dengarkantatangAvatar border
TS
dengarkantatang
Nasihat Papah ! Menikah Dengan Ketua Kelas
SELAMAT MEMBACA

Part 3 (Nasihat Papah)

Setelah selesai sholat dan berdoa, David pun membalikan tubuh ke arahku sambil tersenyum. Akupun langsung mencium tangan kanan suamiku.

"Makasih ya," ucap David sambil tersenyum.

"Sama-sama," sahut ku.

Aku pun berdiri melepas mukena lalu melempitnya dan menaruhnya dilemari, begitupun David melempit sarung dan melepas peci nya kemudian ditaruh di lemari. David pun kembali duduk di sofa pojok kamar sambil memainkan hp nya.

Aku pun duduk di kursi meja rias sambil mengikat rambut dengan karet rambut hitam. Setelah mengikat rambutnya menjadi ikat satu tinggi.

Tok, tok, tok!

"Iya?" teriakku sembari memandang kearah pintu.

David pun bergegas mematikan ponsel nya dan meletakan nya diatas meja lalu berdiri.

"Mona, David. Keluar sebentar yuk! Papah mau ngomong," ucap Mama.

"Iya mah," Aku, David, dan mama pun berjalan menuju ruang tamu.

Sesampainya di ruang tamu kita pun langsung duduk, menatap wajah papah yang tegang, sepertinya ingin bicara serius.

"David? Mona?" panggil papa dengan nada yang lembut. "Kalian berdua itu kan sudah menikah? Sudah seharusnya kalian mulai memikirkan rumah tangga kalian. Ingat! Pernikahan itu bukan untuk main-main. Papah tau, umur kalian masih sangat muda untuk jalani ini semua, tapi papa percaya, kalian pasti bisa," ucap Papah.

"Iya pah," jawabku dan juga David.

"David? Kamu itu sekarang sudah menjadi kepala rumah tangga. Salah satu tugas kamu itu memberi nafkah istri kamu. Sekarang Mona sudah menjadi tanggung jawab kamu. Itu artinya kamu sudah harus kerja, cari uang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga kalian," ucap Papah

"Iya pah," jawab David sambil melihat kearah ku.

"Mulai besok, kamu udah harus kerja di pabrik papah. Papah udah daftarin kamu kerja disana, gajinya memang gak seberapa, tapi insyaallah cukup untuk menuhi kebutuhan kalian." Papah pun menatap David.

"Tapi pah," bantah David.

"Papah yakin kamu bisa!" tegas Papah.

"Terus gimana sama sekolahnya David?" tanyaku.

"Kalian tenang ajh, papah udah atur semua nya kok. David mulai kerja jam tiga sore, pulang jam delapan malam. Kerja nya juga gak tiap hari kok, seminggu cuma empat kali kok," Papah pun memegang pundak David, lalu berkata, "Papah yakin kamu bisa!"

keputusan David

"Kalian tenang ajh, papah udah atur semua nya kok. David mulai kerja jam tiga sore, pulang jam delapan malam. Kerja nya juga gak tiap hari, seminggu cuma empat kali kok," Papah pun memegang pundak David, lalu berkata, "Papah yakin kamu bisa!"

David pun menangguk, "Iya pah, makasih ya."

Beberapa detik kemudian, suara nada dering ponsel milik David pun terdengar,

"Pa, Ma, izin mau ngangkat telfon ya?" pamit David.

"Oh iya," ucap mama dan papa.

David pun berjalan menuju kamar, lalu membuka pintu kamar dan menutupnya kembali.

"Hem... Ma, Pa, aku juga mau ke kamar ya?" izin ku seraya berdiri.

Papa dan mama pun mengangguk. Aku langsung berjalan menuju kamar lalu mengetuk pintu...

Tok, tok, tok!

"David?" panggil ku seraya membuka pintu kamar dan menutupnya kembali. Akupun duduk diatas kasur tepat disebelah suamiku.

"Iya?" jawab David seraya mematikan ponselnya.

"Siapa?" tanyaku.

"Hans,"

"Ngapain?"

"Ngajak ke cafe,"

"Ohh... berati malam ini lo gak makan di rumah dong?"

"Gua gak mau,"

"Hah? Kenapa?"

David pun berdiri lalu menyenderkan tubuhnya di tembok menghadapku. "Ya gua rasa gak pantas aja kalau gua pergi malam ini. Nanti dikira gua marah lagi sama bokap lo."

"Emangnya lo gak marah gitu?" tanyaku.

"Gak lah, buat apa marah, lagian kan itu memang tugas gua," jawabnya.

"Lo yakin sama keputusan lo?" tanyaku yang masih ragu. "Otomatis kan lo pasti bakalan tambah capek. Pulang sekolah langsung ke pabrik, pulang dari pabrik langsung kerjain tugas lah, belajar lah."

"Kan ke pabrik gak tiap hari, seminggu cuma empat kali. Gua yakin kok gua bisa," ucapnya.

"Ya udah deh. Hem..., Sorry ya, lo harus kehilangan masa remaja lo cuma gara-gara gua," ujarku yang merasa bersalah.

"Ini bukan salah lo kok. Lagian kan bukan cuma gua yang harus kehilangan masa remajanya, tapi lo juga," ucapnya sambil terkekeh.

"Hah? Gua?" tanyaku yang bingung.

Penulisan Dan Ide Pribadi.
No Copyright
bukhoriganAvatar border
gajah_gendutAvatar border
gajah_gendut dan bukhorigan memberi reputasi
2
2.7K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan