Malu bertanya sesat dijalan, bolehkah bayi baru lahir minum susu formula ?
Sesaat setelah bayi baru lahir, ibu pintar langsung memberikan ASI kolostrum. Karena kandungan kolostrum memiliki antibodi dan zat gizi yang sangat tinggi. Awal-awal setelah lahir, bayi gak perlu banyak menyusui karena kapasitas lambung serta kebutuhannya juga sedikit.

Faktor Bayi Tidak Boleh Minum ASI

Ada beberapa indikasi bayi baru lahir tidak boleh minum ASI. Seperti bayi mengalami Galaktosemia, Maple Syrup Urine Disease (MSUD), dan Fenilketonuria. Penderita galaktosemia tidak memiliki enzim galactose untuk proses mencerna galaktosa.

Sehingga galaktosemia berbaya terhadap sistem metabolik, sehingga dapat mengakibatkan kematian mengalami kondisi yang parah. Selain itu bayi juga bisa mengalami gangguan pertumbuhan dan pembesaran organ dalam seperti hati dan limpa. Kenapa bayi bisa mengalami galaktosemia, penyebabnya karena ASI mengandung laktosa.

ASI juga memiliki kandungan protein seperti leusin, isoleusin, dan valine. Pada bayi penderita MSUD tidak dapat mencerna jenis protein ini, sehingga bayi tidak boleh minum ASI dan susu formula biasa. Susu hipoalergenik merupakan susu khusus  bagi bayi yang menderita MSUD. Karena kandungan protein dalam susu ini telah mengalami hidrolisis, memebantu bayi dalam proses mencerna.

Sedangkan pada keadaan bayi fenilketonuria juga harus minum susu formula bebas fenilalanin. Dalam ASI mengandung fenilalanin dengan kadar sedikit, namun juga berbahaya bila bayi minum ASI. Tips khusus supaya bayi mendapatkan nutrisi baik tekandung dalam ASI ialah memberikan ASI dan susu formula bebas fenilalanin secara selang seling serta dalam pantauan ketat.

Selain karena faktor penyakit, bayi lahir kurang bulan yang mana lahir kurang 32 minggu dan berat kurang 1500 gram. Pada awalnya nutrisi dalam ASI prematur memiliki cukup kebutuhan nutrisi bagi bayi kurang bulan ini. Namun setelah ASI berubah menjadi matur, maka zat gizi dalam ASI juga berkurang.

Sehingga bayi perlu ekstra tambahan nutrisi dari luar. Salah satunya ialah dengan susu formula. Pastikan juga bayi tidak mengalami alergi pada susu sapi. Jika perlu gunakan susu formula khusus, namun pemberian harus beserta rekomendasi dari dokter.

Faktor Ibu Tidak Boleh Menyusui

Ibu yang melahirkan bayi dalam keadaan menderita penyakit infeksi seperti HIV, Hepatitis C, dan TBC sebaiknya tidak menyusui bayi secara langsung. Karena menyusui secara lansung dari mulut ke payudara, meningkatkan resiko bayi tertular penyakit infkesi ini.

Bagaimana dengan ASI, apakah boleh memberikannya pada bayi sedangkan iibu dalam keadaan terinfeksi ?. Dalam kasus seperti ini sebaiknya ibu harus berkonsultasi kepada dokter spesialis. Pada ibu positif HIV beberapa pendapat ahli boleh memberikan ASI, apabila telah mendapatkan terapi ARV. Sedangkan penyakit lainya juga sama harus mendapatkan pengobatan adekuat di pusat pelayanan kesehatan.

Faktor Lain Larangan Menyusui dan Minum ASI

Pada bagian ini tidak hanya ibu yang tidak boleh menyusui namun bayi juga sebaiknya tidak minum ASI tersebut. Seperti kondisi ibu dalam pengaruh obat-obatan terapi kanker, obat terlarang, narkoba, alkohol, dan perokok berat. Hal ini menyebabkan kualitas ASI berkurang dan mengandung zat berbahaya tersebut dalam ASI, sehingga berpengaruh pada bayi.

Selain itu ibu juga menunda menysusui bila dalam keadaan pengobatan psikoterapi, menderita herpes simplex, gangguan psikologis dan sakit parah. Hal ini karena pada kondisi ini, ibu membutuhkan masa istirahat dan pengobatan sampai tuntas pada kasus herpes simplex.

Selain itu bayi tidak boleh minum ASI yang mengandung kafein seperti pada perokok atau pecandu kopi. Kandungan ini dapat membuat bayi hyper aktif dan tidak dapat istirahat dengan baik. Perlu ibu ketahui, bahwa bayi baru lahir membutuhkan tidur lebih banyak dari pada beraktivitas.

Namun sebelum memberikan bayi ASI dengan kualitas buruk sebaiknya ibu dapat memberikan susu formula sebagai sumber nutrisi bayi. Jadi petanyaan tentang apakah boleh bayi baru lahir minum susu formula, jawaban pastinya tentu boleh. Tetapi harus perhatikan indikasi atau faktor sebelumnya. Selama bayi dan ibu dalam keadaan sehat, ASI menjadi prioritas sampai usia 2 tahun. Informasi lebih lengkap lagi kunjungi website resmi kami di samagz.com