Bukayo Saka jadi satu nama yang dibully banyak orang, termasuk netizen dari seluruh penjuru dunia. Bagaimana tidak, ia jadi penentu kegagalan Inggris raih gelar juara Euro 2020.

Tendangan pinalti Saka mampu dihadang dengan sempurna oleh kiper Italia Gianluigi Donnarumma. Sontak, ia dipersalahkan habis-habisan.

Sejumlah hinaan, kritikan, dan cibiran ia terima. Bahkan, oleh netizen ia mendapatkan hate speech berbau rasis. Ya, Saka dan teman-temannya di Timnas Inggris.

Hal tersebut rupanya membuat Bukayo Saka merenungi keadaan, merenungi hidup. Akhirnya melalui media sosial Saka buka suara atas hal buruk yang ia alami belakangan.


Ia menyebut bahwa dirinya sejenak mengasingkan diri dari media sosial untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, merenungi segala yang tengah ia rasakan.

"Saya menghindar dari media sosial selama beberapa hari untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, dan merenungkan hal-hal yang terjadi beberapa minggu terakhir. Saya berterima kasih kepada semua orang yang telah mendukung saya," tulis Saka di keterangan unggahan.

Lebih lanjut, pemain Arsenal ini mengaku bangga, dan berterima kasih pada seluruh pihak di Timnas Inggris. Banyak pelajaran yang didapatkan oleh pemain muda tersebut.

"Suatu kehormatan bisa menjadi bagian dari skuad timnas Inggris yang memberi contoh baik, mereka adalah saudara seumur hidup dan saya berterima kasih atas semua pelajaran yang saya dapat dari setiap pemain dan staf yang bekerja keras," lanjutnya.

Saka meminta maaf atas kegagalan di Euro 2020. Ia berjanji akan bermain lebih baik, dan mempersembahkan gelar untuk Inggris di masa mendatang.

“Saya minta maaf karena kami tidak bisa membawa pulang gelar untuk kalian tahun ini, tapi saya berjanji kami akan memberikan semua untuk memastikan generasi ini tahu bagaimana rasanya menang," ujarnya.

Terakhir, Saka seperti merespons hate speech yang ia terima, terutama yang berbau rasis.

“Cinta selalu menang,” tutupnya.