Terpaksa Jadi Pengantin Pengganti
PART 2

Cindy membersihkan rumah itu sendirian, Alvin tidak menngizinkannya meminta bantuan pada siapapun termasuk Bibi Ina semua pekerjaan ia selesaikan dan satu pekerjaan terakhir ia harus mengepel seluruh ruangan di rumah itu. Saat mengepel ruang tamu tiba tiba Alvin pulang dengan membawa seorang wanita yang ia gendong lalu diturunkannya di sofa.

" siapa wanita ini," tanya Cindy.

"Sayang siapa dia? Apa dia pembantu barumu?" tanya wanita itu.

"Dia kekasihku, dan sayangku kau benar sekali dia PEMBANTU baru dirumahku," ucap nya dengan menekan kata 'pembantu'.

"Di, dia menganggapku hanya pembantu? Apa kesalahan itu harus ditebus dengan cara seperti ini?" batin Cindy .

Wajah Cindy langsung muram sedangkan Alvin sangat puas melihatnya.

"Heh pembantu! Apa yang kau lakukan disana?! Cepat buatkan aku minuman! Hal kecil seperti itu saja kau tidak tau!"

"Ba, baik."

Cindy pun membuatkan minuman untuk wanita itu. Saat ia kembali ia melihat Alvin dan wanita itu sedang berciuman lalu Alvin melihat kearah Cindy dan menatap dengan tatapan mengejek.

"Masih berdiri disana! Cepat bawa kesini! Jadi pembantu tapi hal kecil itu tidak tau! Sampai aku harus mengajarkannya!" bentak wanita itu.

Cindy menatuh minuman itu dimeja lalu saat akan pergi wanita itu sengaja menyandung kakinya hingga ia jatuh.

"Ups! Maaf aku tidak sengaja, lagipula kau berjalan tidak melihat kebawah."

Melihat hal itu Alvin tidak perduli pada Cindy ia malah tersenyum. Cindy hanya bisa diam mendapat penghinaan dari mereka. Ia kembali ke dapur dan saat dia melewati ruang tamu ternyata Alvin dan wanita itu sedang berhubungan layaknya suami istri.

Hati Cindy semakin hancur walau ia tak punya perasaan pada Alvin tapi ia istrinya, melihat hal itu ia menangis di kamar sampai ia ketiduran.

#Terpaksa_Jadi_Pengantin_Pengganti
#Part_03

Entah sudah berapa lama Cindy menangis dikamar itu sampai sampai ia ketiduran. Saat ia bangun ia sudah melihat Alvin yang sedang berbaring di sebelahnya dengan berte*****ng dada sambil memainkan ponselnya.

Dengan terkejut Cindy langsung menutup tubuhnya dengan selimut takut akan penyiksaan yang dilakukan Alvin semalam dilakukannya lagi.

Melihat sikap Cindy, Alvin lantas menyeringai lalu menatap ke arahnya.

"Apa? Apa kau masih belum puas denganku semalam?" tanya nya sambil perlahan mendekati Cindy.

"Ti-tidak!" teriak Cindy.

"Ahhh lalu, apa kau jadi berg****h melihat aku sekarang?" ucapnya lalu mulai membelai rambut Cindy.

Cindy menepis tangan Alvin lalu hendak meninggalkan Alvin namun ternyata Alvin langsung menarik tangan Cindy hingga membuatnya kembali terbaring dan dengan cepat Alvin memegang kedua tangan Cindy hingga ia tak bisa kemana mana.

"Ap, apa yang kau lakukan! Lepaskan aku dasar bre****k!"

"Aku hanya ingin dirimu, lagipula kau adalah istriku sekarang bukan? Kau sendiri yang menggantikan kakakmu dengan senang hati, jadi bukannya kau harusnya senang bisa melayaniku sekarang?" ucapnya dengan terkekeh kecil.

"Ti, tidak aku tidak mau! lepaskan aku," ucap Cindy sambil terus mencoba berontak.

Namun semua usaha yang dilakukannya percuma, karna Alvin tetap melakukan "nya" walau kedua tangannya sudah terlepas ia masih tidak bisa melawan.

"Heh masih berpura pura polos, lihat dirimu sekarang sudah seperti pe****r!"

Plakk

Mendengar perkataan Alvin itu akhirnya Cindy sudah tidak tahan lagi hingga ia menampar pipi pria yang ber status sebagai suaminya itu.

"Keluargaku memang salah karna sudah menipumu tapi bukan berarti kau bisa menghinaku seenaknya! Aku juga terpaksa menggantikan kakakku! Lalu apa salahku jika aku dipaksa? Aku juga tidak mau menikahimu!" ucapnya lalu pergi meninggalkan Alvin yang masih terkejut dengan perlawanan Cindy.

Alvin lalu beranjak dari atas ranjang dan mengacak rambutnya kesal. Karna hari sudah beranjak siang Alvin pun lapar dan hendak pergi ke dapur namun sesampainya di dapur, Alvin dibuat kaget dengan ceceran darah yang ada di lantai dapur.

Perlahan Alvin mengikuti jejak bercak darah itu lalu sampailah ia di samping meja dapur dan ternyata bercak darah itu adalah....

Bersambung

penulisan dan ide saya sendiri
no copyright